Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Revolusi Mental Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Nusantara 1 Semarang

Authors

  • Restu Eli Istiyana

Keywords:

Peran, Guru, PPKn, Revolusi Mental

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari menurunnya rasa integritas, etos kerja, dan gotong royong oleh siswa. Jika hal ini dilakukan dapat menyebabkan siswa sulit beradaptasi terhadap kemajuan teknologi. Pernyataan ini diperkuat dengan saat peneliti melakukan penelitian di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang, masih banyak siswa yang terlambat masuk sekolah, cara siswa berbicara dengan guru yang kurang sopan dan saat siswa diberi tugas sama guru siswa kurang semangat. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui peran guru PPKn, faktor penghambat dan pendukung dan peran guru PPKn saat mengatasi faktor penghambat saat menjalankan revolusi mental di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Lokasi pelasanaannya dilakukan di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. Untuk memperkuat peneliti dalam melakukan penelitian maka peneliti menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh sumber yang akurat seperti melakukan kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik analisis data dalam melakukan penelitian antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan data. Setelah peneliti melakukan penelitian dapat diperoleh hasil penelitian bahwa peran guru PPKn dalam meningkatkan revolusi mental siswa di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang telah dilaksanakan dengan baik. Guru melaksanakan upaya peningkatan revolusi mental pada saat pembelajaran dikelas maupun diluar kelas atau diluar lingkungan sekolah, guru selalu menegur siswa dimanapun siswa berada dan apabila siswa melakukan hal yang tidak baik maka guru akan memberikan arahan pada siswa bahwa hal tersebut tidak baik kemudian guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan yang positif. Jika siswa melakukan kegiatan positif itu setiap hari maka kegiatan positif tersebut akan tertanam pada siswa dan diharapkan dapat menjadi kebiasaan baik yang melekat pada siswa. Selain itu, terdapat faktor penghambat dalam peningkatan revolusi mental seperti penggunaan smartphone tanpa batas, lingkungan keluarga yang kurang baik seperti orang tua melakukan perceraian, lalu teman dan lingkungan sekitar juga menjadi pengaruh siswa dalam proses penanaman karakter. Apabila siswa memiliki teman dan lingkungan yang buruk bukan tidak mungkin siswa akan terjerumus pada perilaku buruk tersebut. Maka dari itu, perlu adanya faktor pendukung untuk mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan revolusi mental antara lain lingkungan keluarga yang harmonis, teman yang baik, serta lingkungan sekitar atau sekolah yang baik untuk perkembangan siswa ke depannya.

Downloads

Published

2023-01-13