GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN ORANG-ORANG PINGGIRAN KARYA LEA PAMUNGKAS: ANALISIS STILISTIKA

Authors

  • Dina Safera Malik Universitas PGRI Semarang
  • Sri Suciati Universitas PGRI Semarang
  • Ambarini Asriningsari Universitas PGRI Semarang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi wujud penggunaan gaya bahasa dan gaya khas pengarang dalam kumpulan cerpen Orang-orang Pinggiran karya Lea Pamungkas melalui kajian stilistika. Pengambilan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Data berasal dari lima cerita pendek pada kumpulan cerpen Orang-orang Pinggiran yang mengindikasikan adanya gaya bahasa, seperti: "Lelaki Tua dan Kaca Pembesar", "Di Ujung Jalan Petak Sawah Mengering", "21 Cahaya Anggur Merah", "Setengah Hari Hidup Dita", dan "Anjing yang Meleleh di Ingatan Sotera". Setelah data diperoleh, data akan dianalisis menggunakan tiga tahap. Tahap pertama, data yang diperoleh diidentifikasi dan diklasifikasikan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap kedua, data dikelompokkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan, selanjutnya tahap terakhir dilakukan inferensi, yaitu menyimpulkan data-data yang telah dipilah dan menyajikan hasil analisis data dengan metode penyajian informal menggunakan kata-kata biasa dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya bahasa yang paling menonjol pada kumpulan cerpen orang-orang pinggiran adalah personifikasi, metafora, eufemisme, sinekdok pars pro toto, litotes, ironi, sinisme, repetisi, pararelisme, dan tautologi. Lea Pamungkas dalam menulis cerpen ini cenderung memakai bahasa yang kesan santai dan halus, jarang sekali ditemukan gaya bahasa yg bersifat menyindir atau sarkasme, sehingga anak remaja dan dewasa dapat menikmati kumpulan cerpen ini.

Downloads

Published

2022-02-22