Moralitas, Agama, dan Budaya: Dialektika Pendidikan Karakter Bangsa (Studi Kasus Lunturnya Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Jawa
Keywords:
moralitas, religiusitas, budaya, kearifan lokal, karakter bangsaAbstract
Lunturnya nilai-nilai kearifan lokal pada generasi milenial sangat dipengaruh oleh arus globalisasi dan juga akulturasi budaya yang secara tidak langsung tanpa disadari begitu cepat merubah karakter bangsa. Sehingga, dampak kemiskinan karakter semakin dirasakan pada hari ini. Hal tersebut dapat dilihat bagaimana hilangnya karakter masyarakat Jawa pada generasi muda seperti ojo dumeh, unggah ungguh, tepo sliro, andhap asor, nrimo ing pandum, ajining diri jalaran saka lathi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, rekonstruksi kearifan lokal yang berasal dari kehidupan masyarakat Jawa saat ini menjadi tantangan yang harus diperhatikan secara serius. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan menghasilkan analisis dialektik antara moralitas, agama, dan budaya sebagai bentuk upaya pembentukan karakter bangsa. Penulis melalui beberapa tahap sebagai jawaban serta hasil dari penelitian ini. Pertama, mendeskripsikan secara filosofis nilai-nilai moralitas yang terdapat di dalam kearifan lokal. Kedua, menganalisis sistem keyakinan yang tumbuh di masyarakat Jawa sebagai nilai religiusitas. Ketiga, implementasi nilai-nilai budaya Jawa dalam usaha pembentukan pribadi ideal. Dialektika antara moralitas, agama, dan budaya menjadi satu komponen utuh yang harus saling memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter bangsa. Dengan demikian, melalui tiga aspek tersebut masyarakat diharapkan memiliki kesadaran dalam menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkarakter. Karakter yang akan memberikan identitas serta mengantarkan manusia mencapai suatu kemajuan dalam mengembalikan harkat dan martabat kemanusiaan di Indonesia.