ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KASUS HABIB RIZIEQ SHIHAB SEBAGAI TERSANGKA KERUMUNAN DI MEGAMENDUNG PADA MEDIA MASSA ONLINE: PENDEKATAN NORMAN FAIRCLOUGH

Authors

  • Arif Taufikurrohman Universitas PGRI Semarang
  • Nanik Setyawati Universitas PGRI Semarang
  • Raden Yusuf Sidiq Budiawan Universitas PGRI Semarang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberitaan kasus Habib Rizieq Shihab sebagai tersangka kerumunan di Megamendung pada media massa online berdasarkan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough. Metode penyediaan data dalam pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dari sumber situs berita, yang diambil secara purposive dengan mempertimbangkan jumlah kunjungan berita dan media massa online terbanyak di Indonesia, berdasarkan similiarweb.com. Dari situs similiarweb.com tersebut, media online Kompas.com menempati posisi pertama dengan kunjungan 190.7 juta berdasarkan bulan September 2021. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tahapan analisis wacana yang mempengaruhi teks berita adalah analisis teks, praktik kewacanaan, dan sosiokultural. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kompas.com banyak menggunakan kata verba untuk menonjolkan kalimat dalam mendukung judul berita. Pemberitaan dari media tersebut cenderung mengarah pada kesetujuan dalam penegakan hukum. Kemudian, praktik kewacanaan, realisasi teks berita yang dihasilkan Kompas.com dalam pemberitaan kasus kerumunan Habib Rizieq di Megamendung juga dinilai selaras dengan visi yang diemban yaitu menjadi agen perubahan dalam membangun komunitas Indonesia yang lebih harmonis, toleran, aman, dan sejahtera. Selanjutnya, dimensi sosiokultural pada kenyataan Habib Rizieq mendapat keringanan oleh majelis hakim berupa vonis denda 20 juta tanpa penjara. Dengan demikian, opini pembaca digiring untuk memberikan pencitraan negatif terhadap penegakan hukum yang terjadi di Indonesia.

Downloads

Published

2022-02-22