Analisis Pencahayaan Alami Dan Campuran Ruang Kelas 409, 502, 505 Gedung Utama Universitas PGRI Semarang
Abstract
Belakangan ini isu penghemat energi banyak dibicarakan, pemanasan global yang semakin tinggi disebabkan oleh penggunaan energi yang berlebihan. Pencahayaan pada bangunan diperlukan untuk menunjang aktifitas yang ada di dalamnya, oleh karena itu bangunan memiliki standar kenyaman visual tergantung dari kegiatatan didalamnya. Salah satu efisiensi dalam bangunan adalah dengan pengoptimalan potensi dari alam, yakni adalah penggunaan pencahayaan alami. Akan tetapi sering kali pencahayaan yang dihasilkan tidak memberikan kenyaman visual sehingga pencahayaan alami saja tidak cukup, oleh karena itu pencahayaan buatan juga dibutuhkan. Hal ini terjadi pada ruang kelas yang berada di Gedung Utama Kampus Universitas PGRI Semarang yang bisa dikatakan kurang akan pencahayaan alami maupun buatan. Hal ini tidak relevan dengan prinsip arsitektur yang membangun sebuah bangunan harus cukup akan cahaya dan bisa dimanfaatkan secara optimal. Masyakarat telah merasakan langsung dampak dari pemanasan global yang meliputi suhu bumi semakin meningkat, permukaan air terus meningkat, dan berbagi pencemaran lainnya. Pencahayaan perlu dimanfaatkan secara optimal dalam perencanaan sebuah bangunan, dan seharusnya direncakan menyatu dengan perencanaan struktur bangunan dan desain bangunan, yang artinya mempertimbangkan pemanfaatan pencahayaan alami pada bagian sangat awal dari proses perencanaan desain sangat penting.
Kata Kunci : pencahayaan alami, pencahayaan buatan & kenyamanan visual.