PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN EKONOMI BERBASIS MASJID DI KOTA SEMARANG

Abstract

Perkembangan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi setiap zamannya berubah. Dikota-kota banyak bangunan masjid banyak yang menyatu dengan bangunan-bangunan besar lainnya seperti sekolah, kafe, kantin, toko buku, kantor. Dari fenomena-fenomena ini timbul masalah yang tidak terjadi pada zaman dahulu. Masalah tersebut seperti masalah batas, kriteria, adab serta aktivitas yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dimasjid. Masalah tersebut akan secara langsung berpengaruh pada kondisi ekonomi. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kulitatif deskriptif.  Sejumlah 69 orang pengelola masjid telah mengisi kuisioner. Sebanyak 42 pengelola lembaga menyatakan bahwa dimasjid yang dikelola belum dibentuk lembaga atau tidak ada. Artinya pengelolaan masjid masih terbatas pada ibadah sholat saja sehingga penggunaan masjid belum maksimal. Penggunaan masjid untuk kegiatan pendidikan anak juga sudah dilakukan, sebanyak 51 TPQ telah berjalan dimasjid. Aktivitas berwudhu pada 45 masjid sudah sangat baik. Kondisi tempat wudhu sudah terpisah antara laki-laki dan perempuan sehingga memudahkan lalu lintas orang yang wudhu bagi bukan mukhrim. Kiprah masjid dalam perekonomian tidak langsung bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar. Masjid yang memiliki badan koperasi hanya 4 masjid, sedangkan layanan perdagangan yang dikelola oleh masjid hanya dilakukan oleh 5 masjid. Selain itu terdapat kegiatan usaha perdagangan disekitar masjid yang dilakukan oleh masyarakat sekitar berkisar 36 masjid yang sebagian besar adalah bidang usaha olahan makanan dan minumn. Sejumlah 18 jenis kendala kemajuan ekonomi masyarakat sekitar masjid kota semarang masih dialami. Sehingga memmbutuhkan solusi yang tepat dan efektif untuk menuntaskan masalah tersebut.