https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/issue/feed Seminar Nasional PAUD 2019 2019-12-11T10:34:49+00:00 Open Journal Systems <p><img src="/public/site/images/snpaud2019/revisi_cover2.png" width="253" height="404"></p> <p>Seminar Nasional PAUD 2019 diselenggarakan oleh&nbsp;Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas PGRI Semarang pada Sabtu, 30 November 2019 di Gedung Pusat Lt.7 Universitas PGRI Semarang.</p> https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/526 ANALISIS ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK PADA PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK B (USIA 5-6 TAHUN) DI TKIT NURUL ILMI SEMARANG 2019-12-06T08:33:30+00:00 Octaviani Kesuma Dewi Octavianikesumadewi16@gmail.com Ismatul Khasanah S.Pd.I, M.Pd ismatulkhasanahbejo@gmail.com Agung Prasetyo S.Psi., M.Pd agungpras201136@gmail.com <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Berdasarkan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Bab I Pasal I Nomor 10 menyatakan Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya, anak usia dini memerlukan stimulasi yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan pada semua aspek perkembangan. Asspek perkembangan sosialemosional merupakan salah satu poin penting yang perlu distimulasi dari kesemua aspek perkembangan yang ada. Ketuntasan perkembangan aspek sosialemosional anak sejak dini berpengaruh besar terhadap perkembangan emosi dan sosial anak di masa mendatang. Maka dari itu melalui pembelajaran tari yang ditawarkan ini diharapkan dapat mengoptimalkan aspek perkembangan sosialemosional anak diantaranya khususnya berkaitan dengan bermacam perasaan, perubahan perasaan, membuat pertimbangan/ membuat keputusan serta kepercayaan diri.</p> <p>Kata Kunci: Aspek perkembangan, sosial emosional, tari.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Based on Permendikbud Number 137 of 2014 concerning National Standards for Early Childhood Education Chapter I Article I Number 10 states that Early Childhood Education is a coaching effort aimed at children from birth until the age of 6 (six) years which is carried out through the provision of educational designs to help growth and physical and spiritual development so that children have readiness to enter further education. In its development, early childhood requires proper stimulation to optimize development in all aspects of development. The aspect of socialemosional development is one important point that needs to be stimulated from all aspects of existing development. Completeness of the development of children's social-emotional aspects from an early age greatly influences children's emotional and social development in the future. Therefore through this dance learning offered, it is expected to be able to optimize aspects of children's social emotional development, especially those related to various feelings, changes in feelings, making judgments / making decisions and self-confidence.</p> <p>Keywords: Developmental aspects, social emotional, dance</p> <p>&nbsp;</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/478 ANALISIS KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI TAMAN KANAK-KANAK 2019-12-06T08:37:37+00:00 santi purdiningsih santijatingaleh82@gmail.com <p>Latar belakang masalah ini adalah perilaku tidak peduli pada lingkungan seperti membuang sampah sembarangan saat di tempat umum maupun di bantaran sungai, membakar sampah di pemukiman padat penduduk, sampai yang baru-baru ini terjadi yaitu pembakaran hutan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi. Semua polusi dan pencemaran tersebut berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Baik berdampak secara fisik maupun psikis manusia bahkan materiil. Salah satu upaya yang diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian lingkungan tersebut adalah dengan penguatan pendidikan karakter yang dimulai sejak dini, yaitu suatu upaya dalam pembentukan karakter melalui penguatan nilai religius, jujur, toleransi, bekerja keras, rasa ingin tahu, komunikatif, disiplin, tanggung jawab, menghargai prestasi, gemar membaca, cinta tanah air, cinta damai, demokratis, mandiri, semangat kebangsaan, peduli sosial, dan peduli lingkungan. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter positif pada anak yang dimulai sejak dini, sehingga sampai dewasa nanti karakter positif tersebut masih melekat bahkan semakin kuat karena sudah terbiasa. Penulisan artikel ini menggunakan studi literatur. Tujuan penulisan artikel ini diharapkan menambah wawasan pembaca tentang gambaran implementasi karakter peduli lingkungan di Taman Kanak-Kanak secara umum beserta hambatan-hambatan yang dialami</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/477 Peran Orang Tua Dalam Membentuk Kemandirian Anak Usia Dini 2019-12-06T08:42:51+00:00 dewi marfungah dewi.marfungah79@gmail.com <p>Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu satuan pendidikan yang diperuntukkan bagi anak nol sampai enam tahun. Hal tersebut merupakan upaya strategis untuk menyiapkan generasi bangsa dan yang berkualitas dalam rangka memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai tantangan. Dalam hal ini, sukses masa depan anak hanya dapat diciptakan melalui pembentukan karakter anak, dimana salah satunya adalah memiliki sikap kemandirian.</p> <p>Sikap mandiri tidak terbentuk secara instan tetapi melalui proses yang lama melalui pembiasaan yang berulang sehingga mengurangi ketergantungan anak kepada orang lain dalam aktifitas sehari-hari. Dalam hal ini dibutuhkan peran orang tua sebagai pendidik pertama dalam keluarga untuk membentuk kemandirian tersebut. Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis diharapkan dapat mengembangkan kemandirian anak usia dini lebih baik. Dengan orang tua memberikan kepercayaan pada anak sejak dini dan membiasakan anak melakukan kegiatan baik sesuai tingkat usia perekembangannya, seperti membuang sampah pada tempatnya, toileting dan melayani dirinya sendiri sehingga diharapkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri sebagai bekal di masa depan.</p> <p>Berdasarkan pengamatan dan observasi penulis di sebuah lembaga sekolah anak usia dini yang berumur 4-6 tahun sudah menunjukkan perkembangan yang cukup baik dalam hal kemandiriannya.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/467 FUNNY ANIMAL DANCE GAME “STIMULASI KEMAMPUAN MOTORIK ANAK DI ERA SOCIETY 5.0” 2019-12-06T08:54:42+00:00 muryaningsih muryaningsih muria.ungaran1@gmail.com Ismatul Khasanah ismatulkhasanahbejo@gmail.com Ellya Rakhmawati rakhmawati.ellya@gmail.com <p>Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan dan mengkaji lebih dalam tentang stimulasi kemampuan motorik anak di era <em>society</em> 5.0 melalui permainan modern <em>Funny Animal Dance</em>. Permainan modern era sekarang ini yang sering dimainkan oleh anak-anak lebih cenderung mengasah kemampuan otak daripada kemampuan otot, oleh karena itu disarankan memperkenalkan pada anak mengenai jenis-jenis permainan yang melatih kekuatan otot-otot mereka. Permainan modern yang dimainkan melalui gadget umumnya akan menarik perhatian anak-anak karena memiliki suara dan gambar yang telah didesain sedemikian rupa. Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan <em>Funny Animal Dance</em> dapat memberikan kontribusi kepada anak usia dini diantaranya berupa: 1) melatih kemampuan motorik anak; 2) menggali kreatifitas anak; 3) meningkatkan kepercayaan diri anak; 4) anak dapat mengelola emosi; 5) anak dapat menghargai prestasi orang lain; dan 6) anak belajar bersikap demokratis.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/458 SENAM IRAMA SEBAGAI STIMULASI KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN 2019-12-06T08:55:45+00:00 Ari Patma Sari aripatma97@gmail.com Dwi Prasetyowati DH duik_pdh@yahoo.com Purwadi - dpurwad@yahoo.co.id <h1>Abstrak</h1> <p><strong>Kecerdasan kinestetik</strong>&nbsp;merupakan kecerdasan yang ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola obyek. Anak dengan&nbsp;<strong>kecerdasan kinestetik</strong><strong>&nbsp;</strong>menyukai gaya belajar dengan menggunakan obyek, melakukan eksperimen dan tugas fisik yang dilakukan secara berulang. Dalam artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan stimulasi kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun melalui gerakan senam irama. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Berdasarkan deskripsi kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun melalui gerakan senam irama. Pada tahap awal dalam proses kegiatan senam irama dengan menyiapkan media yang akan digunakan, kemudian melakukan pengkondisian anak. Setelah melakukan kegiatan awal kemudian dilanjutkan pada kegiatan inti, anak mulai melakukan kegiatan senam irama. Setelah kegiatan senam berakhir, guru mengkondisikan anak untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Berdasarkan hasil pengkajian pustaka yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui senam irama&nbsp;dapat menstimulus kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun. Senam irama dapat meningkatkan kemampuan kecerdasan kinestetik pada anak. Untuk mendapatkan hasil yang lebih valid akan dilakukan pengkajian lebih dalam.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Senam Irama, Stimulasi, Kecerdasan kinestetik, Usia 5-6 tahun</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/447 ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B DI RA KARAKTER SEMARANG 2019-12-06T08:57:22+00:00 Saras Octaviani Saras Octaviani anik.saras96@gmail.com <p><strong>SEMARANG</strong></p> <p>Saraswati Octaviani, Anita Chandra,DS, Ratna Wahyu Pusari</p> <p>Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini</p> <p>Email : <a href="mailto:anik.saras96@gmail.com">anik.saras96@gmail.com</a></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Berdasarkan latar belakang penelitian ini kemampuan anak saat melakukan kegiatan finger painting berbeda-beda antara anak satu dan anak lainnya. Ada yang melakukannya dengan baik dan ada yang tidak. Fokus penelitian ini adalah kemampuan motorik halus dalam kegiatan finger painting pada kelompok B di RA Karakter Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan motorik anak di RA Karakter Semarang, melalui kegiatan finger painting. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B di RA Karakter Semarang. Pengumpulan data dilakukan melalui penugasan, observasi, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan finger paintingdapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak kelompok B di RA Karakter Semarang.</p> <p>&nbsp;</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/440 ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK PADA USIA 3-4 TAHUN 2019-12-06T08:58:35+00:00 Jesiska Destiyani jesiska747@gmail.com Dwi Prasetyowati DH duik_pdh@yahoo.com Purwadi - dpurwad@yahoo.co.id <p>Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Pada dasarnya, perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak yang berkembang secara beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak. Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Perkembangan motorik berbeda tingkatannya pada setiap individu. Pada artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kemampuan motorik anak usia 3-4 tahun. Metode yang digunakan pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Metode yang dapat mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis. Berdasarkan deskripsi perkembangan motorik usia 3-4 tahun tersebut mengenai tahap-tahap perkembangan motorik anak dan juga berbagai hal yang dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik anak. Secara teori, dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik anak akan berkembang seiring dengan pengalaman yang di peroleh oleh anak selama beraktifitas di lingkungan yang mendukung kegiatannya untuk bergerak secara bebas.</p> <p>&nbsp;</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/439 Analisis Rasa Percaya Diri Anak Usia 5 – 6 Tahun Melalui Kegiatan Pramuka di TK Tadika Puri Ngaliyan Semarang 2019-12-06T09:02:10+00:00 Venna Leonita Venna Leonita vennaleonita12@gmail.com Purwadi S.Pd., M.Pd dpurwadi@yahoo.com Nila Kusumaningtyas S.T., M.Pd bundanila.tabelcan@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Berdasarkan latar belakang penelitian ini banyak dijumpai di TK Tadika Puri Ngaliyan Semarang terdapat beberapa anak yang mengikuti kegiatan pramuka, tampak reaksi anak berbeda-beda salah satunya kurangnya rasa percaya diri pada anak. Fokus dalam penelitian ini adalah rasa percaya diri anak usia 5-6 tahun dalam mengikuti kegiatan pramuka di TK Tadika Puri Ngaliyan Semarang, tujuannya untuk menganalisis rasa percaya diri anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan pramuka. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini membahas mengenai sikap percaya diri anak dalam mengikuti kegiatan pramuka yang meliputi faktor-faktor rasa percaya diri dan cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya diri dapat diterapkan dalam kegiatan pramuka. Kemampuan anak melalui rasa percaya diri dapat dimunculkan dalam beberapa faktor-faktor, dimana anak sudah mampu menunjukkan rasa percaya diri, kerjasama, tidak bergantung kepada guru maupun temannya dalam hal mengikuti kegiatan pramuka.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : </strong>Rasa Percaya Diri, Pramuka.</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Based on the background of this research, it is often found in kindergarten Puri Tadika Ngaliyan Semarang including some children who participate in scouting activities, it seems that the child's reaction is different, one of which has a different self-confidence in children. The focus in this study is the confidence of children aged 5-6 years following the scout activities at TK Tadika Puri Ngaliyan Semarang, supporting to analyze the confidence of children aged 5-6 years through scout activities. This research uses qualitative research. Data collection methods in this study are the method of observation, interviews and documentation. This study discusses the confidence of children in scouting activities that discuss the factors of confidence and how to grow self-confidence in children. The results showed that self-confidence could be applied in scout activities. Child factors through trust can be raised in several factors, while the child is able to show self-confidence, cooperation, does not require teachers, and participation in scouting activities.