BIOFAIR https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair <p>BIOFAIR</p> en-US Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISIS POTENSI PENERAPAN STEAM PADA PEMBELAJARAN KULTUR JARINGAN KURIKULUM MERDEKA SMA https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4175 <p><em>STEAM adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang relevan diterapkan dalam revolusi 5.0. Pendekatan STEAM memotivasi siswa untuk belajar mengeksplorasi keterampilan mereka sendiri baik dalam segi sains, teknologi, teknik, seni, maupuun matekmatinya. Dalam pengembangan pembelajaran terutama dalam kurikulum baru seperti kurikulum merdeka dibutuhkan metode pembelajaran yang efisien. Dengan mengumpulkan data sekunder untuk kemudian dianalisis dan dituliskan secara deskriptif analitik, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis baik kelebihan dan kekurangan dari metode STEAM untuk diterapkan pada pembelajaran kultur jaringan SMA.Dihasilkanbahwasannya penerapan pendekatan STEAM berpotensi dalam pembelajaran kultur jaringan tingkat SMA.</em></p> Alfina Damayanti, Elsa Septiani Rintho Miharjo, Novita Anggraini,, Faila SivaSolecha, Septiana Nur Kholifah, Praptining Rahayu Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4175 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 LITERATURE REVIEW : POTENSI PEMBELAJARAN MATERI KULTUR JARINGAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4176 <p>Konsep kultur jaringan masuk dalam materi bioteknologi yang pelaksanaan pembelajarannya dilakukan secara aplikatif yang dikaitkan dengan obyek nyata dan kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya banyak sekolah yang proses pembelajaran&nbsp; kultur &nbsp;jaringan&nbsp; masih&nbsp; berlangsung &nbsp;secara konvensional, &nbsp;Materi kultur jaringan sendiri merupakan materi kompleks sehingga pemikiran siswa kurang terintegrasi jika hanya di jelaskan secara abstrak. Hal tersebut menyebabkan kemampuan berpikir kritis siswa tidak maksimal karena pembelajaran kultur jaringan yang masih monoton. Masalah yang dihadapi guru adalah bagaimana upaya untuk menggunakan model pembelajaran agar dapat meningkatkan berpikir kritis siswa pada konsep kultur jaringan. Model <em>Problem Based Learning </em>merupakan pmbelajaran yang menggunakan masalah nyata dan terbuka sebagai konteks bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Oleh karena itu, melalui model <em>Problem Based Learning </em>pada pembelajaran kultur jaringan ini dapat lebih menekankan pehamankonsep materi kultur jaringan baik secara visual maupun praktik.</p> Lia Risnawati, Merlly Alfina Septiana, Ade Rahma Pertiwi, Salma Najikhah, Deka Yuna Ikhtiaringtyas, Praptining Rahayu Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4176 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 LITERATURE REVIEW : PEMBELAJARAN KULTUR JARINGAN UNTUK MENUMBUHKAN SCIENCE MOTIVATION https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4177 <p>Konsep kultur jaringan masuk dalam muatan bioteknologi yang didasarkan pada kurikulum&nbsp; KTSP. Pembelajaran kultur jaringan harus difokuskan pada konten yang menghubungkan konteks sains untuk meningkatkan <em>science motivation </em>siswa dan membantu mereka mencapai hasil belajar sebaik mungkin. Metode yang digunakan yaitu <em>studi literature </em>atau studi kepustakaan pada beberapa artikel. Dari literature review yang&nbsp; telah &nbsp;dilakukan,&nbsp; dapat disimpulkan &nbsp;bahwa &nbsp;implementasi &nbsp;kultur &nbsp;jaringan &nbsp;pada pembelajaran itu sangat baik, karena pada era sekarang sangat penting memberikan pengalaman langsung mempraktikkan kultur jaringan kepada siswa. Pembelajaran kultur jaringan harus difokuskan pada konten yang menghubungkan konteks sains untuk meningkatkan <em>science motivation </em>siswa dan membantu mereka mencapai hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotor sebaik mungkin.</p> Maharani Shintya Putri, Hana Eldiana Yuliani, Wima Rahayu Putri, Haliza Nurul Amin, Praptining Rahayu Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4177 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 PEMBELAJARAN KULTUR JARINGAN BERORIENTASI EDUCATION FORSUSTAINABLE DEVELOMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4178 <p>ESD (Education for Sustainable Development) atau Pendidikan untuk Pembangunan&nbsp; Berkelanjutan&nbsp; (PUPB) &nbsp;merupakan&nbsp; suatu upaya untuk memperlengkapi individu, komunitas, kelompok, dunia bisnis, dan pemerintah untuk hidup dan bertindak berkelanjutan dengan memberikan mereka suatu pemahaman keterkaitan antara isu-isu pangan , ekonomi, lingkungan dan social. Kultur jaringan dapat dijadikan sebagi solusi dalam mendukung ESD. Kultur jaringan dapat mendukung ESD dalam bidangpertanian yaitu dalam sisi pangan dan ekonomi . Metode dalam penelitian ini menggunakan data skunder yang diambil dari jurnal penelitian yang relevan, artikel ESD ini &nbsp;menggunakan&nbsp; data sekunder yang diambil dari 20 jurnal yang relevan dan pustaka yang digunakan menggunakan &nbsp;pendekatan &nbsp;analitik. &nbsp;Berdasarkan hasil&nbsp; &nbsp;analisis&nbsp; &nbsp;kajian&nbsp;&nbsp; artikel&nbsp;&nbsp; yang relevan mendapatkan hasil bahwa pembelajaran kultur jaringan yang berorientasi pada ESD&nbsp;&nbsp; untuk&nbsp; &nbsp;meningkatkan&nbsp; &nbsp;berpikir&nbsp; &nbsp;kritis&nbsp; &nbsp;dan&nbsp; &nbsp;kreatif&nbsp; &nbsp;siswa&nbsp; &nbsp;dapat&nbsp; &nbsp;dilakukan menggunakan beberapa cara yaitu dengan metode PJBL (Project Based learning), memasukan penerapan kultur jaringan sebagai media pembelajaran, menggunakan&nbsp;&nbsp; model&nbsp; &nbsp;pembelajaran&nbsp;&nbsp; ProBLes&nbsp; &nbsp;(Problem&nbsp;&nbsp; Based&nbsp; &nbsp;Learning Education for Suistainable Development), dan dengan <em>Life-long learning.</em></p> Ifa Ana Meilani, Ema Auliatuzahra, Rizqi Nova Darillia, Kamila Nur Afifah, Bagus Hadi Akhsanulhaq, Praptining Rahayu Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4178 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KONSERVASI ANGGREK MELALUI KULTUR JARINGAN UNTUKMENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4179 <p>Anggrek diminati oleh para peminat dan kolektor anggrek. Jika tidak dilakukan upaya konservasi &nbsp;untuk&nbsp; memenuhi &nbsp;kebutuhan &nbsp;pasar,&nbsp; mungkin&nbsp; untuk&nbsp; beberapa&nbsp; tahun kedepan &nbsp;anggrek &nbsp;akan &nbsp;mengalami &nbsp;kepunahan &nbsp;di&nbsp; habitat &nbsp;aslinya. &nbsp;Oleh &nbsp;karena &nbsp;itu diperlukan konservasi anggrek melalui teknik kultur jaringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahwa konservasi Anggrek melalui kultur jaringan dapat menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada siswa. Metode yang digunakan yaitu studi literatur atau studi kepustakaan pada beberapa artikel. Artikel yang didapatkan kemudian didiskusikan dan dilakukan evaluasi untuk mengambil kesimpulan. Teknik analisis dengan menggunakan analisis isi. Hasil dari studi literatur dalam artikel ini yaitu 1. Anggrek merupakan salah satu contoh tumbuhan yang bijinya sulit berkecambah di alam liar, 2. Kultur jaringan adalah teknik isolasi bagian tanaman seperti organ,jaringan, sel dan protoplasma, kemudian dikulturkan dalam media buatan yang steril agar bagian- bagian tersebut beregenerasi menjadi tanaman lengkap, 3. Ekploitasi terhadap flora dan faunasangat besar di Indonesia. Semua hal ini terjadi dikarenakan rendahnya kepedulian lingkungan.Pendidikan konservasi dan kesadaran lingkungan melalui pembelajaran di alam dan penyuluhan pada tingkat pendidikan dapat mendukung demi terciptanya sikap kepedulian lingkungan dan sikap konservasi pada pelajar.</p> Selfi Aprillia Ningrum, Evria Asih, Titis Dewi Vira, Windi Putri Firdhiana, Khusna Yurdhika Habsari, Praptining Rahayu Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4179 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 MANAJEMEN KELAS REVOLUSI INDUSTRI 4.0-ABAD 21 MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DENGAN PENDEKATAN STEAM https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4180 <p>Manajemen&nbsp; kelas &nbsp;dibutuhkan&nbsp; dalam &nbsp;suatu&nbsp; terselenggaranya&nbsp; proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran biasanya menentukan pendekatan dan model pembelajaran. Melalui pendekatan STEAM (<em>Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics</em>) yang merupakan pendekatan pendidikan interdisipliner yang menekankan integrasi antara berbagai disiplin ilmu tersebut dalam pembelajaran. Pendekatan STEAM menggabungkan elemen-elemen sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kerja tim., serta model pembelajaran PjBL dengan menggunakan project/kegiatan sebagai media. Kedua aspek tersebut dapat digunakan pada abad 21. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kajian pustaka dari salah satu fitur media sosial yaitu Google Scholars, dengan literature review artikel. Dengan metode kajian pustaka, didapatkan hasil yaitu manajemen kelas memiliki tiga komponen. Komponen-komponen itu antara lain yaitu manajemen instruksional dan kurikulum, manajemen perilaku atau <em>behaviour</em>, dan manajemen lingkungan. Ketiga komponen tersebut sangat penting guna mewujudkan &nbsp;manajemen&nbsp; kelas &nbsp;revolusi &nbsp;industri &nbsp;4.0 &nbsp;di &nbsp;abad&nbsp; 21&nbsp; ini.&nbsp; Tanpa &nbsp;ketiga komponen tersebut, suatu manajemen kelas tidak dapat dikatakan sebagai manajemen kelas yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk memiliki tujuan mengembangkan kemampuan aspek teoritis dan aspek praktis terkait manajemen kelas abad 21 melalui pendekatan STEAM dengan menggunakan model PjBL.