CITRA KEPEMIMPINAN REPRESENTASI ORIENT DAN OKSIDEN DALAM CERPEN “KALABAKA” KARYA IKSAKA BANU
Keywords:
nilai kepemimpinan, Orient, Oksiden, representasiAbstract
Sebagai sebuah cerpen dengan konteks kolonial, subjek yang terlibat di dalamnya kemudian berhubungan dengan persoalan Timur/Orient dan Barat/Oksiden. Dengan demikian, interaksi yang terjadi antara keduanya melahirkan permasalahan kuasa yang muncul dalam bentuk dominasi serta submisi. Di sisi lain, persoalan Orient dan Oksiden juga lekat dengan masalah representasi. Representasi yang mewakili suara masing-masing kelompoknya ini, dalam cerpen “Kalabaka”, termanifestasikan dalam sosok-sosok tokoh tertentu. Oleh karena itu, persoalan penggambaran citra kepemimpinan representasi pihak Orient dan Oksiden menarik untuk ditelaah mengingat masing- masing pihak terlebih dahulu menguatkan prasangka atas tindak yang telah dilakukan antarpihak. Dari hal tersebut, penelitian ini berusaha melihat gambaran kepemimpinan yang muncul sebagai representasi Orient dan Oksiden. Untuk menguatkan analisis, penelitian akan menggunakan pendekatan orientalisme dan teori kepemimpinan—guna melihat pandangan Barat tentang Timur serta sebaliknya dan nilai-nilai kepemimpinan yang dipasangkan kepada representasi Orient-Oksiden dalam cerpen. Penelitian ini menemukan bahwa citra kepemimpinan Oksiden mengarah pada kepemimpinan autokratis sedangkan kepemimpinan Orient sebagai kepemimpinan demokratis. Hasil ini memperlihatkan bahwa Oksiden yang berprasangka bahwa Orient tidak lebih baik dari mereka nyatanya salah. Orient mewujud sebagai pihak yang rasional dan beradab dalam bertindak memimpin.