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Confidence, Scout. </em></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/437 Analisis ANALISIS PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI SENTRA MAIN PERAN MIKRO KELOMPOK B DI RA KARAKTER KOTA SEMARANG 2019-12-06T09:07:04+00:00 Windi Oktafiani Oktafwindi@gmail.com Anita Chandra Dewi Sagala Anita.sagala@gmail.com Ratna Wahyu Pusari Momopodhil@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bahasa anak melalui bermain sentra peran mikro. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dipilih adalah kelompok B di sentra peran RA Karakter Semarang. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran sentra peran mikro perkembangan bahasa anak akan meningkat, anak akan kreatif, menumbuhkan rasa percaya diri dalam bermain peran, menambah perbendaharaan kata, serta menumbuhkan rasa tanggungjawab dalam bermain perannya. Tetapi dalam pembelajaran masih belum maksimal, karena kurangnya alat dan bahan untuk pembelajaran.</p> <p>&nbsp;</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/436 ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI ANAK KELOMPOK A DI TK OASIS KIDS NATIONAL PLUS SCHOOL SEMARANG 2019-12-06T09:08:39+00:00 Novia Nur Luthfianisa Vialuthfianissa@gmail.com Dwi Setyowati DH duik_pdh@yahoo.com Mila Karmila miladiaz1421@gmail.com <p>Literasi dini merupakan suatu pembentukan keterampilan membaca dan menulis yang diketahui awal sebelum anak sekolah. Kemampuan anak dalam hal membaca karena anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi untuk mengetahui sesuatu. Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis namun mencakup keterampilan berfikir sesuai dengan tahapan. Proses pembelajaran yang menggunakan media gambar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi pada anak kelompok A, dengan media gambar dapat membuat anak tertarik untuk menggunakan media. Dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dengan tema yang serupa. Dalam artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan literasi anak kelompok A. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data berupa deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian adalah menunjukan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan literasi anak dalam hal membaca dan menulis.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/523 STIMULASI PERKEMBANGAN BAHASA EKSPRESIF ANAK USIA DINI MELALUI APLIKASI SNOW PADA GADGET 2019-12-06T09:10:03+00:00 Sela Mardhiya Nida selamardhiyanida@gmail.com Ismatul Khasanah ismatulkhasanahbejo@gmail.com Mila Karmila miladiaz1421@gmail.com <p>Bahasa merupakan alat komunikasi yang dibutuhkan setiap manusia. Dalam meningkatkan komunikasi anak usia dini diperlukan stimulasi perkembangan bahasa. Bahasa penting bagi anak salah satunya adalah kemampuan bahasa ekspresif dimana anak mengekspresikan pikiran atau perasaannya. Perkembangan bahasa ekspresif pada anak usia dini perlu distimulasi sesuai dengan perkembangan zaman. Seiring berkembangnya teknologi, anak zaman sekarang dapat menggunakan gadget dengan mudah. Banyak ditemukan di berbagai media sosial bahwa anak merekam atau memotret dirinya sendiri menggunakan aplikasi snow dan diunggah oleh orangtuanya di berbagai media sosial. Bahkan orangtua mengajarkan kepada anaknya untuk merekam atau mengambil gambar menggunakan aplikasi snow. Aplikasi ini mampu merekam atau memotret objek dengan berbagai filter yang telah disediakan. Filter dapat dipilih sesuai dengan minat anak. Berbagai fitur yang disediakan membuat anak tertarik menggunakannya. Melalui aplikasi ini anak dapat merekam dan memoret dirinya sendiri agar anak dapat mengekspresikan pikiran &nbsp;maupun perasaannya. Dengan begitu perkembangan bahasa ekspresif anak dapat berkembang secara optimal.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/460 the importance the importanceof mothers knowledgeto fulfill earlychildhood nutrition 2019-12-06T09:13:12+00:00 Dwi Martatik Wahyuningsih dwikrustiono@gmail.com <p>ABSTRACT<br> Early Childhood is an age group child who is very vulnerable to nutritional needs and nutrition. The level of nutrition knowledge from a mother will shape the attitude towards the nutritional status of children. Knowledge and good attitude are expected by children to get good nutrition so that the child's growth is in accordance with the age of growth and development. knowledge and attitudes of mothers will look to provide or prepare daily food in sufficient quantities for children's nutritional and nutritional needs. But there are still many knowledge of mothers who are less concerned about the importance of nutrition and nutrition in early childhood. The purpose of this article is to describe about the importance of mother's knowledge to meet the nutritional and nutritional needs of children especially early childhood. how children grow and develop optimally by providing nutrition and nutrition correctly. the method used is descriptive method. the results of the analysis show there are still many parents, especially mothers who pay less attention to the importance mother's knowledge in providing nutrition to her child.<br> </p> <p><em>Keywords: maternal knowledge, nutrition, early childhood nutrition</em></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/443 ANALISIS PENCEGAHAN GIGI KARIES MELALUI CARA MENYIKAT GIGI DAN POLA MAKAN YANG TEPAT PADA USIA 5-6 TAHUN DI MEJASEM BARAT KAB. TEGAL 2019-12-06T09:15:01+00:00 Astri Titania Marlinda atmarlinda62845@gmail.com Anita Chandra Dewi anita.sagala@yahoo.com Mila Karmila miladiaz1421@gmail.com <p><em>Karies gigi merupakan infeksi kronis pada gigi yang disebabkan oleh flora normal pada rongga mulut. Hasil akhir produksi asam oleh bakteri dari bahan karbohidrat&nbsp; yang dapat&nbsp; menjadi awal mula terjadinya karies. Lapisan enamel akan kehilangan strukturnya, jika berkembang maka akan terjadi karies pada enamel hingga mengenai dentin hingga pulpa. Hal tersebut sering terjadi pada anak usia dini (usia 0-8 tahun) karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kebiasaan cara menyikat gigi dan pola makan yang kurang tepat bagi anak usia dini. Kebiasaan cara menyikat gigi dan pola makan yang tepat dapat diterapkan di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Keduanya memiliki peran yang sama pentingnya.&nbsp; Menyikat gigi yang tepat biasanya dilakukan dua kali dalam sehari setiap pagi setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur menggunakan sikat gigi dan pasta gigi serta langkah-langkah menyikat gigi yang benar. Untuk menunjang kesehatan gigi tentu harus diimbangi dengan pola makan yang tepat dan sehat bagi tubuh. Salah satu cara menyeimbangkan hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan yang sehat. Pola makan yang sehat pada anak disesuaikan dengan usia anak. Upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan pola makan tersebut yaitu dengan melatih makan tepat waktu untuk menjaga kesehatannya. Menu makanan juga berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut pada anak. Salah satu cara mencegah agar terhindar dari karies gigi adalah dengan tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis seperti permen, coklat dan sebagainya yang mengandung banyak gula. Selain menu makanan yang ideal dan sehat bagi anak, komitmen serta sikap konsisten pihak-pihak terkait dalam hal ini anak, orang tua, dan guru juga mutlak diperlukan agar pencegahan gigi karies berjalan dengan optimal serta tepat sasaran.