</p> Eny Hartadiyati WH, Revita Chandra Kusumaningtyas, Sasha Amalia , Mutiara Sabila, Ilmi Maehanifa Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4180 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 MANAJEMEN KELAS OUTDOOR YANG EFEKTIF UNTUK PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAH MENENGAH https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4181 <p>Manajemen kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya &nbsp;untuk&nbsp; menciptakan &nbsp;dan&nbsp; mempertahankan &nbsp;kondisi &nbsp;kelas &nbsp;sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efesien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan Pembelajaran <em>Outdoor </em>memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung di alam terbuka, seperti taman, hutan, dan tempat-tempat lain yang memungkinkan interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan siswa dalam model Pembelajaran <em>Outdoor </em>dengan manajemen kurikulum dan instruksional, manajemen behavior, dan manajemen lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode studi kepustakaan dengan menulusuri jurnal yang sesuai dengan topik ini melalui <em>google scholar</em>. Dalam manajemen kurikulum dan instruksional, dapat menggunakan Kurikulum Merdeka, serta menggunakan metode pembelajaran aktif, guru dapat mengoptimalkan pembelajaran di luar ruangan. Dengan berbasis&nbsp; <em>Outdoor Study, </em>model <em>Discovery Learning </em>meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa, model PjBL, PBL, dan TGT juga dapat meningkatkan ketrampilan berpikir kritis siswa, pembelajaran Contextual Teaching memberikan makna yang lebih dalam karena siswa&nbsp;&nbsp; mudah&nbsp; &nbsp;menguasai&nbsp; &nbsp;konsep-konsep&nbsp; &nbsp;sains&nbsp; &nbsp;dan&nbsp; &nbsp;lingkungan&nbsp; &nbsp;sekitar&nbsp;&nbsp; melalui pengamatan, model <em>I</em><em>nquiry Learning </em>dalam pembelajaran di luar kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Manajemen perilaku pada pembelajaran kelas <em>outdoor </em>melibatkan penggunaan strategi dan teknik untuk mengelola tingkah laku siswa agar tetap terlibat, terorganisir, dan fokus selama kegiatan di luar ruangan. Manajemen lingkungannya yakni selain berada di lingkungan sekitar sekolah, guru dapat membawa anak &nbsp;kedalam &nbsp;lingkungan&nbsp; dan &nbsp;masyarakat &nbsp;untuk&nbsp; keperluan &nbsp;pelajaran &nbsp;(karyawisata, survey, dll).</p> Eny Hartadiyati WH, Devanny Kurniawan Widodo, Riska Ayu Nabilla, Eka Maya Putri Anggraeni, Angelica Tricia Wijaya, Silvi Aifiyyatul Fajriyah Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4181 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 MANAJEMEN KELAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE BERBASIS E-LEARNING https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4183 <p>Manajemen kelas pembelajaran <em>cooperative </em>berbasis <em>e-learning </em>merupakan metode yang menyajikan manajemen kelas dengan cara pendekatan yang efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa, pengembangan keterampilan sosial, serta pemahaman konsep yang lebih mendalam. Diperlukan konsep manajemen kelas yang efektif dalam mengatur manajemen perencanaan, manajemen perilaku, dan manajemen lingkungan karena penggunaan teknologi <em>e- learning </em>yang efektif menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran siswa. Metode &nbsp;yang &nbsp;digunakan &nbsp;ialah &nbsp;literature&nbsp; review &nbsp;dimana&nbsp; melibatkan &nbsp;analisis terhadap berbagai artikel, jurnal, dan sumber literatur yang terkait. Hasil tinjauan literatur ini menunjukkan bahwa manajemen kelas dalam pembelajaran kooperatif berbasis <em>e-learning </em>melibatkan beberapa aspek kunci. Perencanaan kurikulum menjadi landasan yang penting dalam dalam manajemen kelas berbasis <em>e- Learning</em>. Pemilihan materi dan strategi pengajaran yang tepat dalam memanfaatkan&nbsp; penggunaan&nbsp; teknologi &nbsp;<em>e-Learning &nbsp;</em>dapat &nbsp;menjadi &nbsp;faktor keberhasilan pembelajaran. Pengolahan perilaku dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dapat membangun aturan kelas yang jelas, komunikasi yang baik serta kondusif, memberikan penguatan positif, dan penanganan konflik menjadi strategi yang diperlukan dalam mengelola perilaku siswa dalam pembelajaran kooperatif berbasis <em>e-learning</em>. Manajemen lingkungan yang baik, mengarah pada pengaturan fisik yang nyaman, kultur kelas yang positif, manajemen waktu yang baik, serta pemanfaatan teknologi yang yang mendukung dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik dalam konteks <em>e-learning</em>. Manajemen kelas yang baik dalam konteks ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa,&nbsp; memperkuat &nbsp;kolaborasi &nbsp;dan&nbsp; kerjasama, &nbsp;mengembangkan&nbsp; keterampilan sosial dan emosional, serta meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan demikian, manajemen kelas pembelajaran kooperatif berbasis e-learning merupakan pendekatan yang penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital ini. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang aspek- aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas dalam konteks pembelajaran kooperatif berbasis e-learning, serta manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan metode ini.</p> <p>&nbsp;</p> Eny Hartadiyati WH, Devi Oktaviani Safitri, Bagas Prio Saputro, Laili Fatrotul Munawaroh, Imarotul Umamah, Rizky Amalia Putri Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4183 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 MANAJEMEN KELAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING YANGINOVATIF UNTUK SEKOLAH MENENGAH https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4184 <p>Zaman teknologi berkembang sangat pesat terutama dengan karakteristik IPTEK di dunia Pendidikan abad 21. Di era perkembangan zaman, siswa sekarang dapat belajar sesuai&nbsp; dengan kemauan mereka dan dapat menentukan tempat mereka untuk belajar. Cara tersebut merupakan model pembelajaran <em>blended learning</em>. Penelitian ini menggunakan metode penelitian <em>literatur review</em>. Pencarian dan pengumpulan data dengan cara menelusuri e- jurnal menggunakan Google Scholar dan e-Journal Upgris dalam rentang waktu 2018- 2023. <em>Blended learning </em>diperlukan pada era modern saat ini. Pada manajemen kelas kurikulum dan instruksional, pembelajaran <em>online </em>menggunakan metode &nbsp;pembelajaran &nbsp;dengan&nbsp; mempertimbangkan &nbsp;penggunaan&nbsp; pembelajaran kolaboratif, diskusi online, dan sumber digital sedangkan secara <em>offline </em>dengan pemaparan materi secara tatap muka serta menyusun jadwal pembelajaran yang efektif dengan memadupadankan kurikulum merdeka di dalamnya. Pada manajemen perilaku meliputi sebelum memulai pembelajaran daring maupun luring guru menanyakan kabar siswa.&nbsp; Pada&nbsp; manajemen&nbsp; lingkungan&nbsp; secara&nbsp; offline meliputi&nbsp; setting&nbsp; kelas, &nbsp;penataan furnitur, alat media pembelajaran dan juga pencahayaan yang dibutuhkan siswa. Sedangkan secara online meliputi <em>device </em>yang memadai dan pencahayaan cukup. LMS sekarang menjadi pilihan bagi bidang pendidikan terutama pada pembelajaran virtual. Dari <em>literature review </em>yang dilakukan, diperoleh bahwa penerapan manajemen kelas dengan pembelajaran model <em>blended learning </em>dengan mencampurkan kegiatan berbasis TIK &nbsp;secara &nbsp;luring &nbsp;atau &nbsp;daring &nbsp;dapat &nbsp;berpengaruh &nbsp;pada &nbsp;proses &nbsp;pembelajaran&nbsp; yang inovatif, pelaksanaan komponen juga menjadi dampak positif siswa pada model pembelajaran &nbsp;blended&nbsp; learning &nbsp;dalam&nbsp; model &nbsp;pembelajaran &nbsp;seperti&nbsp; manajemen kelas kurikulum dan instruksional, manajemen perilaku, dan manajemen lingkungan.</p> Eny Hartadiyati WH, Oktafia Dewi Putri, Anggi Septia Pramaista, Najwa Aulia, Via Valenta Kafita Ardian, Muhamad Wisnu Khoiriyan Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4184 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 MANAJEMEN KELAS DALAM METODE PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4186 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep dan prinsip-prinsip utama yang terkait dengan manajemen kelas dalam metode pembelajaran praktikum di laboratorium. Peneliti juga akan mengidentifikasi strategi dan teknik yang efektif dalam mengelola kelas praktikum, serta memberikan saran praktis bagi pengajar untuk mengoptimalkan pengalaman pembelajaran siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode <em>study pustaka</em>. Dengan pendekatan kualitatif melalui eksplorasi sumber yang digunakan yaitu database jurnal penelitian dan pencarian melalui internet. Database yang digunakan yaitu Google Scholar (Google Cendekia) dengan periode 5 tahun terakhir dari tahun 2018-2023. Berdasarkan hasil analisis artikel didapatkan informasi: 1) Pengaturan instruksional yang efektif dalam metode pembelajaran praktikum di laboratorium melibatkan perencanaan yang matang, pengorganisasian yang cermat, dan mempertimbangkan aspek keamanan dan pengendalian risiko. 2) Pengelolaan perilaku yang perlu diterapkan selama pelaksanaan praktikum dalam menciptakan pembelajaran praktikum yang terstruktur dan kondusif dalam menciptakan Pendidikan yang berkualitas.