PEMANFAATAN LIMBAH PUNTUNG ROKOK SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BESI

Authors

  • Alia Dwi Harjanti Universitas PGRI Semarang

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya banyak yang bekerja sebagai petani, salah satu komoditi yang dimiliki Indonesia adalah tembakau. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Indonesia merupakan negara peghasil tembakau terbesar keenam setelah Cina, Brazil, Cina, USA, dan Malawi. Dengan jumlah produksi sebesar 136 ribu ton atau sebesar 1,91% dari total produksi tembakau dunia pada tahun 2018 (Direktur Jenderal Pertanian, 2018). Banyaknya produksi rokok tersebut sebagian besar digunakan sebagai pembuatan rokok, yang limbahnya berupa puntung rokok yang dapat mencemari lingkungan. Filter puntung rokok adalah sejenis kapas plastik yang bernama Selulosa Asetat yang memerlukan waktu sangat lama agar dapat terurai di lingkungan. Butuh waktu sekitar satu sampai lima tahun agar puntung rokok tersebut dapat terurai. Bahkan dapat mencapai 10 tahun jika sudah menyentuh air laut. Menurut Keep American Beautiful, punting rokok merupakan pelaku pencemaran terbanyak dengan 21% dari pencemaran dilaut lainnya. Pencemaran tersebut dapat menyebabkan banyak ikan-ikan mati karena adanya zat berbahaya didalam punting rokok contohnya adalah nikotin. Bahaya dari nikotin ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa 4 cc nikotin cukup untuk membunuh satu ekor kelinci besar. Salah satu metode yang harus diuji pada saat ini adalah pencegahan korosi menggunakan inhibitor korosi, karena selain harganya yang relative lebih mudah, tetapi juga karena pembuatannya yang lebih mudah.Oleh karena latar belakang tersebut, penulis membuat penelitian ini bertujuan untuk melakukan pencegahan korosi pada material logam menggunakan metode inhibitor korosi dan juga untuk mengetahui nilai laju korosinya.

Downloads

Published

2025-02-06

Issue

Section

Articles