</em></p> <p><strong>Kata kunci:</strong><strong>&nbsp;Karies Gigi, Menyikat Gigi, Pola Makan</strong></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/491 ANALISIS PENGGUNAAN GEDGET TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DAN KOMUNIKASI PADA ANAK USIA DINI 2019-12-06T09:16:46+00:00 Siti Inayatul Ulya ulyainayatul123@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada era sekarang ini dimana tehnologi semakin canggih kita dapat dengan mudah mengakses banyak hal, baik itu informasi lokal, nasional, maupun internasional. Semua dapat terakses dengan sangat mudah dan waktu yang begitu singkat. Dengan adanya gadget, smartphone, dan jaringan internet yang mudah diakses bagaikan dua mata pisau yang tajam bagi penggunanya. Gadget adalah media elektronik yang dapat digunakan untuk komunikasi. Penggunaan gedget terkadang mempengaruhi penggunanya, terutama bagi anak usia dini dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam pengembangan interaksi sosial dan kemampuan pada komunikasinya. Interaksi sosial merupakan hubungan yang terjadi pada individu maupun kelompok melalui kontak sosial dan komunikasi. Tujuan dari artikel ini untuk mendiskripsikan dan mengkaji lebih dalam tentang analisis penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi sosial dan komunikasi pada anak usia dini. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini yaitu anak menggunakan gadget untuk bermain. Sehingga interaksi sosial dengan teman dan lingkungan sekitar kurang baik. Anak yang menggunakan gadget sejak kecil, perkembangan komunikasinya kurang efektif dan anak cenderung pasif.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci: </strong>gadget, interaksi sosial, komunikasi</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/442 KEGIATAN MEMBACA BUKU CERITA DONGENG DALAM KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK USIA DINI PADA TPA PENA PRIMA 2019-12-06T09:17:48+00:00 Ayu Lestari ayules2097@gmail.com <p>Kegiatan membaca buku dongeng dilakukan oleh Guru (Bunda) dan anak-anak merupakan suatu cara untuk mengembangkan kemampuan atau ketrampilan dalam mengembangkan kemampuan komunikasi anak sekaligus mengenalkan isi dari buku dongeng yang akan dibacakan oleh anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana guru mengembangkan kemampuan komunikasi dasar anak usia dini melalui kegiatan membaca buku dongeng. Subjek dalam penelitian ini adalah guru (Bunda) dan anak usia 3-4 tahun pada TPA Pena Prima Semarang yang dilakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak. Penelitian ini akan diamati dan juga digali melalui metode wawancara dan observasi, yang dilakukan guru (Bunda) bersama dengan anak didalam kelas, jenis buku ceritayang disukai oleh anak dan manfaat dari kegiatan membaca buku dongeng dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dasar anak usia dini. Berdasarkan pada hasil analisis dapat dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca buku cerita yang dilakukan guru (Bunda) bersama anak meliputi proses anak diajak untuk membaca buku cerita, ketika anak belum dapat membaca maka anak akan membolak-balik buku cerita dan hanya melihat-lihat gambar sampai anak dapat membaca kata yang ada dalam buku cerita tersebut.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/429 ANALISIS KEMANDIRIAN DALAM KEGIATAN SENI TARI USIA 5-6 TAHUN DI TK ISLAM HIDAYATULLA SEMARANG 2019-12-06T09:22:31+00:00 Novi Paraswati noviparas@gmail.com Purwadi S.Pd., M.Pd dpurwad@yahoo.co.id Dwi Prasetiyawati Diyah H. S.Pd., M.Pd duik_pdh@yahoo.com <p><em>Berdasarkan latar belakang penelitian ini banyak dijumpai di TK Islam Hidayatullah Semarang terdapat beberapa anak yang pada saat melakukan kegiatan tari, tampak reaksi anak berbeda-beda salah satunya kurangnya percaya diri pada anak. Fokus dalam penelitian ini adalah kemandirian dalam kegiatan seni tari pada usia 5-6 tahun di TK Islam Hidayatullah Semarang, tujuannya untuk menganalisa kemandirian dalam kegiatan seni tari usia 5–6 tahun. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini membahas mengenai aspek kemandirian dalam kegiatan seni tari yang meliputi aspek emosi, intelektual dan sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemandirian dapat diterapkan dalam kegiatan seni tari. Kemampuan kemandirian dapat dimunculkan dalam beberapa aspek yaitu aspek emosi, intelektual dan sosial dimana anak sudah mampu menunjukan rasa percaya dirinya, tidak tergantung kepada temannya maupun kepada guru pada saat mengikuti kegiatan tari. </em></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/446 ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI TK ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG 2019-12-06T09:26:23+00:00 nikmah alifatun nikmahalifatun@gmail.com Nila Kusumaningtyas bundanila.tabelcan@gmail.com Ratna Wahyu Pusari momopodhil@gmail.com <p>Anak yang sedang bermain dengan teman-temannya sangat banyak manfaatnya. Selain untuk kesehatan tubuh anak dengan adanya aktifitas tersebut, dengan bermain anak mulai dapat belajar mengenai kerjasama ataupun belajar mengahrgai perbedaan. Dengan bermain diharapkan anak dapat berkembang dalam personal sosialnya, namun untuk dapat mencapai perkembangan sosial yang sesuai dengan usianya, maka diperlukan peran orang tua dalam mendidik. Faktor pengetahuan orang tua tentang manfaat bermain dapat mempengaruhi perkembangan personal anak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan personal sosial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Islam Hidayatullah Semarang. Jenis penelitian ini adalah deksriptif kualitatif. Subjek penelitian ini sebanyak 10 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Islam Hidayatullah Semarang. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan personal sosial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Islam Hidayatullah Semarang.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/522 ANALISA PENGUNAAN GADGET TERHADAP KESEHATAN MENTAL ANAK USIA DINI 2019-12-06T09:27:31+00:00 Fathul Hidayah Ayahidayah2195@gmail.com Ratna Wahyu Pusari momopodhil@gmail.com Ellya Rakhmawati rakhmawati.ellya@gmail.com <p>Perkembangan teknologi pada saat ini semakin canggih dan berkembang. Gadget merupakan salah satu perkembangan teknologi yang dapat merubah pola hidup masyarakat, serta menyasar semua kalangan termasuk anak usia pra sekolah. Anak usia dini tidak disarankan menggunakan gadget karena dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Dalam penggunaan gadget terdapat dampak positif serta dampak negatif. Dampak positif dari penggunaan gadget adalah salah satunya dapat merangsang indera penglihatan dan pendengaran. Dan dampak negatif diantaranya adalah pertumbuhan otak yang terlalu cepat, hambatan perkembangan, gangguan tidur, penyakit mental, agresif, pikun digital, adiksi, radiasi dan tidak berkelanjutan. Tentunya ini mempengaruhi perkembangan anak, terutama terhadap kesehatan mental anak usia dini. Kesehatan mental anak merupakan kondisi mental anak yang tidak mengalami penyakit mental, dan kemampuan untuk berpikir secara jernih, mengendalikan emosi, dan bersosialisasi dengan anak seusianya. Kesehatan mental yang kurang baik pada masa anak-anak dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius akibat ketidakseimbangan mental dan emosional, serta kehidupan sosial anak yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan gadget terhadap kesehatan mental anak usia dini. