KONFLIK DAN KRITIK DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA SOSIAL TERHADAP NOVEL YANG BERTAHAN DAN BINASA PERLAHAN KARYA OKKY MADASARI
Abstract
Konflik merupakan dasar yang melatari seorang novelis membangun cerita. Demikian pula Okky Madasari menjadikan beberapa konflik yang terjadi di Indonesia menjadi fondasi cerita dalam Yang Bertahan dan Binasa Perlahan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berdasarkan ancangan semiotika sosial Halliday. Data-data yang dihimpun mencakup medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana untuk menemukan konflik sekaligus kritik di dalam novel tersebut. Berdasarkan penelitian, konflik yang digunakan novelis meliputi 1) permasalahan transmigran, 2) kenakalan remaja, 3) gangguan mental, 4) skandal-skandal politik, 5) terorisme, 6) agama, 7) pelecehan seksual, 8) demokrasi, 9) bunuh diri, 10) korupsi, 11) poligami, dan 12) pernikahan. Sementara itu, kritik yang disampaikan adalah 1) ketidakadilan yang dialami oleh transmigran, 2) pola asuh orang tua yang tidak tepat, 3) kurangnya kendali diri, 4) perlakuan yang tidak baik kepada orang abnormal, 5) toleransi beragama, 6) politik yang tidak bersih, 7) sempitnya sudut pandang terhadap sesuatu dan seseorang, 8) antidemokrasi, dan ketidakcocokan hidup berpoligami.