Miskonsepsi, Hoax, dan Pembelajaran Fisika Di Era Revolusi Industri 4.0
Keywords:
Hoax, Miskonsepsi, Pembelajaran Fisika, Revolusi Industri 4.0Abstract
Hoax merupakan “informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti”, atau sederhananya berita bohong menjadi permasalahan yang muncul di era digital saat ini. Hoax tersebar dengan cepat melalui media sosial baik dengan sengaja diserbarkan atau karena kurangnya literasi digital. Konsekwensi hukum harus dihadapi oleh para penyebar hoax, disengaja ataupun tidak. Pengguna media sosial mayoritas di dominasi oleh generasi milenial, z dan generasi alpha. Literasi digital harus diberikan untuk mencegah penyebaran hoax pada generasi tersebut. Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mengedepankan etika dan berifikir ilmiah. Dalam belajar fisika, peserta didik dituntut untuk menguji berbagai informasi yang diperoleh melalui berbagai tahapan dan metode, kegiatan eksperimen maupun diskusi. Sebagai contoh dalam mereduksi miskonsepsi, peserta didik di minta untuk menguji konsepsi yang dimiliki melalui pemberian konflik kognitif oleh fasilitator. Miskonsepsi fisika dan Hoax sama-sama bersumber dari informasi yang tidak utuh dan sebagian besar diyakini kebenarannya oleh penerima informasi. Miskonsepsi muncul karena Bahasa intuisi ikut berperan dalam menyimpulkan informasi, sedangkan hoax muncul karena penerima berita tidak memiliki atau sedikit memiliki informasi yang diterima dan tidak memahami konsekwensi penyebarluasan informasi yang diperoleh. Penjelasan ini memperkuat argumentasi bahwa pencegahan hoax dapat dilakukan melalui pendidikan khususnya pembelajaran fisika.