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka yaitu dengan menghubungkan penelitian dengan literatur yang ada dan mengisi celah dalam penelitian sebelumnya. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini yaitu penggunaan gadget yang mempengaruhi kesehatan mental anak usia dini.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/445 ANALISIS PROSES PENERIMAAN DIRI PADA IBU TERHADAP ANAK DOWN SYNDROME 2019-12-06T09:28:26+00:00 Mei Tri Anjarwati meitrianjarwati230597@gmail.com Anita Chandra D S M. Pd anita.sagala@yahoo.com Ratna Wahyu Pusari S.Pd.,M.Pd momopodhil@gmail.com <p>Penelitian ini di latar belakangi oleh bagaimana proses penerimaan diri&nbsp; ibu terhadap anak yang memiliki <em>Down Syndrome</em>, tujuan ini untuk mengetahui dengan mencari faktor yang paling mendukung dan juga bagaimana setiap tahapan penerimaan diri di lalui oleh ibu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ibu yang memiliki anak<em> Down Syndrome</em> dapat menerima kondisi anak dengan melewati berbagai tahapan penerimaan diri. Penerimaan itu dapat terjadi di dukung oleh adanya faktor internal dan faktor eksternal yang terdapat pada diri subyek. Faktor internal yang mendukung adalah adanya keyakinan positif mengenai peristiwa yang dialaminya. Kepercayaan yang kuat kepada tuhan membuat orang tua yakin bahwa mereka diberikan cobaan sesuai dengan porsi yang mampu mereka hadapi, sedangkan faktor eksternal yang mendukung penerimaan diri subyek adalah adanya dukungan sosial yang diberikan kepada keluarga besar, lingkungan sekitarnya dan banyak yang membuat yakin bahwa anak ibu tersebut mengalami kelainan <em>Down Syndrome</em>.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/444 Budaya Antri Sebagai Pembangun Karakter Menghargai Hak Orang Lain 2019-12-06T09:31:14+00:00 Nur Hidayati nurhidayati.djamil@gmail.com Ratna Wahyu Pusari momopodhil@gmail.com <p>Mengantri adalah hal yang paling sederhana dan mudah dilakukan, namun tidak semua orang sanggup dan mau melakukannya. Melihat semakin maraknya ketidakpedulian terhadap kedisiplinan, etika dan rasa toleransi serta sikap menghargai hak orang lain ini, penulis merasa perlu untuk mengangkat dan membahas permasalahan “budaya antri” ditinjau dari aspek pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak dini. Merubah dan melatih perilaku memerlukan pengulangan berkali-kali hingga menjadi suatu kebiasaan. Karena melatih dan menanamkan kedisiplinan, kesabaran dan kemauan ini memerlukan waktu yang tidak singkat. Ini adalah kajian awal/pendahuluan, penulis melakukan uji coba dan pengamatan perilaku pada anak usia dini dan orang dewasa di masyarakat sekitar. Dari uji coba terhadap perilaku anak usia dini dan pengamatan perilaku orang dewasa, disimpulkan bahwa ketika anak sudah mulai bersosialisasi, berkawan dan berbagi dengan yang lain, maka perlu ditanamkan sikap mengurangi rasa keakuan (<em>ego</em>) yang ada pada dirinya. Sedangkan untuk orang dewasa, perubahan karakter (<em>attitude</em>) dapat juga terjadi “seketika” bila seseorang harus berhadapan dengan pelaksanaan aturan ketertiban yang ketat dan berada pada lingkungan perilaku disiplin masyarakat sekitar (<em>behavior</em>) yang sudah terbentuk dengan baik. Yang terakhir, dibutuhkan kemauan dan konsistensi diri yang tinggi dan keteladanan.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/435 MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI MELALUI AKTIVITAS SEHARI-HARI KELOMPOK A1 DI TK ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG 2019-12-06T09:32:37+00:00 Aprilia Damayanti apriliadamayanti804@gmail.com Ratna Wahyu Pusari momopodhil@gmail.com Nila Kusumaningtyas bundanila.tabelcan@gmail.com <p>Peneliti ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemandirian anak kelompok A1 di TK Islam Hidayatullah Semarang. Peneliti ini menggunakan metode penelitian deskritif kualitatif. Subjek penelitiannya sebanyak 16 anak yang merupakan anak kelompok A1 di TK Islam Hidayatullah Semarang. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini membahas mengenai aspek kemandirian dalam kegiatan aktivitas sehari-hari dan menemukan beberapa strategi untuk mengenalkan dan membelajarkan kedisiplinan pada anak usia dini dengan cara membuat peraturan yang sudah disepakati bersama, melalui mencuci tangan dan makan bersama, pembiasaan dan penguatan,&nbsp; serta memberikan contoh kecil kepada anak. Kemampuan kemandirian dapat dimunculkan dalam beberapa aspek emosi, intelektual dan sosial dimana anak sudah menunjukan ketidak ketergantungan kepada teman dan guru.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/463 Peran Orangtua dalam Mendampingi Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini di PAUD Al Burhan Semarang 2019-12-06T09:33:58+00:00 Elok Royya Algadry ummubatul1979@gmail.com Dwi Prasetiyawati duik_pdh@yahoo.com Mila Karmila miladiaz1421@gmail.com <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran orangtua dalam mendampingi penggunaan gadget pada anak usia dini di Paud Alburhan Semarang. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orangtua dalam mendampingi penggunaan gadget pada anak usia dini memiliki perbedaan antara orang tua yang memiliki pendidikan tinggi dan orang tua yang berpendidikan rendah, Mayoritas orang tua yang memiliki pendidikan tinggi cenderung menemukan cara-cara yang menarik untuk mendampingi penggunaan gadget pada anak usia dini yaitu dengan cara turut bermain gadget bersama anak dengan mengarahkan anak untuk membuka konten yang bermanfaat bagi pembelajaran anak dan menerapkan batasan durasi serta aturan-aturan bagi anak dalam bermain gadget sehingga dapat menstimulasi kemampuan literasi dan menambah pengetahuan anak prasekolah. Sedangkan orang tua yang memiliki pendidikan rendah cenderung mengalami hambatan dalam menemukan cara-cara yang menarik untuk mendampingi penggunaan gadget pada anak usia dini, sehingga membuat anak-anak mulai mengakses konten-konten negatif yang kurang bermanfaat bagi pembelajarannya. Faktor pendukung peran orangtua yaitu pengetahuan orang tua mengenai dampak penggunaan gadget bagi anak usia dini. Faktor penghambat peran orangtua yaitu berasal dari kendala orang tua. Kendala orang tua lebih kepada keterbatasan waktu untuk terlibat bersama anak.