INTERFERENSI BAHASA JAW A DALAM DEBAT KEDUA CALON PRESIDEN 2019
Keywords:
bahasa Indonesia, bahasa Jawa, calon presiden, debat, interferensiAbstract
Kajian interferensi bahasa Jawa dalam Debat Kedua Calon Presiden 2019 bertujuan untuk memaparkan bentuk interferensi bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia, menganalisis makna bentuk interferensi bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia, dan dampak interferensi bahasa Jawa yang terjadi. Data dikumpulkan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan analisis, hasil menunjukkan terdapat 35 data interferensi bahasa Jawa, yaitu interferensi fonologi yang terbagi menjadi tiga bentuk 1) Perubahan bunyi vokoid tanbundar [a] pada akhir kata menjadi vokoid tanbundar [é], 2) Perubahan bunyi kontoid tansuara [o] menjadi kontoid oral [u], dan 3) Perubahan bunyi diftong [ai] menjadi vokoid [e], Interferensi morfologi yang terbagi menjadi dua bentuk 1) Interferensi morfologi prefiks (n-, m-, ke-), 2) Interferensi morfologi sufiks (-an, -nya), serta Interferensi sintaksis yang terbagi menjadi tiga bentuk 1) Interferensi sintaksis bentuk kata, 2) Interferensi sintaksis bentuk frasa, dan 3) Interferensi sintaksis bentuk kata. Dampak yang ditimbulkan, yaitu kemudahan dalam memahami substansi debat yang bagi masyarakat Jawa, kesulitan memahami substansi dalam debat bagi masyarakat luar Jawa, serta rusaknya tatanan bahasa Indonesia.