</p> <p>3) &nbsp;Manajemen &nbsp;lingkungan &nbsp;pada &nbsp;metode &nbsp;pembelajaran &nbsp;praktikum &nbsp;dilaksanakan &nbsp;di laboratorium melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan</p> <p>dan pemeliharaan alat bahan, pengadministrasian, dan pengawasan evaluasi. Kesimpulan</p> <p>yang didapatkan yaitu Manajemen kelas metode pembelajaran praktikum memiliki 3 komponen penting yang saling berkaitan dan berkesinambungan satu sama lain yaitu manajemen instruksional dan kurikulum, manajemen behaviour, dan manajemen lingkungan. Ketiganya saling berkaitan dalam pengelolaan manajemen kelas pada pembelajaran praktikum untuk menciptakan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa di dalam kelas dapat belajar dengan efektif dan efisien.</p> Eny Hartadiyati WH, Danu Handrian Firdaus, Safira Asanu Lestari, Steffy Amelia Savitri Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4186 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 MANAJEMEN KELAS YANG EFEKTIF PADA KELAS INDOOR DENGAN MENGGUNAKAN DISCOVERY LEARNING https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4187 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran Discovery Learning sebagai pendekatan yang mampu memperkuat manajemen kurikulum, manajemen behavior, dan manajemen lingkungan dalam satu kesatuan ,metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode literature review.Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, dengan menelusuri jurnal yang relevan dengan topik ini melalui Google Scholar dengan periode 10 tahun terakhir dari tahun 2013-2023. Berdasarkan hasil analisis 20 artikel &nbsp;bahwa &nbsp;didapatkan &nbsp;informasi: &nbsp;1)manajemen&nbsp; kurikulum &nbsp;berfokus &nbsp;pada desain dan implementasi materi pembelajaran yang relevan dan menarik. Dalam model&nbsp; Discovery &nbsp;Learning, &nbsp;kurikulum &nbsp;didesain&nbsp; untuk&nbsp; mendorong &nbsp;eksplorasi siswa dalam menemukan konsep-konsep baru melalui eksperimen dan penemuan mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan sumber daya, sementara siswa diizinkan untuk memimpin proses pembelajaran. Dalam hal ini, manajemen kurikulum memungkinkan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep yang lebih mendalam.2) manajemen behavior berfokus pada pengelolaan perilaku siswa dalam kelas. Dalam model Discovery &nbsp;Learning, &nbsp;guru&nbsp; menggunakan &nbsp;pendekatan&nbsp; yang &nbsp;positif &nbsp;dan &nbsp;inklusif untuk mengelola perilaku siswa. Dengan mendorong keterlibatan siswa dalam kegiatan eksplorasi, model ini dapat mengurangi gangguan perilaku dan meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Guru juga memberikan penguatan positif untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dan memberikan umpan balik konstruktif untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran.3) manajemen lingkungan berfokus pada penataan ruang kelas yang mendukung pembelajaran yang efektif. Dalam model Discovery Learning, penataan kelas dirancang untuk memfasilitasi kolaborasi, interaksi, dan eksplorasi siswa. Guru menciptakan lingkungan yang nyaman, terstruktur, dan menyenangkan yang menginspirasi rasa ingin tahu dan pemikiran kritis. Penyediaan sumber daya dan teknologi yang relevan juga mendukungkeberhasilan model ini dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada kelas indoor memperkuat manajemen kurikulum, manajemen&nbsp; behavior,&nbsp; dan&nbsp; manajemen &nbsp;lingkungan secara bersamaan. Melalui pendekatan ini, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, memperdalam pemahaman konsep, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan berkolaborasi &nbsp;secara &nbsp;efektif. &nbsp;Artikel &nbsp;ini&nbsp; memberikan &nbsp;wawasan &nbsp;tentang &nbsp;bagaimana integrasi antara tiga elemen manajemen tersebut berkontribusi pada terciptanya pembelajaran yang efektif dan berdampak positif dalam kelas indoor.</p> Eny Hartadiyati WH, Latifa Nur Anisa, Aftakhul Rizkyana Meilani, Aliya Munasyifa, Lia Novita Sari, Robiatul Bashoriyah Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4187 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 MANAJEMEN KELAS HYBRID PADA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4188 <p>Tujuan penelitian ini adalah menelusuri proses manajemen kelas dengan menggunakan hybrid learning untuk mengetahui penggunaan metode <em>hybrid learning </em>dalam proses pembelajaran berbasis proyek. Metode yang digunakan dalam &nbsp;penelitian &nbsp;ini &nbsp;adalah &nbsp;<em>Literature&nbsp; review</em>, &nbsp;dimana&nbsp; dilakukan &nbsp;pencarian literatur melalui database jurnal dan artikel secara online. Data yang dikumpulkan diambil dari <em>Google Scholar </em>dengan kata kunci "Hybrid Learning, manajemen kelas, hybrid project based learning" dalam periode 2018-2023. Setelahnya dilakukan analisis artikel untuk mengetahui artikel yang berkaitan dengan judul penelitian. Kesimpulan yang didapatkan yaitu manajemen kelas metode Hybrid Project &nbsp;Based &nbsp;Learning &nbsp;memiliki &nbsp;3&nbsp; komponen &nbsp;penting&nbsp; yang&nbsp; saling &nbsp;berkaitan, yaitu manajemen instruksional dan kurikulum, manajemen behaviour, dan manajemen lingkungan. Ketiga komponen tersebut sangat dibutuhkan agar terciptanya suasana kelas yang kondusif dan pembelajaran menjadi lebih efektif. Hybrid learning memiliki berbagai faktor, sehingga pengaplikasian metode belajar ini dapat merangsang kemampuan siswa untuk lebih berkembang ke arah yang lebih baik.</p> Eny Hartadiyati WH, Fahmi Dwi Septiani, Ainin Tusamma Salsabila, Dina Alfiyana, Siti Dzakiyatus Sholekhah Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4188 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 VARIASI JENIS PTERIDOPHYTA DI CURUG LAWE https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4189 <p>Tumbuhan Pteridophyta merupakan salah satu golongan tumbuhan yang hampir dijumpai setiap wilayah yang ada di Indonesia. Berdasarkan tempat hidupnya tumbuhan Pteridophyta tersebar luas dari belahan ujung dunia, salah satu nya terdapat pada hutan dengan &nbsp;kelembapan &nbsp;yang &nbsp;tinggi &nbsp;seperti &nbsp;air &nbsp;terjun&nbsp; Curug &nbsp;Lawe &nbsp;Benowo&nbsp; Kalisidi. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi langsung ke lokasi Curug Lawe Benowo Kalisidi. Survei dilakukan pada Maret 2023 menggunakan eksplorasi sepanjang jalur menuju Curug Lawe. Hasil penelitian menunjukan bahwa tedapat spesies Pteridophyta yang di temukan di Kawasan Air Terjun Curug Lawe Ungaran Barat berjumlah 8 spesies antara lain spesies <em>Nephrolepis biserrata, Devallia denticulate, Drynaria&nbsp; &nbsp;quercifolia,&nbsp; &nbsp;Pteris&nbsp; &nbsp;grandifolia,&nbsp; &nbsp;Adiantum&nbsp;&nbsp; capillus-veneri,&nbsp; &nbsp;Selaginella wildenowii, Dryopteris filix-mas, Devallia solid.</em></p> Labib Anwar, The Bezaleel Thera Rafael Suntoro, Sonia Fitria, Muhammad Fuji Abadi, Lussana Rossita Dewi Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4189 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 INVENTARISASI PTERIDOPHYTA DI AIR TERJUN SEMIRANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4190 <p>Pteridophyta merupakan salah satu Divisi Tumbuhan Cryptogamae yang tiap spesiesnya telah jelas mempunyai kormus karena memiliki akar, batang, dan daun sejati serta memiliki berkas pembuluh angkut yaitu xilem dan floem. Tumbuhan ini hidup di habitat yang lembab (higrofit), berbagai tempat di air (hidrofit), dan menempel (epifit) pada permukaan batu, tanah, dan pohon. Tumbuhan ini lebih menyukai &nbsp;tempat-tempat yang memiliki kelembaban yang tinggi salah satunya ada di Air Terjun Semirang, disebabkan berbagai hal diatas maka dilakukan penelitian Iventarisasi Pteridophyta di Air Terjun Semirang, &nbsp;Semarang. Pengambilan data dilakukan pada April 2023 menggunakan metode eksplorasi atau metode jelajah secara langsung wilayah yang dieksplorasi dibagi menjadi 3 pos, yaitu Pos 1 (parkiran), Pos 2 (jalan menuju ke air terjun), dan Pos 3 (air terjun). Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif, dengan pengambilan sampel, didokumentasikan, &nbsp;dan&nbsp; diidentifikasi. &nbsp;Hasil &nbsp;penelitian &nbsp;keanekaragaman &nbsp;jenis Pteridophyta dikawasan Air Terjun Semirang, Semarang terdapat 12 spesies Pteridophyta yang ditemukan hidup ada kayu, bebatuan, dan beberapa jenis lainnya hidup pada permukaan&nbsp; &nbsp;tanah.&nbsp; &nbsp;12&nbsp; &nbsp;spesies&nbsp; &nbsp;tersebut&nbsp; &nbsp;adalah&nbsp; &nbsp;<em>Davallia&nbsp; &nbsp;denticulata,&nbsp;&nbsp; Microsorum punctatum, Pteris biaurita, Microlepiaspeluncae, Pyrrosia longifora, Adiantum capillus- veneris, Pleocnemia irregularis, Christella dentata, Helminthostachys zeylanica, Phlebodium aureum, Polypodium glycyrrhiza, </em>dan <em>Dryopteris filix-mas.</em></p> Nirmala Hapsari Dewi, Nurul Aula Rahmawati, Amira Saputri, ChindyArneta Indriastuti, Lussana Rossita Dewi Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4190 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KARAKTERISTIK POPULASI IKAN GELODOK PADA EKOSISTEM HUTAN MANGGROVE DI MANGUNHARJO SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4191 <p>Mangrove berperan dalam mencegah erosi pantai, mengurangi intrusi air laut dan menyediakan tempat pemijahan bagi ikan dan burung laut. Ikan glodok merupakan</p> <p>ikan yang sangat unik yang hanya dapat ditemukan di daerah hutan mangrove. Ikan ini</p> <p>memiliki kemampuan merangkak di darat atau di akar mangrove, memiliki mata yang besar dan menonjol keluar dari kepalanya, serta memiliki otot pada pangkal sirip dada</p> <p>dimana sirip ini dapat ditekuk seperti lengan yang berfungsi untuk bergerak, melompat,</p> <p>dan merangkak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik populasi spesies ikan glodok yang mendiami Hutan mangrove Mangunharjo. Penelitian dilaksanakan pada</p> <p>18&nbsp; Mei &nbsp;2023 di &nbsp;Mangunharjo, &nbsp;Mangkang &nbsp;Kulon, &nbsp;Kecamatan &nbsp;Tugu, &nbsp;Kota &nbsp;semarang.</p> <p>Lokasi pengambilan sampel di Kawasan Hutan Mangrove dan Muara Sungai Mangunharjo. Metode pengambilan sample adalah simple random sampling yang dilakukan ketika kondisi pantai surut. Teknik &nbsp;pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan tangan (<em>handcollection</em>). Teknik analisis data dengan mendeskripsikan ciri- ciri &nbsp;morfologi &nbsp;hewan&nbsp; yang&nbsp; ditemukan &nbsp;di &nbsp;sepanjang&nbsp; Muara &nbsp;Sungai &nbsp;Mangunharjo Semarang.&nbsp; Hasil &nbsp;identifikasi &nbsp;pada&nbsp; ekosistem &nbsp;di &nbsp;Hutan &nbsp;Mangrove Mangunharjo Kota Semarang ditemukan 2 spesies yaitu spesies <em>Boleophthalmus boddarti </em>memiliki memiliki garis hitam kecokelatan di tubuh dan kepalanya dan Bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Pada spesies <em>Periophthalmus schlosseri </em>memiliki tubuh berwarna cokelat dan di sepanjang tubuh memiliki corak bergaris hitam. Bagian bawah tubuh memiliki bintik berwarna hijau keperakan.</p> Choirul Nisa Kismayanti, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4191 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 INTERAKSI KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE TAMBAKHARJO, SEMARANG BARAT SAAT PASANGNAIK DAN SURUT https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4192 <p>Terletak di daerah tropis, Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk pertumbuhan tanaman. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak potensi &nbsp;sumber &nbsp;daya&nbsp; hutan &nbsp;dan &nbsp;salah &nbsp;satunya adalah&nbsp; hutan&nbsp; mangrove. &nbsp;Hutan mangrove memberikan&nbsp; kontribusi&nbsp; besar terhadap detritus organik yang&nbsp; sangat penting &nbsp;sebagai &nbsp;sumber energi &nbsp;bagi &nbsp;biota&nbsp; yang &nbsp;hidup &nbsp;di &nbsp;perairan &nbsp;sekitarnya (Suwondo et al., 2005). Organisme yang hidup di daerah ini akan &nbsp;berinteraksi dengan lingkungannya hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem (Nontji,1993). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe interaksi yang terjadi pada ekosistem hutan mangrove di Desa Tambakharjo, Semarang Barat dalam kodisi pasang naik dan surut. Penelitian ini telah dilaksanakan padaekosistem mangrove Desa Tambakharjo, Semarang Barat pada bulan Mei. Metode yang di gunakan yaitu <em>surve </em>dan penentuan stasiun pengamatan, penentuan stasiun dengan memilih&nbsp; daerah yang mewakili daerah lokasi pengamatan dengan memperhatikan kondisi hutan mangrove, substrat dan aktivitas. &nbsp;Stasiun&nbsp; pengamatan merupakan &nbsp;vegetasi &nbsp;tumbuhan &nbsp;mangrove &nbsp;yang jumlahnya&nbsp;&nbsp; banyak.&nbsp; &nbsp;Dengan&nbsp; &nbsp;memperhatikan&nbsp; &nbsp;cuaca&nbsp;&nbsp; saat&nbsp; &nbsp;pengambilan&nbsp; &nbsp;data, mencatat data penelitian, kondisi lingkungan seperti air (pasang naik atau surut) serta&nbsp; mendokumentasikan. &nbsp;Hasil &nbsp;pengamatan &nbsp;3 &nbsp;stasiun &nbsp;di dapatkan &nbsp;komponen abiotik yaitu lumpur, batu, ranting pohon, sampah anorganik, air, cahaya, dan tanah. Sedangkan komponen biotik terdapat kepiting (<em>Scyllaserrata</em>), laba-laba air, <em>Telescopium Telescopium, Cerithidea quoyii, Cassidula aurisfelis </em>dan <em>Nerita violacea.&nbsp; &nbsp;</em>Serta&nbsp; &nbsp;Organisme&nbsp;&nbsp; yang&nbsp; &nbsp;hidup&nbsp; &nbsp;di&nbsp; &nbsp;daerah&nbsp; &nbsp;hutan&nbsp;&nbsp; mangrove&nbsp; &nbsp;akan berinteraksi&nbsp; &nbsp;dengan&nbsp; &nbsp;lingkungannya&nbsp;&nbsp; yaitu&nbsp; &nbsp;terdapat&nbsp; &nbsp;3&nbsp;&nbsp; jenis &nbsp;interaksi&nbsp; &nbsp;yaitu interaksi rantai makanan detritivor, komensalisme,dan netral.</p> <p>&nbsp;</p> Lilla Panca Faizsyahrani , Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4192 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KELIMPAHAN MOLLUSCA DAN PORIFERA DI PANTAI PULAU PANJANG JEPARA https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4193 <p>Molusca dan polifera memiliki peran sangat penting ekosistem yang baik karena memiliki terumbu karang dan ekosistem terkait seperti invertebrata laut. Pantai Pulau Panjang &nbsp;terletak &nbsp;di &nbsp;desa&nbsp; kelurahan &nbsp;ujung &nbsp;batu, &nbsp;kecamatan&nbsp; Jepara,&nbsp; kabupaten&nbsp; Jepara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman molusca dan polifera yang ada di pantai pulau Panjang jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2023&nbsp; di&nbsp; Pantai &nbsp;Pulau&nbsp; Panjang,&nbsp; Jepara. &nbsp;Metode&nbsp; yang&nbsp; digunakan&nbsp; dalam &nbsp;penelitian&nbsp; ini adalah metode eksplorasi dengan Teknik menjelajah sepanjang garis pantai. Objek pada penelitian ini yaitu molusca yang terdapat di sepanjang pesisir Pantai Pulau Panjang , Jepara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis Molusca dan jenis Polifera &nbsp;yang terdapat &nbsp;di&nbsp; pantai &nbsp;pulau &nbsp;Panjang &nbsp;berjumlah &nbsp;4 &nbsp;polifera &nbsp;: &nbsp;Spongia &nbsp;Sp, Scleractinia, Phyllangia, dan fungia. Sedangkan mollusca berjumlah 10 <em>: Dicathais, Anadara antiquate, Terebridae, Turbinella pyrum, Euthria cornea, Polinice didyma, Bythinella bavarica, Coenobita rugosu, Coenobita cavipes, dan Murex trapa</em>.</p> Maharani Shintya Putri, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4193 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 JENIS TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT DAN PEMANFAATANNYA DI KAWASAN CURUG SEMIRANG KABUPATEN SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4194 <p>Curug Semirang memiliki kondisi lingkungan yang masih sangat alami karena belum adanya pengelolaan lebih lanjut dari pemerintah daerah setempat. Kawasan tersebut berpotensi sebagai habitat bagi berbagai tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan manfaat tumbuhan yang berpotensi sebagai obat di kawasan Curug Semirang, Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dan studi literatur. Data yang telah terkumpul kemudian disusun dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 jenis tumbuhan yang berpotensi&nbsp; &nbsp;sebagai&nbsp; &nbsp;obat.&nbsp; &nbsp;Bagian&nbsp;&nbsp; organ&nbsp; &nbsp;tumbuhan&nbsp;&nbsp; yang&nbsp;&nbsp; paling&nbsp;&nbsp; sering dimanfaatkan yaitu daun. Hal ini dikarenakan dalam suatu tumbuhan, jumlah daun lebih banyak dan lebih mudah diperoleh serta kandungan senyawa yang ada seperti tanin, alkaloid, minyak atsiri dan senyawa organik lainnya.</p> sa6529526@gmail.com, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4194 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KERAGAMAN VEGETASI HUTAN JATI (Tectona grandis L.F.) DIDESA MENCON KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4195 <p>Artikel ini membahas tentang keanekaragaman flora dan fauna yang terdapat di hutan jati di Desa Mencon Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Artikel tersebut &nbsp;menyoroti &nbsp;pentingnya &nbsp;hutan &nbsp;jati &nbsp;sebagai &nbsp;sumber&nbsp; daya &nbsp;alam terbarukan dan kebutuhan untuk mengembangkan perkebunan jati&nbsp; yang berkelanjutan. Fauna mencakup berbagai jenis serangga, seperti semut hitam, rayap, dan laba-laba hitam, dan kepentingannya bagi lingkungan juga dibahas. Artikel ini menyediakanreferensi untuk bacaan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini, untuk &nbsp;mengetahui &nbsp;keragaman &nbsp;vegetasi &nbsp;hutan &nbsp;jati &nbsp;(tectona &nbsp;grandis &nbsp;L. &nbsp;f.)&nbsp; yang berada &nbsp;di &nbsp;Desa&nbsp; Mencon. Metode &nbsp;yang &nbsp;digunakan &nbsp;dalam &nbsp;penelitian &nbsp;ini &nbsp;adalah metode survei dengan pengambilan sampel secara terpilih (purposing sampling) dengan memperhatikan tanaman dan hewan yang diamati di &nbsp;Desa &nbsp;Mencon. Identifikasi &nbsp;dilakukan dengan&nbsp; mengamati hewan dan tumbuhan.</p> Windi Putri Firdhiana, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4195 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA ) PADA AREA KALI PERTAMBAKAN DESA BAKARAN KULON KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4196 <p>Capung memiliki peranan yang sangat penting sebagai bioindikator perairan. Terganggunya habitat asli capung mengakibatkan populasi capang tersebut dapat berubah karenaaktivitas manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman capung (odonata) di area kali pertambakan Desa Bakaran Kulon. Pengambilan data capung (odonata) menggunakan metode jelajah di tepi pada area pertambakan. Pengambilan data dilakukan dengan jalan di ujung transek 1 sampai ujung ke ujung lain dan mencatat capung yang dijumpai.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama 3 hari didapati hasil bahwa capung yang ditemukan sebanyak 110 individu yang termasuk dalam dua subordo yaitu Subordo Zygoptera dan Subordo Anisoptera. Subordo Anisoptera yang &nbsp;ditemukan &nbsp;sebanyak &nbsp;107 individu &nbsp;yaitu &nbsp;Libellulidae&nbsp; diantaranya &nbsp;adalah spesies&nbsp; <em>Crocothemis &nbsp;erythraea&nbsp; </em>sebanyak&nbsp; 30 &nbsp;individu <strong><em>, </em></strong><em>Pantala flavescens </em>68 individu<em>,Orthetrum Sabina </em>8 individu<em>, Diplacodes trivialis </em>hanya ditemukan&nbsp; 1 individu, Subordo Zygoptera hanya ditemukan satu famili yaitu Famili Coenagrionidae ditemukan 1 spesies dengan jumlah 3 individu. Capung yang ditemukan paling banyak adalah dari spesies <em>Pantala flavescent</em>.