BUDAYA LITERASI TERBANGKITKAN DENGAN STRATEGI METAKOGNISI

Authors

  • Fathiaty Murtadho

Abstract

Budaya Literasi Yang dicanangkan pemerintah saat ini berangkat dari sebuah fenomena yang
mengkhawatirkan tentang kegemaran dan kemampuan membaca peserta didik di Indonesia. Karenanya
Pemerintah mencanangkan kewajiban membaca selama lima belas menit sebelum pelajaran dimulai.
Kewajiban membaca ini tidak selamanya dapat membangkitkan kecintaan membaca. Yang diutamakan
adalah kesadaran masing-masing peserta didik akan keinginan membaca sebagaimana kebutuhan dasar
hidup lainnya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah guru melakukan strategi metakognitif
dalam setiap mata pelajaran utamanya pelajaran bahasa Indonesia. Strategi metakognitif merupakan
salah satu kelompok strategi yang digolongkan ke dalam strategi tidak langsung. Dikatakan strategi tidak
langsung karena strategi-strategi ini mendukung dan mengatur proses pembelajaran yang secara tidak
langsung melibatkan bahasa yang dipelajari. Strategi-strategi metakognitif memungkinkan pemelajar
mengontrol koginisi mereka sendiri, yaitu mengkoordinasikan proses-proses belajar dengan
menggunakan fungsi-fungsi seperti pemusatan (centring), penyusunan (arranging), perencanaan
(planning), dan evaluasi (evaluating). Strategi metakognitif ini juga mencukupi tiga rangkaian strategi,
yaitu (a) pusat pembelajaran Anda (centring your learning), (b) susun dan rencanakan pembelajaran
Anda (arranging and planning your learning), dan (c) evaluasi pembelajaran Anda (evaluating your
learning). Masing-masing rangkaian ini juga terdiri atas beberapa strategi yang lebih konkret atau
strategi yang dapat diungkap secara rinci.

Downloads

Published

2021-12-13