Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievemen Division (Stad) dan Jigsaw Terhadap Minat dan Hasil Belajar Bola Basket Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pecangaan
Keywords:
Model pembelajaran STAD, Jigsaw, Minat dan Hasil BelajarAbstract
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya minat dan hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa penjasorkes materi bola basket yang kurang memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa pada materi bola basket kelas XI SMA Negeri 1 Pecangaan, 2) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Jigsaw berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa pada materi bola basket kelas XI SMA Negeri 1 Pecangaan.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu pemilihan sampel pada True Eksperimental Design tipe Pretest-Posttest Control Group Design dengan pemilihan sampel kemudian diberi Pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil Pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Setelah itu kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan, dan kelompok kontrol juga mendapat perlakuan. Kemudian keduanya mendapatkan posttest untuk mengetahui hasil perlakuan yang telah dilakukan.
Hasil penelitian berdasarkan perhitungan uji t dua pihak diperoleh thitung = 4,304. Dari daftar distribusi t dengan dk = 39 + 38 – 2 = 75 dan taraf nyata 5% diperoleh ttabel = 1,992. Karena thitung> ttabel (4,304>1,992) maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa minat dan hasil belajar siswa yang menggunakan model STAD lebih baik dibanding siswa yang menggunakan model Jigsaw. Tetapi kedua model tersebut berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar bola basket.
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah supaya model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) dan Jigsaw dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar.