LANGUAGE SHOCK PADA PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNSOED
Keywords:
language shock, culture shock, Program Pertukaran Mahasiswa MerdekaAbstract
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program yang memberikan pengalaman belajar selam satu semester di berbagai universitas di Indonesia, salah satunya di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman. Para mahasiswa inbond tersebut mendapat pengalaman baru berkaitan dengan keberagaman suku, agama, kepercayaan, budaya dan bahasa. Bahasa dan budaya merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Culture shock terjadi ketika seseorang berpindah dari satu budaya ke budaya lain, sedangkan language shock terjadi ketika seseorang berpindah dari satu lingkungan bahasa ke lingkungan bahasa yang lain. Singkatnya, dikarenakan hubungan yang sangat erat antara budaya dan bahasa, maka culture shock dapat menyebabkan language shock. Bahasa merupakan komponen penting dari sebuah budaya yang berpengaruh pada kompetensi antarbudaya mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka tersebut yang pindah ke sebuah lingkungan bahasa yang berbeda. Faktor peristiwa, keadaan, proses dan karakteristik sebuah budaya sangat berpengaruh pada konten bahasa yang digunakan dalam budaya tersebut. Language shock dapat terjadi antarbahasa dan dalam bahasa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mengenai language shock pada mahasiswa yang mengikuti program PMM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini juga bertujuan mendeskripsikan aspek-aspek apa sajakah yang dapat menimbulkan language shock dan mengidentifikasi pengaruh language shock pada akulturasi sosial mahasiswa yang mengikuti program PMM di FIB Unsoed. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi dan wawancara mendalam kepada mahasiswa inbound dan berpartisipasi secara langsung di lokasi penelitian. Subjek penelitian yaitu mahasiswa inbound yang mengikuti program PMM di FIB Unsoed yang mengarak kepada sistem bahasa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori sosiolinguistik dan teori “Habitus” Bourdieu untuk mendeskripiskan terjadinya language shock dalam komunikasi pada mahasiswa inbond dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya language shock pada sistem bahasa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya language shock antara lain yaitu terbawanya penggunaan bahasa ibu. Perlu adanya bahasa praktik individu dalam berbudaya, bahasa menjadi praktik sosial, dan bahasa melibatkan aktivitas manusia.