PENERAPAN MODEL PERMAINAN ARAH MATA ANGIN UNTUK MENINGKATKAN GERAK MOTORIK KASAR SELAMA MASA PEMBELAJARAN DARING PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS VIII DI SLB-C WIDYA BHAKTI SEMARANG
Keywords:
Motorik Kasar, Tunagrahita, Permainan Arah mata angin.Abstract
Penerapan Model Permainan Arah Mata Angin untuk Meningkatkan Gerak Motorik Kasar Selama Masa Pembelajaran Daring Pada Anak Tunagrahita Sedang di SLB-C Widya Bhakti Semarang”, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan, Universitas PGRI Semarang, 2021.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan anak tungrahita yang mengalami hambatan pada gerak motorik kasar diperlukan permainan yang menarik minat anak untuk melatih gerak motorik kasar mereka yaitu permainan arah mata angin. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh model permainan arah mata angin terhadap kemampuan gerak motorik kasar selama masa pembelajaran daring anak tunagrahita sedang kelas VIII SLB-C Widya Bhakti Semarang.
Pembahasan hasil penelitian di SLB-C Widya Bhakti Semarang menunjukan bahwa permainan arah mata angin pada anak tunagrahita memberikan pengaruh positif terhadap geprpak motorik kasar anak tunagrahita sedang. Metode penelitian ini dengan menggunakan Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen quasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian ini dibuktikan dengan peningkatan mean level pada setiap fasenya yaitu pada subjek hawari pada baseline 1 (A1) memiliki mean level 68,8 %, fase intervensi (b) 44,8 %, dan fase terakhir yaitu baseline 2 (A2) 82,2 %. Perubahan level data pada fase baseline 1 (A1) adalah (+6,7), pada kondisi intervensi (B) adalah (+49), dan pada kondisi fase baseline 2 (A2) adalah (+6,6)).
Dapat disimpulkan bahwa permainan arah mata angin dapat meningkatkan gerak motorik kasar anak anak tunagrahita, subjek harus dilatih kemampuan motorik kasar menggunakan permainan arah mata angin, guru harus lebih inovatif dan kreatif dalam menerepakan permainan kepada subjek untuk dapat meningkatkan kemapuan motorik kasar subjek, Sekolah sebagai tempat berlajar siswa harus memiliki fasilitas yang memadai, khususnya pembelajaran penjas guna meningkatkan motorik kasar anak.