</em></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/324 ANALISIS KETERLIBATAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN MEMBACAKAN BUKU CERITA UNTUK ANAK DI TK TARBIYATUL ATHFAL 51 2019-12-06T09:35:13+00:00 Fadhylla Ochta Nanda Dewasti fadhyllagea97@gmail.com <p><em>Berdasarkan penelitian yang saya amati di Tk Tarbiyatul Athfal 51 bahwa ada beberapa anak yang kurang minat dalam membaca buku atau mendengrkan gurunya yang sedang membacakan buku cerita. Masalah minat membaca buku memang menjadi salah satu momok di Indonesia, di Indonesia sendiri minat membaca sangatlah rendah jika di bandingkan dengan negara-negara lain, padahal dari membaca buku kita dapat mengetahui, mengenal dan berwawasan luas. Menumbuhkan minat membaca kepada anak hendaknya di lakukan mulai anak masih di dalam kandungan, di bacakan buku cerita dan di ajak untuk berbicara walaupun anak masih ada di dalam kandungan, setelah anak lahir, peran orangtua sangat penting dalam proses menumbuhkan minat baca anak terutama ibu. </em><em>Ibu sebagai figure terdekat dengan anak, sangat berpotensi</em> <em>untuk meningkatkan minat baca anak. </em><em>Membacakan buku cerita saat tidur, atau sedang bersantai merupakan hal yang pas untuk menanamkan sikap gemar membaca anak. Karena apabila hal itu tidak di biasakan sejak kecil, hal itu akan sulit di ubah dan di lakukan saat anak telah dewasa.</em></p> <p>&nbsp;</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/466 MEMBANGUN KOMUNIKASI POSITIF ORANGTUA DENGAN ANAK USIA DINI DI ERA DIGITAL 2019-12-06T09:37:59+00:00 Meilia Budiarti MeiliaBudiarti123@gmail.com Dwi prasetyawati DH duik_pdh@yahoo.com <p>Komunikasi sangatlah penting untuk mengembangkan Bahasa. Pilihan kata dalam komunikasi dapat memberikan efek psikologis kepada anak-anak. Membangun komunikasi dengan anak sejak kecil dapat memberikan dampak positif bagi anak yaitu anak lebih percaya diri. Komunikasi antara orangtua dan anak sebagai sarana untuk menyatakan kasih sayang, perhatian dqn keterbukaan antar keduanya .Tujuan dari artikel ini adalah mendiskripsikan komunikasi orangtua dengan anak usia dini di era digital, menempatan pada penggunakan komunikasi positif yang digunakan oleh orangtua saat berkomunikasi dengan anaknya sehingga meminimalisir komunikasi negatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil analisis menunjukkan masih banyak Orangtua yang masih menggunakan komunikasi negatif seperti mengkritisi, menyalahkan, memberi julukan negatif, mengancam dan memerintah.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/480 LOOSE PARTS PLAY MERANGSANG KEMAMPUAN MAIN PEMBANGUNAN ANAK USIA DINI DI ERA SOCIETY 5.0 2019-12-06T09:39:03+00:00 Mirabella Dian Wahyudi Putri mirabelladian@gmail.com Ismatul Khasanah ismatulkhasanahbejo@gmail.com Nila Kusumaningtyas bundanila.tabelcan@gmail.com <p>Anak usia dini memerlukan banyak stimulasi dalam berbagai aspek perkembangan sehingga semua aspek perkembangan dapat berkembang secara optimal. Salah satu aspek yang penting dan perlu dikembangkan adalah aspek kognitif. Kemampuan yang termasuk dalam aspek kognitif adalah kemampuan bermain pembangunan. Bermain pembangunan yaitu kegiatan yang menggunakan berbagai benda yang ada untuk menciptakan suatu hasil karya tertentu.</p> <p>Permainan yang sekarang masih hangat di kalangan pendidikan anak usia dini yang berfungsi untuk merangsang kemampuan bermain pembangunan anak adalah <em>Loose Parts Play</em>. <em>Loose Parts Play</em> adalah sebuah permainan yang menggunakan bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, disejajarkan, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara. Bahan tersebut adalah bahan yang dapat dipergunakan dengan mandiri maupun dikombinasikan dengan bahan lain. Bahan ini dapat berasal dari bahan alami maupun sintetis. Contohnya : batu, tunggul, pasir, kerikil, kain, ranting, kayu, palet, bola, ember, keranjang, krat, kotak, kotak, batang kayu, batu, bunga , tali, ban, bola, cangkang dan biji polong. Anak dapat membangun suatu tempat maupun membuat suatu kegiatan melalui imajinasi mereka dengan bahan-bahan yang telah tersedia.</p> <p>Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengkaji lebih dalam tentang perkembangan kemampuan main pembangunan anak usia dini di era society 5.0 yang dirangsang melalui <em>Loose Parts Play</em>.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>loose parts</em> <em>play</em>, kemampuan main pembangunan, anak usia dini.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/434 PENTINGNYA PROGRAM PARENTING PADA ERA GLOBALISASI DI LEMBAGA PAUD 2019-12-06T09:40:01+00:00 Siti Chumaerotin otin otinchumai@met.edu Muniroh Munawar munirohmunawar@upgris.ac.id Mila Karmila miladiaz1421@gmail.com <p><em>Dalam upaya mengembangkan kemampuan dan potensi anak usia dini diperlukan suatu program yang dapat membantu dan mendukung terhadap perkembangan anak, salah satunya adalah diadakannya kegiatan yang mensinergikan antara pendidik PAUD dengan orang tua melalui program pendidikan orang tua (parenting education). </em><em>Direktorat pembinaan pendidikan anak usia dini mengembangkan program parenting yaitu PAUD berbasis keluarga. Pada penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana program parenting sudah diterapkan dilembaga PAUD.Sasarannya adalah orang tua yang anaknya telah menjadi peserta didik di lembaga PAUD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitin menunjukkan bahwa program&nbsp; parenting di lembaga PAUD dapat berjalan dengan baik, itu dapat dilihat dari bentuk-bentuk kegiatan yang sudah sesuai dengan petunjuk teknis yang diterbitkanoleh DIRJEN PAUDNI, meskipun ada beberapa kendala dari pelaksanaannya. Tetapi pendidik PAUD sekaligus pemateri Parenting dapat&nbsp; mengatasinya dengan berbagai cara. Sedangkan untuk materi yang diberikan pada orangtua sesuai dengan kebutuhan orangtua dalam mengasuh dan mendidikanaknya.</em></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/519 ANALISIS TEMA BERBASIS “ SCIENCE INQUIRY” DI TK ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG 2019-12-06T10:28:10+00:00 Desy Fitri ani desyfitriani272@gmail.com <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Tema merupakan sarana untuk mengintegrasikan sikap, pengetahuan.Tema juga berperan sebagai payung yang memiliki fungsi membingkai keseluruhan materi pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran. Tema adalah ide-ide pokok. Pembelajaran berbasis tema adalah suatu pendekatan pembelajaran yang didasarkan atas ide-ide pokok atau ide-ide sentral tentang anak dan lingkungannya Muatan atau materi pembelajaran adalah topik -topik yang akan di pelajari oleh anak selama mengikuti kegiatan bermain selaras dengan tema, sub-tema, sub-sub tema yang telah ditetapkan pembelajaran dengan integrasi kegiatan ilmiah pada umumnya merupakan kegiatan Inkuiri.pembelajaran tema berbasis sains inquiry yaitu merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam penyelidikan, pada,investigasi,mengidentifikasi masalah konseptual atau metodologis dan mengajak siswa merancang serta memecahkan masalah. Pada penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan tema dalam materi pembelajaran di paud berbasis <em>sains inquiry</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi,wawancara dan dokumentasi, penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian kualitatif. Peneliti ingin melakukan kajian teori tentang bagaimana analisis tema berbasis sains inquiry di TK Hidayatullah Semarang.