</p> Ifa Ana Meilani, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4196 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 PERANAN SEMUT RANGRANG (Oecophylla smaragdina) PADA PERKEBUNAN POHON NANGKA DI DESA KEDUMULYO, KABUPATEN PATI JAWA TENGAH https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4197 <p>Semut adalah salah satu model ideal untuk mengukur dan memantau keanekaragaman hayati selama beberapa waktu. Serangga yang termasuk dalam famili &nbsp;Formicidae &nbsp;dari&nbsp; ordo Hymenoptera &nbsp;sangat &nbsp;banyak &nbsp;dan &nbsp;dominan &nbsp;dalam ekosistem, baik sebagai predator maupun bersimbiosis dengannya tanaman dan organisme lainnya. Selain itu fungsinya yaitu membantu dalam penyebaran bibit tanaman (penyebaran), penggemburan tanah, dan predator serangga. Semut memiliki berbagai peran positif dan negatif dalam kehidupan manusia, seperti semut rangrang <em>Oecophila smaragdina</em>. Peran semut rangrang <em>(Oecophyla smaragdina) </em>adalah positif seperti predator beberapa hama di pepohonan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kedumulyo Kabupaten Pati pada tanggal 28 - 29 April 2023. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis – jenis semut rangrang serta perannya terhadap ekosistem pohon Nangka.</p> Diska Rahma Putri Andriani, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4197 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN HEWAN ARTHROPODA PADA AREA PERSAWAHAN DI DESA BATUR AGUNG GUBUG GROBOGAN DAN PERANANNYA TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4198 <p>Sawah merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan.didalam ekosistem sawah tersebut terdapat berbagai macam Keanekaragaman hayati seperti jenis-jenis tanaman, hewan, hal ini dapat mempengaruhi ekosistem sawah. Ekosistem sawah juga merupakan habitat bagi berbagai jenis arthopoda, Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen.Arthopoda&nbsp;&nbsp; merupakan kelompok hewan invertebrata yang tidak memiliki tulang belakang, Tingkat keragaman jenis Arthopoda memiliki dampak Penting bagi kestabilan ekosistem sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja keanekaragaman hewan Arthopoda&nbsp;&nbsp; pada ekosistem sawah di Desa Baturagung Gubug Grobogan dan peranannya terhadap manusia dan lingkungan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Penelitian Menggunakan metode eksplorasi dan pengamatan langsung pada lokasi persawahan. Pengambilan sampel menggunakan metode acak. Sampel Arthopoda yang ditemukan kemudian diidentifikasi, diklasifikasikan, dan dianalisis system organ serta perannya bagi kehidupan. Spesies Arthopoda yang ditemukan yaitu, Yuyu sawah, capung, kaki seribu, kelabang, ulat padi. Memiliki berbagai manfaat, seperti sebagai bahan pangan, dekomposer sampah organik, dan pengendali hama.. Selain bermanfaat&nbsp; ada juga jenis &nbsp;arthopoda yang&nbsp; ditemukan dapat&nbsp; merugikan seperti Yuyu sawah. Hasil dari penelitian tersebut memperoleh hewan arthopoda antara lain Yuyu, Belalang, Capung, Kaki seribu dan ulat padi atau grayak arthopoda memiliki peran&nbsp; menguntungkan dan merugikan.</p> Kamila Nur Afifah, Ary Susatyo Nugroho, M Anas Dzaki Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4198 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN KEANEKARAGAMAN HEWAN KELOMANG (Paguroidea) PADA PESISIR PANTAI MANGUNHARJO, KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4199 <p>Pantai Mangunharjo merupakan pantai berpasir dan berkarang yang mempunyai ombak&nbsp; kecil.&nbsp; Kawasan&nbsp; ini &nbsp;memiliki &nbsp;zona&nbsp; pasang &nbsp;surut &nbsp;yang&nbsp; sangat &nbsp;cocok&nbsp; untuk kehidupan biota laut. Salah satunya untuk kehidupan kelomang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi morfologi dan keanekaragaman kelomang di pesisir pantai Mangunharjo Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023 di Pantai Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi &nbsp;yakni &nbsp;dengan&nbsp; menjelajah &nbsp;sepanjang &nbsp;garis &nbsp;pantai. &nbsp;Penelitian &nbsp;yang &nbsp;telah dilakukan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode acak. Hewan kelomang yang ditemukan kemudian diambil dan &nbsp;dimasukkan ke dalam wadah gelas plastik untuk diidentifikasi ciri-ciri morfologinya. Hasil penelitian menunjukkan hewan kelomang yang ditemukan diantaranya terdiri dari beberapa spesies Filum Mollusca (<em>Cerithideopsilla cingulata, Turitella terebra, dan Nassarius arcularia) </em>dan Filum Arthropoda (<em>Coenobita perlatus dan Clibanarius sp.). </em>Kesimpulan penelitian ini terdapat 2 filum yang ada disepanjang pantai Mangunharjo, yaitu Filum Mollusca dan Filum Arthropoda. Filum Mollusca ada 3 jenis, dan Arthropoda ada 2 jenis.</p> Farisa Khoirun Nissa Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4199 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KODIFIKASI RAGAM JENIS PORIFERA DI PANTAI PASIR PUTIH WATES, REMBANG, JAWA TENGAH https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4200 <p>Pantai Pasir Putih Wates berada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Status pantai ini merupakan objek wsata yang akan menyebabkan daya dukungan lingkungan terhadap organisme laut yang ada disekitarnya akan terganggu. Pemelitian &nbsp;ini &nbsp;dilaksanakan &nbsp;pada &nbsp;bulan&nbsp; April &nbsp;2023 &nbsp;di &nbsp;Pasir &nbsp;Putih &nbsp;Wates Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies porifera yang ada di pantai Pasir Putih Wates. Metode yang digunakan dalam penelitian ini&nbsp; adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan transek garis. Hasil dari penelitian ini adalah spesies spons seperti <em>Microciona sp, Euspongia sp, Hippospongia&nbsp; sp,&nbsp; Haliclona&nbsp; oculata &nbsp;</em>dan&nbsp; <em>Spongia&nbsp; oficinalis</em>.&nbsp; Keragaman&nbsp; dari pantai Pasir Putih Wates adalah dari filum porifera terutama kelas Demospongiae.</p> Haliza Nurul Amin, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4200 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN BIVALVIA DI PANTAI MANGUNHARJO SEBAGAI KAMPUNG BAHARI NUSANTARA https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4201 <p>Adanya bermacam aktifitas di ekosistem pantai akan merubah kondisi lingkungan tempat hidup bivalvia. Hal ini juga akan berdapak terhadap keanekaragaman jenis bivalvia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis Bivalvia pada kawasan pantai Mangunharjo yang dijadikan sebagai&nbsp; Kampung &nbsp;Bahari&nbsp; Nusantara. &nbsp;Jenis &nbsp;penelitian&nbsp; ini &nbsp;adalah&nbsp; penelitian deskriptif yang dilakukan di&nbsp; alam terbuka. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada kondisi air surut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengggunakan 3 stasiun dengan teknik jelajah. Secara keseluruhan ditemukan 7 jenis bivalvia yang terdiri dari 5 Famili, 7 Genus pada tiga stasiun pengamatan dan terdiri dari spesies <em>Anadara granosa, Tellina rediata, Tellina lineata, Eurytellina alternata, Dosinia anus, Modiolus modiolus, P.viridis.</em></p> Jian Tikasari, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4201 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN MANGROVE DAN PERANANNYA TERHADAP EKOSISTEM PESISIR DI PANTAI TIRANG KEC TUGU KOTA SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4202 <p>Mangrove merupakan suatu komunitas tumbuhan pantai tropis yang memiliki fungsi &nbsp;yang sangat &nbsp;vital&nbsp; bagi &nbsp;keanekaragaman &nbsp;hayati &nbsp;dan &nbsp;ekosistem &nbsp;pesisir &nbsp;guna menunjang&nbsp; &nbsp;keseluruhan&nbsp;&nbsp; sistem&nbsp; &nbsp;kehidupan&nbsp; &nbsp;di&nbsp; &nbsp;sekitarnya.&nbsp; &nbsp;Inventarisasi&nbsp; &nbsp;jenis-jenis mangrove perlu dilakukan sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan manfaatkan mangrove agar tetap dijaga kelestariannya. Tujuan penelitian ini yaitu menginventarisasi dan mengidentifikasi jenis tumbuhan mangrove yang ada dipantai Tirang Kec Tugu Kota Semarang dan perannya terhadap ekosistem pesisir.Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2023. Metode penelitian ini yaitu metode eksplorasi (jelajah) pada lokasi penelitian dengan membagi menjadi 3 zona yaitu depan, paling dekat dengan pantai,tengah (Central Mangrove), dan Belakang, Paling dekat dengan daratan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat tiga jenis spesies mangrove yaitu <em>Avicennia marina, Rhizophora mucronata dan&nbsp; Rhizophora &nbsp;stylosa. </em>Peran mangrove &nbsp;terhadap ekosistem pesisir &nbsp;yaitu mencegah erosi,habitat perikanan,katalis tanah dan air,dan memperbaiki kualitas udara.</p> Selfi Aprillia Ningrum, Ary Susatyo Nugroho, M. Anas Dzaky Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4202 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN SAYUR FAMILIA Brassicaceae PADA DAERAH PERKEBUNAN LERENG GUNUNG SLAMET DESA SERANG KECAMATAN KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4203 <p>Keanekaragaman sayur pada familia <em>Brassicaceae </em>di kawasan lereng Gunung Slamet &nbsp;Kabupaten&nbsp; Purbalinggga&nbsp; di &nbsp;gunakan &nbsp;sebagai &nbsp;sumber &nbsp;bahan pangan yang didistribusikan baik di dalam daerah maupun luar daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di daerah perkebunan lereng Gunung Slamet pada Bulan April 2023. Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif berjenis survei dengan metode jelajah zona sampling. Hasil data yang di dapatkan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara kepada petani di daerah tersebut. <em>Brassicaceae </em>yang ditemukan di kawasan lereng Gunung Slamet berjumlah 6 spesies, yaitu <em>Brassica oleracea </em>var. capitata<em>, Brassica oleracea </em>var. iltalica<em>, Brassica chinensis, Brassica rapa </em>subspecies pekinensis<em>, Brassica rapa </em>subspecies chinensis<em>, Raphanus sativus.</em></p> Elsa Septiani Rintho Miharjo, Ary Susatyo Nugroho, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4203 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta) DI CURUGSIBEDUG PETUNGKRIYONO KABUPATEN PEKALONGAN https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4204 <p>Tumbuhan lumut (Bryophyta) adalah kelompok terbesar kedua setelah tumbuhan tinggi. Jumlah tumbuhan lumut kurang lebih terdapat 18.000 jenis yang tersebar di seluruh dunia dan merupakan kelompok terbesar kedua setelah tumbuhan &nbsp;berbunga. Indonesia &nbsp;sendiri &nbsp;memiliki &nbsp;keanekaragaman&nbsp; tumbuhan lumut sebanyak 1.500 jenis.&nbsp; Tujuan penelitian ini adalah untuk; mengetahui jenis-jenis tumbuhan lumut yang terdapat di Curug Sibedug Petungkriyono dan mengetahui tingkat keanekaragaman tumbuhan lumut di Curug Sibedug Petungkriyono. Rancangan penelitian yang digunakan untuk memperoleh data lapangan, &nbsp;yaitu &nbsp;dengan &nbsp;menggunakan &nbsp;metode &nbsp;jelajah.&nbsp; Pengambilan &nbsp;sampel secara purposive sampling pada Air Terjun di Curug Sibedug Petungkriyono. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 6 spesies tumbuhan lumut yang terdiri dari 6 Famili. Keanekaragaman tumbuhan lumut di di Curug Sibedug Petungkriyono faktor fisik kimia diperoleh nilai pH (derajat keasaman) yang tertinggi yaitu 7,3, sedangkan kelembapan tanah sekitar 60%-90% serta suhu lingkungannya&nbsp; 28 &nbsp;C- &nbsp;29 &nbsp;C. &nbsp;Kesimpulan &nbsp;penelitian &nbsp;ini &nbsp;adalah: &nbsp;1)&nbsp; Jenis Tumbuhan Lumut yang terdapat di Curug Sibedug Petungkriyono. terdiri dari 6 famili yaitu Entodontaceae, Funariaceae, Ditrichaceae<a href="http://plantamor.com/species/under/marchantiaceae">, Marchantiaceae,</a> Pottiaceae,&nbsp;&nbsp; dan&nbsp;&nbsp; Hypnaceae,&nbsp;&nbsp; dan&nbsp;&nbsp; 6&nbsp;&nbsp; spesies&nbsp;&nbsp; yaitu&nbsp;&nbsp; <em>Entodon&nbsp;&nbsp; seductrix</em>, <em>Physcomitrella &nbsp;patens</em>, <em>Ceratodon &nbsp;purpureus &nbsp;</em>var.&nbsp; rotundifolius, &nbsp;<em>Marchantia polymorpha </em>L., <em>Hyophila apiculata</em>, <em>Ectropothecium falciforme</em>, 2) Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Lumut yang terdapat di Curug Sibedug Petungkriyono tergolong sedang.</p> Vionika Azuhro, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4204 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KELIMPAHAN MOLLUSCA DI PANTAI PASIR PUTIH WATES, REMBANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4205 <p>Pantai Pasir Putih di Dusun Wates, Desa Tasikharjo merupakan desa pesisir yang terletak di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada 13 Mei 2023 di Pantai Pasir Putih, Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode &nbsp;eksplorasi dengan teknik menjelajah sepanjang garis pantai. Objek pada penelitian ini yaitu molusca yang terdapat di sepanjang pesisir Pantai Pasir &nbsp;Putih, Rembang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif, dan penelitian ini memiliki tujuan &nbsp;untuk mengetahui keanekaragaman molusca yang ada di pantai Pasir Putih, Rembang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis Molusca yang terdapat di pantai Pasir Putih berjumlah 10 jenis yaitu 4 kelas bivalvia dan 6 kelas gastropoda. Spesies Molusca dengan kelas bivalvia terdiri&nbsp;&nbsp; dari&nbsp;&nbsp; <em>Tellina&nbsp; &nbsp;timorensis,&nbsp; &nbsp;Anadara&nbsp; &nbsp;antiquate,&nbsp;&nbsp; Gafrarium&nbsp; &nbsp;pectinatum, Limecola balthica. </em>Sedangkan spesies Molusca dengan kelas gastropoda terdiri dari <em>Nassarius stolatus, Nerita sp, Hemifusus ternatunus, Polinices tumidus, Babylonia spirata, Murex trapa.</em></p> Ainun Nafiatus Ulfah , Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4205 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 STUDI KELIMPAHAN BRYOPHYTA DI KAWASAN WANA WISATA CURUG GENTING, BATANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4206 <p>Lumut merupakan flora tingkat rendah yang masuk ke dalam divisi <em>Bryophyta </em>dan merupakan wujud pergantian yang semula tumbuhan talus menjadi kortikal. Tumbuhan &nbsp;Lumut &nbsp;banyak&nbsp; ditemukan&nbsp; di&nbsp; tempat &nbsp;yang &nbsp;terdapat &nbsp;air&nbsp; yang&nbsp; banyak &nbsp;dan tumbuh di terutama di hutan hujan tropis.&nbsp; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis tumbuhan lumut (Bryophyta) yang ada di kawasan Curug Genting, Kabupaten Batang. Metode yang digunakan yaitu survei lokasi. Penelitian ini berguna untuk mengetahui jenis tumbuhan lumut yang ada di kawasan Curug Genting, Kabupaten Batang. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat empat jenis tumbuhan lumut dari kelas berbeda yaitu : <em>Taxiphyllum arbieri, Brachythecium rutabulum, Andreae </em>sp<em>, Plagiomnium mosses </em>dengan empat famili yang berbeda diantaranya Hypnaceae, Brachytheciaceae, Andreaeaceae, dan Mniaceae. Beberapa jenis lumut &nbsp;ini &nbsp;tumbuh&nbsp; subur di &nbsp;sekitar &nbsp;jalan &nbsp;menuju &nbsp;Curug &nbsp;dan &nbsp;sekitar &nbsp;aliran &nbsp;air &nbsp;Curug Genting,&nbsp; Kabupaten &nbsp;Batang.&nbsp; Suhu&nbsp; yang &nbsp;relative &nbsp;dingin &nbsp;membuat &nbsp;pertumbuhan lumut cukup subur dengan variasi yang berbeda.</p> Septiana Nur Kholifah, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4206 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 STUDI POTENSI KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA DI KAWASAN PANTAI WONOKERTO, PEKALONGAN https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4207 <p>Invertebrata, makhluk hidup tanpa tulang belakang, mencakup beragam kelompok organisme seperti kerang, kepiting, cumi-cumi, dan sejumlah besar spesies lainnya. &nbsp;Keanekaragaman&nbsp;&nbsp; invertebrata &nbsp;di &nbsp;kawasan &nbsp;pantai &nbsp;memiliki &nbsp;peran&nbsp; penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, berkontribusi terhadap rantai makanan, serta memberikan manfaat ekonomi dan ekologi bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan &nbsp;unutk &nbsp;mengidentifikasi&nbsp; spesies-spesies &nbsp;invertebrata &nbsp;yang &nbsp;ada&nbsp; dan mengevaluasi keadaan populasi serta distribusinya. Informasi &nbsp;ini akan&nbsp; menjadi &nbsp;dasar penting &nbsp;dalam &nbsp;pengelolaan &nbsp;dan&nbsp; konservasi &nbsp;lingkungan &nbsp;pantai &nbsp;Wonokerto. &nbsp;Metode yang digunakan &nbsp;yaitu&nbsp; metode &nbsp;eksplorasi dengan &nbsp;teknik&nbsp; menjelajah &nbsp;sepanjang &nbsp;garis pantai dengan&nbsp; lebar 15 m dan kedalaman sekitar 0,5 m di lokasi Pantai Wonokerto. Pengambilan sampel invertebrata dengan menggunakan metode acak. Sampel invertebrata yang ditemukan kemudian diidentifikasi, diklasifikasi, dan dianalisis morfologinya. &nbsp;Penelitian &nbsp;ini &nbsp;didapatkan&nbsp;&nbsp; &nbsp;hasil&nbsp;&nbsp; &nbsp;bahwa&nbsp;&nbsp; &nbsp;ada&nbsp;&nbsp;&nbsp; <em>Anodonta woodiana, Perna&nbsp;&nbsp; perna,&nbsp; &nbsp;Tivela&nbsp;&nbsp; ponderosa,&nbsp; &nbsp;Merettix&nbsp; &nbsp;lusoria,&nbsp; &nbsp;Donax&nbsp; &nbsp;variabilis,&nbsp; &nbsp;Anadara granosa, Batissa violacea &nbsp;</em>yang ketujuhnya berasal dari filum Mollusca.</p> Hana Eldiana Yuliani, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4207 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN JENIS BRYOPHYTA DIKAWASAN AIR TERJUN CURUG SEMIRANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4208 <p>Tumbuhan lumut atau Bryophyta adalah salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki &nbsp;peran&nbsp; penting &nbsp;dalam &nbsp;keanekaragaman &nbsp;hayati. &nbsp;Berdasarkan &nbsp;perkiraan &nbsp;di Indonesia tedapat sekitar 30% tanaman dan 90% hewan yang belum diidentifikasi serta masih kurangnya dokumentasi secara ilmiah, termasuk&nbsp; tumbuhan lumut (Bryophyta). Berdasarkan &nbsp;hal tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap keanekaragaman jenis tumbuhan lumut (Bryophyta) di sekitar air terjun Curug Semirang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Keanekaragaman jenis tumbuhan lumut yang ada disekitar air terjun Curug Semirang yang ditemukan ada 9 jenis lumut antara lain : <em>Entodon seductrix</em>, <em>Grimmia pulvinata</em>, <em>Hypnum cupressiforme</em>, <em>Marchantia polymorpha</em>, Lumut Bonsai (<em>Bryum argenteum</em>), lumut Javamoss (<em>Taxiphyllum barbieri</em>), <em>Hyophila </em>sp<em>., Selaginella kraussiana</em>, dan <em>Leucobryum glaucum</em>.</p> Devany England Filany, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4208 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN MOLUSKA DI PANTAI JODOH KABUPATEN BATANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4209 <p>Faktor abiotik dan biotik dapat mempengaruhi keberadaan keanekaragaman Gastropoda dan Bivalvia. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengenali jenis-jenis Moluska yang terdapat di Pantai Jodoh Batang khususnya Gastropoda dan Bivalvia berdasarkan morfologinya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2023 di Pantai Jodoh tepatnya Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, metode yag digunakan adalah metode transek kuadrat secara acak di area sekitar pantai sepanjang ± 100 m dan ± 8 m. Moluska yang didapatkan didokumentasikan dalam bentuk foto, diiddentifikasikan dan dicatat morfologinya. