FEMININITAS DALAM PANDANGAN NOVELIS LAKI-LAKI: ANALISIS KRITIK SASTRA FEMINIS TERHADAP NOVEL DAWUK: KISAH KELABU DARI RUMBUK RANDU KARYA MAHFUD IKHWAN
Keywords:
Femininitas, Novelis Laki-Laki, Kritik Sastra Feminis, Novel DawukAbstract
Pasca tahun 2000-an perkembangan sastra Indonesia ditandai dengan lahirnya karya-karya sastra, terutama novel yang mengangkat isu gender. Isu tersebut tidak hanya terdapat dalam novel yang ditulis sastrawan perempuan, seperti Ayu Utami, Jenar Maesa Ayu, atau Oka Rusmini, tetapi juga tampak pada novel karya sastrawan laki-laki, misalnya Seno Gumira Ajidarma, Eka Kurniawan, dan Mahfud Ikhwan. Penelitian ini mencoba memahami bagaimana salah satu sastrawan laki-laki, yaitu Mahfud Ikhwan mengkonstruksi femininitas sebagai salah satu isu gender, terutama dalam novelnya yang berjudul Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu (2017) dengan perspektif kritik sastra feminis. Data diperoleh melalui teknik baca dan catat dengan fokus konstruksi femininitas tokoh perempuan dalam novel yang menjadi sumber data. Data selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui kategorisasi, klasifikasi, dan inferensi dengan menggunakan perspektif kritik sastra feminis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama perempuan dalam novel Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu, Inayatun digambarkan sebagai seorang perempuan yang dikonstruksi sebagai perempuan nakal, centil, keras kepala dan sering berganti-ganti pasangan. Inayatun memperjuangkan kebebasan atas diri dan tubuhnya. Dari perspektif kritik sastra feminis novel ini mencoba menggambarkan konstruksi tokoh perempuan yang tidak seperti kriteria perempuan pada umumnya yang cenderung taat peraturan.