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> :&nbsp; analisis tema<em>, </em>berbasis, <em>&nbsp;sains inquiry</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/450 PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD BERBASIS STEAM ( SCIENCE, TECHNOLOGY, EINGENEERING, ART, MATHEMATIC) 2019-12-06T10:29:17+00:00 Irmayani Limbong irmayanisr@gmail.com Muniroh Munawar Munirohmunawar@upgris.ac.id Nila Kusumaningtyas bundanila.tabelcan@gmail.com <p><strong></strong></p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana menjawab tantangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dengan mempersiapkan &nbsp;anak didik untuk terus maju dan berkembang dengan&nbsp; perencanaan pembelajran Abad 21 yaitu pembelajaran&nbsp; berbasis STEAM (<em>Science, Technology, Eingeneering, Art and Mathematic). &nbsp;</em>Perencanaan pembelajaran merupakan rancangan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan bermain untuk memfasilitasi anak dalam proses belajar.&nbsp; Rencana pelaksanaan pembelajaran harus mengacu pada karakteristik ( usia, sosial budaya, dan kebutuhsn individu). Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan terhadap teknologi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi lapangan dan reflektif jurnal. Perencanaan menjadi bagian terpenting dalam sebuah proses pembelajaran , yang lebih menitikberatkan pada 4C ( <em>Communication, Collaborative, Creatical Thingking, and Creativity)</em>. Pembelajaran&nbsp; berbasis STEAM (<em>Science, Technology, Eingeneering, Art and Mathematic</em>) ini akan membantu melatih anak untuk mampu menganalisa permasalahan-permasalahan yang ada dengan menggunakan berbagai pendekatan, baik sains, teknologi, teknik, seni maupun matematika sehingga menjadi sebuah strategi untuk mempertahankan keberlangsungan hidup nagar tetap mampu bertahan pada zaman yang serba cepat pada saat ini.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/441 ANALISIS KEMAMPUAN SAINS INQUIRY ANAK USIA DINI DI SENTRA IMTAQ 2019-12-06T10:30:24+00:00 Lindiana Kumala Dewi lindianakumala12@gmail.com Muniroh Munawar munirohmunawar@upgris.ac.id Dwi Prasetiyawati Diyah duik_pdh@yahoo.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya kemampuan sains <em>inquiry </em>anak pada saat memecahkan masalah sederhana dalam proses pembelajaran, yang disebabkan kurang aktifnya anak dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 kegiatan belajar mengajar mengutamakan pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar di PAUD biasanya guru hanya menekankan membaca, menulis, dan berhitung. dengan menerapkan sains <em>inquiry</em> diyakini dapat menghasilkan generasi yang bersumber daya dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan sains <em>inquiry </em>anak pada kegiatan pembelajaran di sentra imtaq. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara guru kelas. Yang menjadi objek penelitian ini yaitu anak usia dini kelompok TK di Taman Belia Candi Semarang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kemampuan sains <em>inquiry</em> anak usia dini di kelompok TK taman belia candi semarang masih kurang maksimal dengan tahapan sains <em>inquiry</em> yaitu orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotetis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan. Sains <em>inquiry</em> di Taman Belia Candi terlihat pada kemampuan anak berorientasi pada proses pembelajaran, merumuskan masalah, megajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis,dan merumuskan kesimpulan dalam kegiatan belajar mengajar di sentra imtaq namun kegiatan sains <em>inquiry</em> masih belum maksimal.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/518 PERENCANAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME ANAK USIA DINI DI TK ISLAM HIDAYATULLAH 2019-12-06T10:31:45+00:00 Lutfiatul Insyiroh lutfiatul.insyiroh0401@gmail.com <p>Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses perencanaan media pembelajaran berbasis konstruktivisme anak usia dini di TK Islam Hidayatullah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini memiliki tiga hasil. 1. Identifikasi kebutuhan media merupakan proses mengetahui kebutuhan-kebutuhan media yang ada di lingkungan sekolah yang dapat membantu anak membangun pengetahuannya sendiri atau konstruktivis yang di rumuskan melalui observasi atau pengamatan, wawancara atau diskusi tentang masalah pendidikan khususnya masalah yang berkenaan dengan proses pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran anak. 2. Pemerolehan data adalah hasil dari identifikasi kebutuhan media agar guru dapat mengetahui jenis-jenis media pembelajaran yang dibutuhkan untuk program pembelajaran. 3. Bahan pertimbangan media merupakan hasil akhir dari identifikasi kebutuhan media serta pemerolehan data yang dipertimbangkan untuk merencencanakan pengadaan media pembelajaran.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : perencanaan, media, konstruktivisme</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/544 pengaruh media celemek berbisik terhadap konsep diri anak usia 4 - 5 tahun di TK kuncup sari semarang Semester Gasal 2019-12-06T10:33:01+00:00 Rika Cholisotun Nisa rikamasyka97@gmail.com Anita Chandra Dewi Sagala anita.sagala@yahoo.com Ismatul Khasanah - ismatulkhasanahbejo@gmail.com <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Banyak dijumpai pada anak usia 4 – 5&nbsp; tahun yang mempunyai sikap kurangnya rasa berani serta percaya diri pada anak, kurangnya kejelasan dalam mengungkapkan argumentasi mereka, belum terbentuknya sikap kesadaran diri dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Sikap – sikap tersebut merupakan ciri – ciri rendahnya konsep diri pada anak dan salah satu faktor penyebabnya adalah kurang menariknya media pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan konsep diri pada anak. Tujuan yang ingin dicapai dalam peenelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media celemek berbisik berpengaruh terhadap perkembangan konsep diri anak usia 4 – 5 tahun TK Kuncup Sari Semarang tahun 2018 – 2019.</p> <p>Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk <em>Quasi Experimental Design </em>dengan desain penelitian <em>Noon Ekuivalen, Pretest – Posttest Desaign. </em>Populasi penelitian adalah Kelompok A dan B TK Kuncup Sari Semarang tahun 2018 – 2019. Sampel yang diambil adalah acak dari kelompok A dan B TK Kuncup Sari Semarang yang berjumlah 30 anak kemudian dibadi menjadi 2 kelompok dengan menggunakan teknik <em>simpel random sampling. </em>Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan dokumentasi.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t diketahui t<sub>hitung</sub> lebih dari t<sub>tabel</sub> (3,414636186 &gt; 1,701). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H<sub>0</sub> ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan media celemek berbisik terhadap konsep diri anak usia 4 – 5 tahun TK Kuncup Sari Semarang .Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah media celemek berbisik dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan konsep diri anak.