Optimasi Enkapsulasi Ekstraksi Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Menggunakan Jenis Penyalut Keragenan dengan Alat Spray Dryer

Authors

  • Fadhlil Alim Universitas Trunojoyo Madura
  • Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
  • Enung Siti Nurhidayah Universitas Trunojoyo Madura

Abstract

Abstrak - Penggunaan obat tradisional yang berasal dari alam di Indonesia telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak dahulu. Salah satu keluarga tanaman yang banyak digunakan sebagai OT adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) merupakan tumbuhan yang sangat umum dikenal di Indonesia, bahkan di dunia. Temulawak adalah tumbuhan asli di pulau Jawa, Madura dan Maluku dan telah banyak di budidayakan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipina dan India. Temulawak termasuk ke dalam genus curcuma. Peningkatan harga jual temulawak dapat dilakukan dengan cara melakukan  pengolahan yaitu dengan cara teknologi enkapsulasi. Enkapsulasi merupakan metode atau strategi yang digunakan untuk melindungi inti atau bahan dasar, yang biasanya berupa larutan atau cairan, dan kemudian diubah menjadi bentuk padat agar lebih mudah dan praktis dalam penanganannya serta untuk mencegah hilangnya rasa atau flavor dari bahan tersebut. Enkapsulasi dapat menggunakan berbagai jenis enkapsulan, seperti keragenan. Karagenan merupakan senyawa yang termasuk kelompok polisakarida galaktosa hasil ekstraksi dari rumput laut. Polisakarida tersebut digunakan dalam industri pangan karena fungsi karakteristiknya yang dapat mengendalikan kandungan air dalam bahan pangan utamanya, mengendalikan tekstur,  dan menstabilkan makanan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin spray draying. Pengeringan sembur (spray drying) merupakan sebuah metode untuk memproses umpan yang berada pada fase likuid, baik itu partikelnya dalam bentuk suspensi maupun koloid, dengan cara mengabutkan cairan tersebut sehingga tercipta butiran-butiran halus yang kemudian mengering menjadi partikel solid. Pengujian yang dilakukan yaitu uji antioksidan, uji curcumin, uji flavonoid dan uji granula. Kemudian analisis permukaan respon/respon surface analysis. Hasil optimum variabel bebas pada pembuatan ekstrak temulawak menggunakan jenis penyalut keragenan diperoleh pada variasi laju pengumpan sebesar 30 ml/menit, massa enkapsulan sebesar 3,2 g dan suhu inlet sebesar 170 oC. Nilai optimum variabel terikat antioksidan sebesar 0.236 %, flavonoid sebesar 0.006 %, curcumin sebesar 0.438667 % dan granula sebesar 6.33 µm.

Kata kunci: Enkapsulasi, Keragenan, Temulawak.

Downloads

Published

2024-07-03

Issue

Section

Articles