WACANA DAN IDEOLOGI DALAM SULALAT AS-SALATIN (SEJARAH MELAYU): SEBUAH KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS
Keywords:
sastra sejarah, Sulalat a-Salatin, analisis wacana kritis, mitos, perjanjianAbstract
Sulalat as-Salatin atau Sejarah Melayu merupakan karya sastra sejarah Melayu yang terbesar. Sebagai karya sastra sejarah, Sejarah Melayu terdiri atas bagian, yaitu bagian yang bersifat mitos atau dongeng dan bagian sejarah. Bagian yang bersifat mitos menceritakan keadaan dahulu, asal mula raja-raja, permulaan berlakunya adat istiadat, dan kebesaran, sedangkan bagian historis menceritakan kejadian-kejadian seputar kerajaan. Penelitian ini mencoba menganalisis Sulalat as-Salatin (Sejarah Melayu) dengan pendekatan analisis wacana kritis (AWK). Sulalat as-salatin merupakan karya sastra yang terkenal di dunia Melayu atau bisa dikatakan karya besar sastra Melayu dengan pendekatan analisis wacana kritis. Tujuannya untuk mengetahui ideologi di balik tulisan, dalam hal ini ideologi di dalam Sulalat as-Salatin.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model-model wacana perpaduan mitos dan historis dalam Sulalat as- Salatin boleh dikatakan bersifat ideologis. Kisah-kisah dalam hikayat ini disampaikan dalam wacana yang terpisah- pisah, tetapi terdapat kesinambungan. Cerita tentang Demang Lebar Daun mempersilakan raja di atas singgasana, kemudian menyepakati perjanjian saling menjaga merupakan pernyataan politik. Perjanjian itu tidak sekadar merupakan perjanjian raja dengan rakyat, tetapi sebenarnya ada maksud memperkuat hubungan antara dua garis keturunan, yaitu keluarga raja dan keluarga perdana menteri. Jadi, perjanjian tersebut adalah perjanjian berbagi dan sekaligus untuk melanggengkan kekuasaan.