Analisis Beban Kerja Mental Pada Siswa KKO Saat Bertanding Dengan Metode NASA TLX Di SMP 3 SEMARANG
Abstract
Penelitian ini bermula dari ketiadaan pengukuran hasil beban kerja mental menggunakan pendekatan NASA TLX di wilayah Kota Semarang, terutama di SMP Negeri 3 Semarang. Tujuannya adalah untuk menginvestigasi tingkat beban kerja mental atau tingkat mental siswa ketika mereka berpartisipasi dalam kegiatan Kompetisi Keolahragaan (KKO) di SMP Negeri 3 Semarang dengan menerapkan metode NASA TLX. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan tujuan menganalisis tingkat beban kerja mental pada siswa yang berpartisipasi dalam Kompetisi Keolahragaan (KKO). Dalam penelitian kuantitatif ini, data dianalisis secara numerik untuk mendukung analisis statistik yang sesuai dengan hipotesis yang sudah diajukan. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa selama pertandingan, 24 siswa mempunyai tingkat beban kerja mental yang tinggi, sementara 15 siswa mengalami tingkat beban kerja mental yang rendah, dan 3 siswa mengalami tingkat beban kerja mental yang sedang. Berikut adalah hasil dari enam indikator NASA TLX, yaitu Usaha sebesar 28,89%; Kebutuhan Mental sebesar 23,59%; Performansi sebesar 21,19%; Kebutuhan Fisik sebesar 16,87%; Kebutuhan Waktu sebesar 5,66%, dan Tingkat Frustasi sebesar 3,85%. Penelitian ini adalah bahwa dalam pengolahan data WWL (Workload Weighted Load) siswa saat berpartisipasi dalam pertandingan, tiga indikator utama yang paling signifikan adalah Usaha sebesar 339,8; Kebutuhan Mental sebesar 277,5, dan Performansi sebesar 249,2. Tiga indikator ini merupakan yang tertinggi di antara enam indikator yang ada dalam penelitian.
Kata kunci: Beban Kerja Mental, NASA TLX, Kelas Khusus Olahraga (KKO)