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh moluska spesies <em>Terebra sp </em>dan spesies Bivalvia : &nbsp;<em>Donax variabilis, Donax trunculus, Spisula sp, Polymesoda bengalensis, Tellina sp, Tegillarca granosa</em>, dan <em>Anadara Passa</em>. Spesies yang paling banyak berasal dari kelas Bivalvia sebanyak 7 spesies, sedangkan dari kelas Gastropoda sebanyak 1 spesies. Variasi spesies tersebut mengindikasikan bahwa di Pantai Jodoh memiliki biodiversitas Bivalvia yang tinggi.</p> Aulia Widiawati Fitriana Dewi, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4209 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 JENIS MOLUSKA DI EKOSISTEM MANGROVE PANTAI TIRANG SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4210 <p>Adanya spesies moluska di suatu ekosistem mangrove dapat digunakan sebagai indikator status kesehatan ekosistem tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi spesies moluska di ekosistem mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis moluska yang ada pada ekosistem mangrove kecamatan Tugurejo. Penelitian ini telah dilakukan pada Jumat, &nbsp;19 &nbsp;Mei &nbsp;2023 &nbsp;di &nbsp;Ekosistem &nbsp;Mangrove&nbsp; Kecamatan &nbsp;Tugurejo, &nbsp;Kota Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive random sampling dengan meletakkan 3 plot berukuran 2x2 m dan jarak antar plot sepanjang 1 m. Adapun hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa kelas dari filum moluska yang ditemukan di pantai ini antara lain <em>Filopaludina javanica, Turitella communis</em>, dan <em>Telescopium Telescopium </em>(Gastropoda) dan <em>Polymesoda erosa, Tellinan radiata, </em>dan <em>Saccostrea cucullate </em>(Bivalvia).</p> Alifia Hasna Azzah Fillah, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4210 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 HUBUNGAN KERAPATAN MANGROVE DENGAN KELIMPAHAN GASTROPODA DI KAWASAN HUTAN MANGROVE TUGUREJO (KHMT) SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4211 <p>Hutan bakau adalah salah satu ekosistem alami yang memberikan kontribusi besar bagi populasi sebagai sumber makanan, salah satunya adalah gastropoda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kepadatan mangrove, kelimpahan gastropoda dan hubungan antara kepadatan mangrove dan kelimpahan gastropoda. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2023 di Kawasan Hutan Mangrove Tugurejo (KHMT). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan melakukan penelitian langsung pada3 titik plot dengan ukuran plot</p> <p>2.5 x 2.5 meter dengan jarak antar plot dibuat 1 x 1 meter, dilakukan secara acak dalam plot untuk mengambil sampel gastropoda. Data yang dikumpulkan dikelompokkan berdasarkan variabel tipe, kerapatan mangrove sebagai variabel (X)&nbsp;&nbsp; dan&nbsp; &nbsp;kelimpahan&nbsp; &nbsp;gastropoda&nbsp;&nbsp; sebagai&nbsp; &nbsp;variabel&nbsp; &nbsp;(Y).&nbsp; &nbsp;Hasil&nbsp; &nbsp;penelitian menunjukkan bahwa pada plot 3 memiliki kerapatan mangrove yang paling tinggi dan kelimpahan gastropoda paling banyak. Hasil perhitungan dengan analisis regresi&nbsp; &nbsp;linier&nbsp; &nbsp;sederhan,&nbsp; &nbsp;dimana&nbsp; &nbsp;kerapatan&nbsp; &nbsp;mangrove&nbsp;&nbsp; dengan&nbsp; &nbsp;kelimpahan gastropoda terdapat hubungan positif antar keduanya dengan nilai korelasi sebesar 0,99187 yang berarti berkorelasi sangat kuat.</p> Ade Ihtiar, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4211 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) KAWASAN CURUG SEMIRANG SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4212 <p>Tumbuhan Paku (<em>Pteridophyta</em>) merupakan keanekaragaman hayati yang memiliki peran penting bagi ekosistem hutan dan manusia yang ditemui pada kawasan Curug Semirang. Kawasan Curug Semirang terletak di lereng gunung Ungaran yang berada di dalam area hutan lindung seluas 10 hektar. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan paku di kawasan Curug Semirang. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Curug Semirang, Desa Gogik, Kabupaten Semarang&nbsp; dilakukan pada &nbsp;bulan&nbsp; Mei &nbsp;2023&nbsp; menggunakan&nbsp; metode &nbsp;eksploratif. &nbsp;Hasil &nbsp;jenis &nbsp;tumbuhan &nbsp;paku tercatat&nbsp; sedikitnya 16 jenis yaitu <em>Adiantum capillus, Adiantum diaphanum, Adiantum jordanii, Aquilinum pteridium, Asplenium adiantum, Christella parasitica, Drynaria quercifolia, Dryopteris cristata, Pityrogramma calomelanos, Osmunda claytoniana, Polypodium aureum, Sceptridium dissectum, Selaginella denticulate, Selaginella doederleinii, Tectaria angulate, Tectaria zeilanica.</em></p> Hanasari Faida Pranama, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4212 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI GASTROPODA BERDASARKAN KOMPONEN ABIOTIK TANAH PENDUKUNGNYA PADA KAWASAN MANGROVE MANGUNHARJO KOTA SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4213 <p>Ekosistem mangrove merupakan zona transisi dari gradien tajam antara karakteristik lingkungan antara laut dan daratan. Pasang surut air laut dapat menyebabkan fluktuasi besar dalam faktor lingkungan, terutama suhu dan salinitas. Oleh karena itu, hewan yang bertahan hidup dan tumbuh di ekosistem mangrove harus mampu mentolerir perubahan ekstrim dengan sangat baik terhadap faktor lingkungan seperti golongan gastropoda Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gastropoda yang dapat bertahan hidup di komponen abiotik tanah yang ada di kawasan mangrove tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Mangrove Mangunharjo Kota Semarang dengan metode pengambilan sampel membagi stasiun dan <em>hand picking. </em>Data yang didapatkan akan ditulis dalam bentuk deskripsi dengan literatur yang merujuk ke spesies tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan 5 jenis gastropoda pada Kawasan Mangrove Mangunharjo terdiri atas <em>Planaxis sulcatus, Amphridomus haematostoma, Babylonia spirata, Cassidula aurisfelis, dan Cerithidea cingulate</em>. Keberadaan kelima jenis gastropoda pada kawasan tersebut menyesuaikan dengan komponen abiotik tanah yang mampu mendukung organisme bertahan hidup dan berkembang biak.</p> Gita Maylita Sari, M Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4213 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN FILUM MOLLUSCA DAN PERANANNYA DALAM EKOSISTEM AIR SUNGAI DI KAWASAN GUA PANCUR PATI https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4214 <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelimpahan mollusca pada perairan sungai di kawasan Gua Pancur, Kabupaten Pati. Berdasarkan penelitian pada Mei 2023 di Kabupaten Pati menggunakan metode floating dari mulut gua sampai dengan jarak sejauh ±&nbsp; &nbsp;300&nbsp;&nbsp; meter.&nbsp;&nbsp; Sampel&nbsp; &nbsp;molusca&nbsp; &nbsp;yang&nbsp;&nbsp; telah&nbsp; &nbsp;ditemukan&nbsp; &nbsp;kemudian&nbsp; &nbsp;di&nbsp; &nbsp;identifikasi, diklasifikasikan dan di analisis morfologi peranannya dalam ekositem perairan sungai.n Moluska yang ditemukan ada 3 spesies yaitu Thiaridae<em>, Sagittunio nasutus, Pomacea </em><em>m</em><em>aculata </em>dan ada dua ordo yaitu gastropoda dan bivalvia dan 3 famili yaitu Thiaridae, Unionidae, Ampullariidae.</p> Ema Auliatuzahra, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4214 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 INVENTARISASI TANAMAN DI HUTAN RONGGO, PATI https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4215 <p>Hutan merupakan ekosistem kompleks yang didalamnya terdapat beberapa komponen ekosistem yang saling berkaitan. Inventarisasi yang dilakukan pada Hutan Desa &nbsp;Ronggo, &nbsp;Kecamatan &nbsp;Jaken, &nbsp;Kabupaten &nbsp;Pati &nbsp;ini &nbsp;digunakan&nbsp; untuk&nbsp; mengetahui beberapa tanaman yang dapat hidup di tanah yang cenderung berkapur. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan 2 stasiun, pada plot pengamatan berbentuk petak dengan ukuran 20m x 20m. &nbsp;dari &nbsp;penelitian &nbsp;yang&nbsp; telah &nbsp;dilakukan&nbsp; terdapat &nbsp;11 &nbsp;jenis&nbsp; tanaman &nbsp;baik&nbsp; tanaman berkayu maupun tumbuhan bawah. Spesies tanaman yang ditemukan pada Hutan Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati ini terdiri dari spesies <em>Tectona grandis, Swietenia mahagoni, Ricinus communis, Musa acuminate, Biancaea sappan, Rottboellia cochinchenensis, Tragia urticifolia, Ageratum solisii, Tridax procumbens, Chromolaena Odorata, Andrographispaniculata, </em>dan <em>Manihot esculenta.</em></p> Khusna Yurdhika Habsari, Ary Susatyo Nugroho Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4215 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 INVENTARISASI KELIMPAHAN GASTROPODA DI PANTAI PASIR PUTIH WATES REMBANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4216 <p>Di Kabupaten Rembang, tepatnya di Dusun Wates terdapat sebuah pantai yang sangat indah bernama Pantai Wates. Pantai ini terkenal memiliki hamparan pasir putih yang indah nan bersih. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi dengan Teknik menjelajah sepanjang garis pantai. Objek penelitian berupa Gastropoda yang terdapat di sepanjang pesisir Pantai Pasir Putih Wates Rembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman Gastropoda di Pantai Pasir Putih Wates Rembang. Berdasarkan observasi di pantai pasir putih wates rembang banyak ditemukan Gastropoda dengan spesies <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Telescopium_%28gastropod%29"><em>Telescopium </em></a><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Telescopium_%28gastropod%29"><em>t</em><em>elescopium, M</em></a><em>. Huberti, Murex trapa, Cypraea sp, Tubinella phyrum, Euthria cornea dan Babylonia spirata.