Masakan dan Patahnya Warisan Tradisi Perjodohan Dalam Cerita Pendek Indonesia “Lelaki Ragi dan Perempuan Santan” Karya Damhuri Muhammad
Abstract
Pembicaraan masakan yang melekat dengan warisan menjadi hal yang berdasar kuat manakala disinggungkan dengan tradisi. Masakan sebagai media pewaris nilai-nilai luhur banyak digunakan oleh para pelestari tradisi. Tulisan ini meneliti bagaimana relasi masakan dan perjalanan tradisi perjodohan yang masuk sebagai salah satu warisan dalam kelompok masyarakat yang terdeteksi menjadi wacana dalam cerita pendek Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat, subjek individu akan selalu dilekatkan dengan kewajiban bermasyarakat seperti keterlibatannya dalam ragam kegiatan yang bersifat kedaerahan. Kegiatan bernilai luhur dilaksanakan dengan peran masyarakat yang menjadi aksi pemertahanan tradisi tersebut. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena kronis manakala terdapat kegagalan proses pembuktian keluhuran tradisi. Proses pewarisan ideologi filosofi makanan dalam tradisi perjodohan gadis dan bujang patah dalam berhadapan dengan modernisasi.