MENANGKAL GENERASI YANG HILANG DENGAN MENULIS TEKS NARATIF BEBAS
Keywords:
COVID-19, teks naratif, aplikasi analisis, evaluasiAbstract
Artikel ini bertujuan: (1) mengidentifikasi topik tulisan anak pada masa pandemi Covid-19, (2) mengkaji kelengkapan unsur pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi dalam teks naratif, dan (3) mendeskripsikan variasi Kalimat dalam teks naratif yang ditulis oleh MY. Penyediaan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, yakni memanfaatkan tulisan Informan berusia 10 tahun, kelas IV MIM. Sumber data berupa 41 teks naratif bebas yang ditulis selama 31 bulan (Juni 2019- Mei 2022). Analisis data dilakukan dengan metode padan referensial dan teknik baca- markah. Dari hasil analisis ditemukan bahwa topik yang diangkat untuk teks naratif MY adalah kegiatan anak seputar keluarga, sekolah, masjid, dan kegiatan saat liburan. Setelah melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, MY menuliskan pengalaman-pengalamannya berdasarkan pilihan anak. Melalui diksi yang berkaitan dengan aktivitas menyatakan, menjabarkan dan menyimpulkan, menggambarkan, mengemukakan, dan menyelidiki, mengidentifikasi, merinci, memilih, dan membuktikan kembali dapat digolongkan bahwa MY mendapatkan ranah pengetahuan, pemahaman, aplikatif, analisis, dan evaluatif melalui kegiatan menulis pengalaman keseharian tersebut. Selama 31 bulan (Juni 2019 – Desember 2022) diperoleh penambahan variasi kalimat yang tidak saja berupa variasi kalimat tunggal, tetapi juga kalimat majemuk. Bahkan, teridentifikasi bahwa MY memiliki kemampuan menulis kalimat dengan memanfaatkan kopula adalah, kopula yang potensial berkembang dalam ragam ilmu. Peningkatan kosakata serta variasi kalimat pada MY diperoleh karena keseringan menulis, bukan karena mendapatkan bimbingan menulis. Berkembangnya kosakata dan variasi kalimat amat dimungkinkan karena pengalaman anak mendapatkan bacaan dari mata pelajaran yang diikutinya. Tawaran menulis naratif bebas berdampak pada tumbuhnya kemampuan membaca isi bacaan pada buku pelajaran akan meminimalisasi ketergantungan anak pada orang lain, termasuk orang tuanya, dalam mengerjakan tugas-tugas dari buku mata pelajaran dari guru. Melalui menulis teks naratif inilah dapat dipetakan kemampuan anak. Dengan begitu, meski tidak mendapatkan bimbingan formal dari guru, anak mendapatkan pengalaman tentang banyak hal, baik berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, maupun evaluasi. Bekal itu yang dimanfaatkan untuk memahami bacaan.