TRADISI NYADRAN SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN NILAI GOTONG ROYONG MASYARAKAT DI DESA KEJAWAN KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN
Keywords:
Tradisi Nyadran, Nilai Gotong RoyongAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya modernisasi yang membuat pergeseran di bidang ilmu, sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan bidang lainnya yang cenderung membuat lemahnya nilai gotong royong dalam kehidupan masyarakat karena meningkatnya rasa individualisme. Adanya perbedaan terkait pelaksaan tradisi Nyadran di beberapa tempat sehingga memungkinkan adanya keunikan pelaksanaan Nyadran di setiap daerah. Rumusan masalah yaitu bagaimana prosesi pelaksanaan, penerapan nilai-nilai gotong-royong, dan hambatan serta solusi dalam tradisi Nyadran di Desa Kejawan, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan prosesi pelaksanaan tradisi Nyadran, penerapan nilai-nilai gotong-royong dalam tradisi Nyadran, hambatan dan solusi dalam tradisi Nyadran di Desa Kejawan, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Kejawan. Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan antara lain: penumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain: 1) Tradisi Nyadran di Desa Kejawan dilakukan setiap setahuan sekali dengan tahapan yang di lakukan yaitu membaca Al-Quran 30 juz, membaca yasin dan tahlil, ceramah/tausyiah, dan bersih makam. 2) Pelaksanaan tradisi Nyadran selalu mengedepankan nilai gotong-royong yakni saling bahu-membahu bersama-sama secara kekeluargaan dalam pemasangan tenda sebagai tempat acara, pelaksanaan memasak makanan bersama – sama, menyiapkan makanan, bersih makam, serta pembiayaan untuk kegiatan tradisi Nyadran. 3) Hambatan dalam kegiatan tradisi Nyadran masih adanya sifat individualisme masyarakat, sehingga partisipasinya masyarakat berkurang. Selain itu, pelaksanaan dilakukan pada hari kerja sehingga beberapa masyarakat tidak dapat mengikuti tradisi Nyadran. Solusi yang dilakukan adalah kepala desa dan tokoh agama selalu mendorong dan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya gotong royong agar terlibat dalam kegiatan tersebut. Simpulan dalam penelitian ini tradisi Nyadran merupakan salah satu bentuk implementasi pelestarian nilai gotong royong masyarakat di Desa Kejawan, Kabupaten Grobogan. Gotong royong yang dilakukan dalam tradisi Nyadran dapat memudahkan pekerjaan, meningkatkan rasa kekeluargaan, dan terciptanya pelestarian tradisi Nyadran maupun nilai gotong royong secara berkelangsungan. Saran dalam penelitian ini yaitu masyarakat harus berpartisipasi dan melestarikan tradisi Nyadran.