Buah Naga Berpotensi Lebih Tinggi sebagai Sumber Antioksidan Dibandingkan Buah Bit

Authors

  • Niken Fitri Pratiwi
  • Niken Fitri Pratiwi
  • Elizabeth B.E. Kristiani
  • Sri Kasmiyati

Keywords:

Beta vulgaris L, Hylocereus polyrhizus, kandungan fenolik total dan flavonoid total, aktivitas antioksidan

Abstract

Pigmen alami adalah zat pewarna yang diproduksi secara alami baik langsung maupun tidak langsung oleh tumbuhan maupun hewan, sehingga penggunaan zat warna alami untuk makanan dan minuman tidak memberikan kerugian bagi kesehatan. Buah bit merah (Beta vulgaris L) dan buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan tanaman yang umum digunakan sebagai pewarna alami makanan. Masyarakat pada umumnya percaya bahwa keberdaan warna merah bahan alam identik dengan fungsinya sebagai antioksidan. Antioksidan dapat membantu tubuh untuk menghindari stres oksidatif yang berpotensi menyebabkan timbulnya gejala penyakit degeneratif seperti kanker. Flavonoid merupakan metabolit sekunder bagian dari kelompok senyawa fenolik pada tumbuhan yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fenolik total, flavonoid total, dan aktivitas antioksidan dari buah naga dan buah bit. Sampel dikeringkan kemudian diekstrak menggunakan pelarut etanol. Penentuan kuantitatif total fenol dengan metode folin-ciocalteu yang dinyatakan sebagai gallic acid equivalent (GAE) per gram ekstrak, kadar flavonoid total dengan metode AlCl3 yang dinyatakan sebagai Quercetin Equivalen (QE), dan aktivitas antioksidan in vitro dengan DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang dinyatakan dalam istilah IC50 (inhibition concentration50). Hasil pengujian terhadap sampel buah bit dan buah naga menunjukkan kadar fenolik total berturut-turut 16,15 mg GAE/g, dan 9,09 mg GAE/g ekstrak, kadar flavonoid total 36,25 mg QE/g dan 6,25 mg QE/g ekstrak serta aktivitas antioksidan yang ditunjukkan oleh nilai IC50 masing-masing sebesar 1614,72 µg/mL dan 76,41 µg/mL.

Downloads

Published

2019-10-14

Issue

Section

Articles