Kualitas Udara Ruang Proses Produksi di Lingkungan Kerja Industri Pengolahan Kayu

Authors

  • Yose Andriani

Keywords:

udara, ruang proses, partikulat, kebisingan, industri

Abstract

Abstrak – Penyerapan jumlah tenaga kerja meningkat seiring dengan perkembangan dan potensi eksport produk pengolahan kayu di Indonesia yang semakin tinggi. Industri pengolahan kayu dengan skala besar-menengah menerapkan sistem kerja berkelanjutan yang dibagi menjadi beberapa shift dengan 8 jam kerja pada setiap shift. Para pekerja menghabiskan 80-90% waktunya di dalam ruang proses pengolahan kayu yang berpotensi terpapar oleh pencemar yang ditimbulkan dari proses produksi. Untuk pencegahan paparan terhadap pekerja, dilakukan monitoring dan pengujian kualitas udara di ruang proses produksi secara berkala. Pengukuran kualitas ruang kerja dilakukan untuk faktor kimia berupa parameter gas dan partikulat serta faktor fisika yaitu tingkat kebisingan. Monitoring dilakukan sebanyak tiga kali pada enam ruang proses. Pengujian parameter gas SO2 dan NO2 dengan metode spektrofotometri, CO dengan gas analyzer, partikulat dengan Nephelometer dan kebisingan dengan sound level meter terintegrasi. Pada pengamatan langsung, partikulat dari sisa pengolahan kayu dan bising mesin potong kayu merupakan sumber polusi utama di ruang proses. Hasil pengukuran konsentrasi parameter gas dan partikulat masih berada dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) dan Paparan Singkat Diperkenankan (PSD) menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 5 Tahun 2018, sedangkan tingkat kebisingan berkisar antara 73-87 dBA. Tingkat kebisingan di ruang proses produksi moulding diatas 85 dBA, sedangkan pada ruang produksi kayu lapis, wall panel, dan parquet flooring masih memenuhi NAB.

 

Kata Kunci : udara, ruang proses, partikulat, kebisingan, industri

Downloads

Published

2021-11-03

Issue

Section

Articles