TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa di dalam novel, pengarang mengungkapkan tuturan-tuturan setiap tokoh dalam bentuk dialog, namun terkadang tuturan-tuturan tersebut sulit untuk dimengerti dan dipahami oleh pembacanya. Hal ini disebabkan karena adanya fenomena penggunaan bahasa dalam sebuah novel ketika berinteraksi yang seringkali kurang dipahami oleh pendengar atau pembaca. Oleh karena itu, peneliti menganggap tindak tutur direktif dalam sebuah novel sangat penting untuk diteliti untuk menggambarkan jenis jenis tindakan yang dapat kita lakukan untuk menampilkan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud dan funsi tindak tutur direktif yang terdapat pada novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah penggalan dialog yang terdapat pada novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Data diperoleh dengan menggunakan teknik simak untuk membaca novel secara cermat dan telti, dan teknik catat untuk menganalisis dengan menggunakan kartu data yang disesuaikan dengan data-data tuturan yang ada di novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Selanjutnya, data yang diperoleh dipilih yang termasuk bentuk-bentuk tindak tutur direktif. Hasil penelitian dari tindak tutur direktif dalam penggalan dialog novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia menunjukkan bahwa wujud tindak tutur direktif yang paling sering digunakan adalah tuturan direktif prmintaan dengan jumlah tuturan 20 data, kemudian tuturan direktif perintah berjumlah 15 data, tuturan direktif kritikan berjumlah 14 data, tuturan direktif nasihat berjumlah 8 data, dan tuturan ajakan dan larangan merupakan wujud tuturan yang paling sedikit ditemukan, yaitu masing-masing berjumlah 5 data.