</em></p> Merlly Alfina Septiana, Ary Susatyo Nugroho, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4216 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI JENIS KEPITING PADA KAWASAN EKOSISTEM MANGROVE PANTAI MANGUNHARJO, SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4217 <p>Ekosistem mangrove di perairan Pantai Mangunharjo masih sangat terjaga. Masyarakat setempat sering menggunakan ekosistem mangrove disana sebagai tempat penangkapan. Organisme akuatik seperti kepiting tinggal di ekosistem mangrove. Namun, tidak banyak informasi ilmiah tentang kepiting yang hidup di perairan Pantai Mangunharjo. Penelitian yang dilakukan pada bulan Mei 2023 bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kepiting yang ada di ekosistem mangrove tersebut. Bubu lipat digunakan untuk menangkap kepiting. Karakteristik morfologi kepiting yang tertangkap dijelaskan berdasarkan jurnal yang berkaitan dengan identifikasi kepiting. Kepiting dari dua &nbsp;spesies &nbsp;<em>Portunus &nbsp;palagicus &nbsp;</em>dan&nbsp; <em>Scylla&nbsp; serrata &nbsp;</em>tertangkap &nbsp;dalam &nbsp;penelitian&nbsp; ini. Karapas Scylla serrata berwarna hijau tua (gelap) dengan lebar 40-105 mm, sedangkan Portunus palagicus berukuran 40-110 mm, dengan karapas jantan biru dan betina kecoklatan dengan dua duri panjang. Jantan memiliki perut yang lebih sempit dan chela yang lebih besar daripada betina.</p> Erma Lintang Sari, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4217 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI KELIMPAHAN PTERIDOPHYTA DI SEKITAR KAWASAN WISATA LINGGO ASRI https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4218 <p>Kawasan Wisata Linggo Asri memiliki kelimpahan flora salah satunya yaitu tumbuhan paku. Tumbuhan paku dapat hidup pada kondisi lingkungan yang bervariasi diantaranya di lingkungan yang memiliki kelembapan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku di kawasan Linggo Asri. Metode penelitian menggunakan desktiptif eksploratif. Hasil penelitian mendapatkan kelimpahan jenis tumbuhan &nbsp;paku &nbsp;di &nbsp;Wisata &nbsp;Linggo &nbsp;Asri&nbsp;&nbsp; sebagai &nbsp;berikut&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;<em>Polypodium, &nbsp;Drynaria quercifolia, Stenochlaena palustris, Christella dentata, Pteris biaurita, Asplenium onopteris, Selaginella intermedia</em>, dan <em>Lycopodiopsida</em>.</p> Titis Dewi Vira, Ary Susatyo Nugroho, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4218 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN PTERIDOPHYTA DI KAWASAN WISATA CURUG LAWE SECEPIT KENDAL https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4219 <p>Tumbuhan paku merupakan bagian dari keanekaragaman hayati hutan Indonesia. Tumbuhan paku merupakan tanaman yang berperan penting dalam ekosistem hutan sebagai sumber plasma nutfah. Selain itu tumbuhan paku juga memiliki potensi sebagai bahan pangan dan obat-obatan di kawasan wisata Curug Lawe Secepit atau merupakan salah satu objek wisata alam di Kabupaten Kendal tepatnya di Desa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan. Kabupaten Kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tumbuhan paku di kawasan wisata Curug Lawe Secepit. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengidentifikasi tumbuhan paku adalah: 1) orientasi dan eksplorasi lokasi; 2) mengumpulkan tanaman pakis dengan menelusuri sepanjang jalan utama menuju lokasi perkemahan; 3) mencatat dan mendokumentasikan tumbuhan paku yang ditemukan di lapangan. Hasil identifikasi tumbuhan paku di Curug Lawe Sicepit 11 jenis tumbuhan, yaitu, <em>Lygodium palmatum, Lygodium circinatum, Dryopteris scotii, Adiantum raddianum, Mickelopteris cordata, Pteris ensiformis, P, Pteris biaurita,&nbsp; Pteris &nbsp;vittata,&nbsp; Drynaria &nbsp;quercifolia,&nbsp; Platycerium &nbsp;bifurcatum, Microsorum scolopendria.</em></p> Novita Anggraini, Ary Susatyo Nugroho, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4219 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKU DI HUTAN NGRESEPMBALONG SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4220 <p>Tumbuhan paku atau Pterudophyta (Yunani, &nbsp;Pteron &nbsp;bulu, tumbuhan phyton) merupakan kelompok Planttae yang sudah berkomus (memiliki akar, batang, dan daun sejati) &nbsp;dan bereproduksi dengan spora. Merupakan tumbuhan vaskuler (Trachophyta) karena memiliki jaringan pengangkut udara dan mineral (xilem) dan zat makanan (floem). Penelitian ini menggunakan metode petak tunggal pada tiga stasiun dengan membuat plot pada masing – masing stasiun. Stasiun pertama di pintu masuk hutan, &nbsp;stasiun &nbsp;kedua &nbsp;di &nbsp;depan &nbsp;pohon &nbsp;– &nbsp;pohon pinus, kawasan&nbsp;&nbsp; &nbsp;ke&nbsp;&nbsp; &nbsp;tiga&nbsp;&nbsp; &nbsp;yaitu&nbsp;&nbsp; &nbsp;yang&nbsp;&nbsp; &nbsp;dekat&nbsp;&nbsp; &nbsp;dengan jembatan. Penelitian ini diakukan pada Mei 2023. Penelitian ini bersifat eksploratif, yaitu dengan mengumpulkan informasi jenis tanaman &nbsp;paku yang dijumpai di kawasan hutan, data yang dicatat yaitu nama jenis atau ilmiah dari tumbuhan paku (Pteridophyta). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dikawasan Hutan Ngresep Balong, ditemukan 11 jenis spesies yaitu <em>T</em><em>ec</em><em>taria crenata, Adiantum lunulatum, Pyrrosia longifolia, Nephrolepis biserrata, Selaginella </em>sp <em>Pityrogramma calamelanos, Hypoderris brownie, Thelypteris </em>sp, <em>Rumohra adiantiformis, Pteris&nbsp; ensiformis, Rumohra &nbsp;adiantiformis.</em></p> <p>&nbsp;</p> Risnawati, Ary Susatyo Nugroho, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4220 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN VARIETAS BUAH PISANG (Musa sp.) DI DESA SENDANGHARJO, GROBOGAN https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4221 <p>Pengembangan&nbsp; &nbsp;komoditas&nbsp;&nbsp; pisang&nbsp; &nbsp;bertujuan&nbsp; &nbsp;memenuhi&nbsp; &nbsp;kebutuhan&nbsp; &nbsp;akan konsumsi &nbsp;buah-buahan&nbsp; seiring &nbsp;dengan &nbsp;bertambahnya &nbsp;jumlah &nbsp;penduduk &nbsp;dan meningkatnya&nbsp; kesadaran masyarakat &nbsp;akan&nbsp; pentingnya&nbsp; gizi &nbsp;dimana&nbsp; pisang &nbsp;merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang (<em>Musa </em>sp.) adalah nama umum untuk tanaman berdaun raksasa memanjang dari keluarga Musaceae yang berupa herba dan berasal dari daerah di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah&nbsp; &nbsp;untuk&nbsp; &nbsp;mengetahui&nbsp; &nbsp;keanekaragaman&nbsp; &nbsp;buah&nbsp;&nbsp; pisang&nbsp; &nbsp;yang&nbsp; &nbsp;berada&nbsp; &nbsp;di&nbsp; &nbsp;Desa Sendangharjo. &nbsp;Penelitian &nbsp;dilakukan&nbsp; dengan &nbsp;mengambil &nbsp;data, &nbsp;kemudia &nbsp;data &nbsp;dinalisis secara dekriftif. Data memperlihatkan terdapat 6 jenis yaitu <em>Musa paradisiaca L., Musa paradisiaca var. sapientum, Musa paradisiaca, Musa acuminata, Musa zebrina van Hautte.</em></p> Wima Rahayu Putri, Ary Susatyo Nugroho, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4221 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 ANALISIS POPULASI SERANGGA DI HUTAN DAMAR DESA KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA DAN PERAN SERANGGA DALAM EKOSISTEM https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4222 <p>Serangga termasuk dalam filum arthropoda, yang berarti binatang dengan kaki beruas-ruas. Filum ini terdiri dari tiga subfilum: Trilobita, Chelicerata, dan Mandibulata. Serangga biasanya hidup di pepohonan, tanaman, dan tanah. Penelitian ini dilakukan secara langsung di Hutan Damar Karangreja, Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode observasi secara langsung dengan menggunakan plot lahan 20 meter persegi sebagai batas untuk mengumpulkan data serangga yang ditemukan. Kemudian, semua hewan&nbsp; &nbsp;yang&nbsp; &nbsp;ditemukan&nbsp; &nbsp;dapat&nbsp; &nbsp;dicacat,&nbsp; &nbsp;diidentifikasi,&nbsp;&nbsp; dan&nbsp; &nbsp;dicatat.&nbsp; &nbsp;Penelitian&nbsp; &nbsp;ini menemukan 12 spesies, yaitu : <em>Orytes rhinoceros, Acheta domesticus, Formicidae, Phalaeoba fumosa, Anthophila, Lymnatria </em>sp.<em>, Rhopalocera, Epilachna admirabilis, Cicadidae, Helicoverpa zea, Lycosa sp, Pholcus phalangioides.</em></p> Handini, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4222 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN FILUM MOLLUSCA DAN PERANANNYA DALAM EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN PANTAI TIRANG SEMARANG https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4223 <p>Moluska merupakan salah satu organisme yang berperan penting dalam fungsi ekologi ekosistem mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman moluska yang terdapat di ekosistem mangrove dan peranan masing- masing moluska tersebut di ekosistem. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2023 di Pantai &nbsp;Tirangi &nbsp;Desa Tambakrejo &nbsp;Kecamatan &nbsp;Tugu&nbsp; Kota &nbsp;Semarang. &nbsp;Penelitian &nbsp;ini menggunakan metode penelitian dan observasi langsung ke lokasi ekosistem mangrove. Pengambilan sampel dengan metode acak. Spesimen moluska yang ditemukan diidentifikasi, diklasifikasikan dan dianalisis menurut &nbsp;morfologi &nbsp;dan umurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moluska yang ditemukan &nbsp;adalah <em>Pirenella microptera, Telescopium telescopium, Turritella snail, Turritella cochlea</em>.</p> Evria Asih, M. Anas Dzakiy Copyright (c) 2023 https://conference.upgris.ac.id/index.php/biofair/article/view/4223 Mon, 21 Aug 2023 00:00:00 +0000