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Kata kunci : media celemek berbisik, konsep diri, anak usia dini</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>That many children aged 4 – 5 years who have a lack of courage and confidence in children, lack of clarity in expressing their arguments, have not formed an attitude of self – awareness and responsibility towards hemselves and others. These attitudes are characteristics of the low self – concept in children and one of the contributing factors is the lack of interesting learning media used in improving self – concept in children. The aim of this research is to find out wether the whisper apron media influences the development of self – concept of children aged 4 – 5 years old Kuncup Sari Semarang Kindergarten in 2018 – 2019. &nbsp;</em></p> <p><em>This type of research is quantitative research in the form of Quasi Experimental Design, Pretest – Posttest Design. The research population was Group A and B of Kuncup Sari Semarang Kinderganten in 2018 – 2019. Samples taken were random from groups A and B of Kuncup Sari Semarang Kinderganten totaling 30 children and then divided into 2 groups using simple random sampling techniques. The data in this study were obtained from observation and documentation. The results showed that the t<sub>test </sub>was known to be dreater the t<sub>table</sub> (3,414636186&gt;1,701). From these results it can be concluded that H<sub>0 ­</sub>is rejected. In other words, there is a significnt influence of whisper apron media on the self – concept of children aged 4 – 5 years old at Kuncup Sari Semarang Kinderganten. Based on results of this study, the suggestion that can be delivered is that whisper apron media can be used as a learning medium to improve children’s self – concept.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em> : whisper apron media, self – concept, early childhood</em></p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/430 PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SENTRA ALAM PADA KELOMPOK B DI TK KUNCUP SARI SEMARANG 2019-12-06T10:34:28+00:00 Listya Widyastuti listya.widyastuti20@gmail.com Ismatul Khasanah ismatulkhasanahbejo@gmail.com Ellya Rakhmawati rakhmawati.ellya@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model sentra. Penelitian berpusat pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran model sentra alam di TK Kuncup Sari Semarang. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian yang dipilih adalah kelompok B dan sentra alam di TK Kuncup Sari Semarang. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran model sentra alam minat belajar anak meningkat, rasa ingin tahu dan keinginan anak untuk bereksplorasi meningkat, serta munculnya rasa tanggungjawab, dan rasa kerjasama antar teman. Namun penerapan pembelajaran model sentra alam pada kelompok B di TK Kuncup Sari Semarang dirasa belum maksimal, karena masih dalam proses beradaptasi menggunakan pembelajaran model sentra karena perubahann dari pembelajaran model area ke pembelajaran model sentra.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/431 IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TPA PENA PRIMA SEMARANG 2019-12-06T10:41:29+00:00 Hestina Mikarani hestimika98@gmail.com Anita Chandra Dewi Sagala anita.sagala@yahoo.com Milla Karmila miladiaz1421@gmail.com <p>&nbsp;Gerakan literasi merupakan sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti anak yang bertujuan agar memiliki budaya membaca dan menulis yang tinggi sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca anak dan meningkatkan keterampilan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi gerakan literasi pada anak usia 3-4 tahun di Taman Pengasuhan Anak Pena Prima Semarang. Penelitian ini bersifat kualitatif. Sampel yang diambil adalah anak-anak yang berusia 3-4 tahun di Taman Pengasuhan Anak Pena Prima Semarang. Sampel tersebut berjumlah sebanyak 12 anak yaitu anak laki-laki berjumlah 9 anak dan anak perempuan berjumlah 3 anak. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca yang dilakukan dengan kegiatan 15 menit guru yang membacakan buku untuk anak-anak.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/438 PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA CONGKLAK 2019-12-06T11:07:37+00:00 Himatul Khoirunnisa himatul.khorunnisa22@gmail.com Ismatul Khasanah ismatulkhasanahbejo@gmail.com Ellya Rakhmawati rakhmawati.ellya@gmail.com <p>Penulis ingin mengetahui nilai-nilai karakter yang ditanamkan pendidik melalui media congkak. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (<em>library research</em><em>)</em>. Penelitian Kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan berdasarkan literatur (kepustakaan), berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan menelaah buku-buku, jurnal, ataupun sumber lain. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa nilai-nilai karakter dalam permainan congklak berupa nilai jujur, komunikatif, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri dan menghargai prestasi. Selain itu, melalui congklak anak dapat belajar matematika.</p> 2019-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019 https://conference.upgris.ac.id/index.php/Snpaud2019/article/view/615 PERAN METAL GEGANA DALAM MEMAKSIMALKAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL ANAK 2019-12-11T10:34:49+00:00 Mei Fita Asri Untari, Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti, Sukamto, Asep Ardiyanto annisapuspita464@gmail.com <p>Perkembangan era digital diikuti dengan perkembangan inovasi dalam dunia pendidikan. Tujuan dalam pengembangan ini adalah: (a) mengembangkan media METAL GEGANA(Media Digital Mitigasi Bencana) pada materi kebencanaan gunung api untuk siswa sekolah dasar di lereng gunung merapi, (b) menganalisis keberterimaan media METAL GEGANA (Media Digital Mitigasi Bencana) pada materi kebencanaan gunung apiuntuk meningkatkan pemahaman bencana gunung api dan gerakan mitigasi bencana untuk siswa sekolah dasar, (c) mengimplementasikan media METAL GEGANA (Media Digital Mitigasi Bencana) pada materi kebencanaan gunung api untuk meningkatkan pemahaman bencana gunung api dan gerakan mitigasi bencana untuk siswa sekolah dasar di lereng gunung merapi Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, guru harus berinovasi menciptakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang sesuai kebutuhan di lapangan. Media METAL GEGANA akan menjauhkan keabstrakan suatu materi karena kan menampilkan gambar animasi dan instrumen music yang disesuaikan dengan kondisi riil sehingga akan membuat anak seperti melihat kondisi aslinya. Media METAL GEGANA dapat membantu guru dalam menghantarkan materi kebencanaan khususnya gunung api yang dirancang sesuai karakteristik dan kemampuan perkembangan anak. Media METAL GEGANA berisikan gambar, tokoh , animasi dan instrumen musik tentang macam macam gunung api, awal terbentuknya gunung api, tanda-tanda erupsi dan langkah langkah yang harus dilakukan sebelum, saat dan sesudah erupsi gunung api.</p> 2019-12-11T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2019 Seminar Nasional PAUD 2019