Isyarat bagi Pembelajaran Matematika Siswa Tuna Rungu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen yang dibutuhkan untuk mengajar di kelas anak-anak tunarungu di SLB. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Analisis data menggunakan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada dasarnya anak-anak tunarungu mendapatkan materi pembelajaran yang sama dengan anak-anak normal di sekolah formal, tetapi dalam proses penyampaian materi, hal itu dilakukan secara berbeda, yaitu dengan menggunakan bahasa isyarat. Materi yang disiapkan oleh guru di SLB B-C Hamong Putro di kelas ketiga tuna rungu juga hampir sama dengan siswa normal di sekolah formal yaitu menggunakan silabus dan rencana implementasi pembelajaran (RPP) yang berisi setidaknya tujuan pembelajaran, bahan ajar , metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar, kurikulum yang digunakan di SLB B-C Hamong Putro juga telah menggunakan kurikulum 2013, hanya di SLB B-C Hamong Putro di kelas tiga tuna rungu ditambah dengan PPI (Program Pembelajaran Individual) ini dilakukan sebagai tahap evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa tunarungu karena setiap siswa tunarungu membutuhkan pengawasan lebih untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan, biasanya guru menyiapkan program pembelajaran individu jika siswa tunarungu telah melalui tahap penilaian. Penilaian terdiri dari penilaian akademik, sensorik, motivasi, psikologis, emosional dan sosial. Program pembelajaran individu berisi nama siswa, kekuatan, kelemahan, kebutuhan, dan program pembelajaran yang diberikan kepada siswa.