PENGARUH PENGEMBANGAN YOGHURT PROBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN INULIN SEBAGAI ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA

Authors

  • Siti Mukhoiyaroh Teknologi Pangan, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang
  • Nur Annisa Metya Novikasari
  • Lustika Eva Lusiana
  • Fafa Nurdyansyah

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian utama di dunia. Salah satu alternatif untuk menurunkan kadar kolesterol LDL yaitu memodifikasi pola diet misalnya dengan konsumsi yoghurt sinbiotik. Yoghurt sangat berpotensi untuk dikembangkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara penambahan inulin pada pembuatan yoghurt sehingga menjadi yoghurt sinbiotik. Yoghurt sinbiotik diciptakan untuk meningkatkan nilai fungsional yoghrt tersebut khususnya untuk penderita hiperkolesterolemia. Pada pembuatan yoghurt sinbiotik dapat memanfaatkan Probiotik yaitu bakeri Lactobacillus dan Streptococcus yang memiliki korelasi jika ditumbuhkan bersama dengan bahan baku berupa susu segar yang dipasteurisasi pada suhu 85oC selama 30 menit. Sedangkan sumber inulin dapat diperoleh dari umbi-umbi an lokal Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan inulin terhadap kualitas fisikokimia dan mikrobiologi yoghurt sinbiotik serta pengaruh pemberian yoghurt terhadap perubahan kadar kolesterol serum darah dan total Bakteri Asam Laktat (BAL) digesta tikus hiperkolesterolemia. Berdasarkan data yang diperoleh dari studi literatur dapat disimpulkan bahwa penambahan inulin sebagai prebiotik dalam pembuatan yoghurt sinbiotik tidak berpengaruh besar terhadap sifat kimia yoghurt sinbiotik, namun berpengaruh terhadap penurunan pH (meningkatkan pengasaman) dan meningkatkan nilai total padatan terlarut sehingga meningkatkan viskositas yoghurt sinbiotik. Selain itu konsumsi yoghurt mampu meningkatkan Total Bakteri Asam Laktat (BAL) pada feses dan menurunkan kolesterol serum darah.

Downloads

Published

2021-01-11

Issue

Section

Articles