Fenomena Bullying Di Sekolah
Keywords:
Bullying, Sekolah, GuruAbstract
Pendidikan merupakan sebuah asset untuk pembentukan karakter seseorang di masa depan.
Sekolah memiliki peran penting dalam mengelola Pendidikan dengan memperhatikan hak-hak dari siswa sesuai dengan yang diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 tentang persamaan hak di mata hukum. Penelitian ini penulis lakukan melalui sumber informasi berita di media sosial yang relevan. Juga peneliti melakukan penelitian langsung di sebuah sekolah di kota Semarang saat melaksanakan magang kependidikan. Perilaku bullying secara verbal yaitu pengejekan atau pencemoohan nama teman, bagian tubuh teman (seperti alis botak), tuduhan berbuat jahat. Juga pengejekan nama orangtua, pemanggilan teman dengan nama orangtua. perilaku bullying secara fisik yaitu pemukulan (terhadap badan, kepala) menggunakan tangan saja, menggunakan benda lain seperti buku, galon air minum serta penginjakan kepala. Faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan bullying itu bisa berasal dari keluarga, sekolah, teman sebaya, media massa, dan individu. Bentuk dari perilaku bullying itu dapat berupa bullying fisik maupun non fisik yang terdiri dari verbal dan non verbal. Ada beberapa upaya yang dilakukan guru BK untuk mengatasi perilaku bullying, Guru BK sudah berupaya mengatasi perilaku bullying dengan metode konseling individual dan melakukan pertemuan berkala dengan orang tua siswa. Namun. Upaya tersebut belum terbilang efektif untuk menangani kasus perilaku bullying pada siswa. Melakukan kampanye stop bullying baik itu di kelas ataupun tingkat sekolah, Memberikan edukasi terkait hak dan kewajiban sehingga siswa lebih menghargai rekan nya, Memantau siswa secara intensif di lingkungan sekolah, dan Melakukan koordinasi antara orang tua siswa, guru dan kepala sekolah.