TRANSFORMASI KITAB PARARATON DALAM NOVEL ASMARA BERDARAH KEN AROK-KEN DEDES, DAN KONSEPSI KEPEMIMPINAN KEKINIAN

Authors

  • Pardi Suratno Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Saefu Zaman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Sri Haryatmo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Oldrie Chaterina Sorey Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Sutejo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Keywords:

transformasi, perbandingan, tindakan tokoh, kepemimpinan

Abstract

Kajian ini menitikberatkan pada transformasi sastra kitab Paparaton dalam novel atau roman Asmara Berdarah Ken Arok dan Ken Dedes (selanjutnya disingkat ABKAKD). Kajian transformasi memfokuskan diri pada transformasi tokoh dan tindakan tokoh terutama terkait dengan tokoh Ken Arok dan Ken Dedes. Kedua tokoh ini memiliki peran penting dalam kisah perjalanan ke Arok. Dari kajian ini didapatkan terdapat pengambilan tokoh yang berbeda dalam kitab Pararaton dengan roman ABKAKD. Pada awal kisah kehadiran Ken Arok dalam Pararaton disebut dengan nama Ken Angrok, sedangkan dalam roman ABKAKD disebut dengan nama Temu. Temu artinya anak yang ditemukan oleh seorang yang bernama Lembong. Temu sendiri sebagai anak dari Ken Endok sebagai titisan Dewa Brahma, sedangkan dalam roman ABKAKD disebutkan titisan Dewa Wisnu. Penelitian ini memenfaatkan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui teknik catat dan simak melalui pembacaan yang seksama. Analisis data didasarkan pada teknik perbandingan sastra, yakni membandingkan keberadaan dan tindakan tokoh ken Arok dan Ken Dedes dalam teks hipogram dan teks transformasi. Selanjutnya, dilakukan deskripsi konsepsi-konsepsi kepemimpinan dalam Pararaton dan ABKAKD. Dalam pembacaan awal, roman transformasi banyak mengemukakan konsepsi-konsepsi kepemimpinan yang dapat dimanfaatkan pada situasi kekinian. Kemudian, dilakukan klasifikasi data dan analisis data. Baru pada akhirnya dilakukan penarikan simpulan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan perbedaan tokoh dan tindakan tokoh dalam teks hipogram (teks Pararaton) dengan teks transformasi (naskah ABKAKD). Data penelitian diambil berupa tokoh dalam Praraton dan ABKAKD dan tindakan tokoh dalam Pararaton karya S. Padmapuspita, Taman Siswa, Yogyakarta dan ABKAKD karya Tjahyaningtyas, 2015. Perbandingan tindakan tokoh antara teks hipogram dan teks transformasi difokuskan pada tindakan tokoh Ken Arok dan Ken Dedes. Di samping itu, artikel ini juga mendeskripsikan nilai-nilai kepemimpinan yang dapat dimanfaatkan pada masa kini dan masa mendatang.

Downloads

Published

2023-12-28