Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming Dengan Diskusi Umum Pada Materi Senam Lantai Roll Depan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sirampog

Abstract

Nanda Hadi Pamungkas, “Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming Dengan Diskusi Umum Pada Materi Senam Lantai Roll Depan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sirampog”, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan, Universitas PGRI Semarang, 2022. Landasan eksplorasi ini tergantung pada rendahnya hasil belajar siswa karena teknik yang digunakan oleh pengajar sudah diatur oleh pendidik. Penelitian ini diharapkan dapat memutuskan: 1) Kelayakan penggunaan strategi konseptualisasi pada pengembangan hasil belajar siswa lebih lanjut, 2) Kecukupan penggunaan teknik percakapan secara keseluruhan pada pengembangan hasil belajar siswa selanjutnya, 3) Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan teknik konseptualisasi dan mereka yang menggunakan teknik percakapan secara keseluruhan. Paradigma Two Group Pretest Posttest Group Design digunakan dalam penelitian ini. Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sirampog menjadi subjek penelitian. Karena memasukkan semua subjek eksplorasi sebagai sumber data, penelitian ini mencakup penelitian populasi. Kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksplorasi tidak ada habisnya untuk Kelas XI MIPA 2 sebagai kontrol. Informasi dikumpulkan melalui tes dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menguji data adalah uji-t sampel cocok dan uji-t sampel independen. Konsekuensi dari tinjauan ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pemanfaatan strategi pembelajaran konseptualisasi dan teknik percakapan secara keseluruhan pada hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sirampog. Tipikal kelas XI MIPA 2 dengan perlakuan teknik percakapan umum adalah 82,03. Kesimpulan berikut dapat ditarik dari temuan ini: 1) Metode konseptualisasi sangat menarik dalam menumbuhkan hasil belajar siswa lebih lanjut; dan 2) Teknik diskusi secara keseluruhan efektif dalam mengembangkan hasil belajar siswa lebih lanjut, namun tidak terlalu baik. Terdapat disparitas antara kelas uji dan kelas kontrol dalam hal hasil belajar siswa, yang sangat penting sebagai perpanjangan tangan dalam memahami penerapan strategi konseptualisasi. Ketika pendekatan konseptualisasi digunakan di kelas, siswa belajar lebih banyak daripada ketika taktik percakapan digunakan dalam pelajaran secara keseluruhan. Hipotesis analis adalah bahwa guru harus fokus pada peningkatan sifat belajar siswa menggunakan strategi ekstra menarik dan bermanfaat.