PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DI KELAS 1 SD NEGERI NGELBUR
Keywords:
Kurikulum Merdeka, problematika, penerapanAbstract
Kurikulum Merdeka Belajar sudah diterapkan di SD Negeri Nglebur meskipun tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang ada. Penerapannya masih diterapkan secara bertahap yaitu kelas I, II, IV, danĀ V, yang mana penerapannya tidak terlepas dari permasalahan baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada siswa kelas I di SD Negeri Nglebur, 2) Untuk mengetahui problematika guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada siswa kelas I , 3) Untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi problematika terhadap penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada siswa kelas I di SD Negeri Nglebur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ialah kepala sekolah, guru, dan siswa kelas I. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, di SD Negeri Nglebur sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar dengan penerapan pembelajaran berbasis proyek, asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif, pembelajaran berbasis mata pelajaran, IPAS, raport, ATP dan Modul Ajar dikerjakan sendiri walaupun masih memodifikasi dari perangkat ajar yang lain. Kedua, problematika guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran adalah kesulitan menganalis CP, merumuskan TP dan menyusun ATP dan Modul Ajar, menentukan metode dan strategi pembelajaran, minimnya kemampuan menggunakan teknologi, terbatasnya buku siswa, kurangnya kemampuan dan kesiapan menggunakan metode dan media pembelajaran, materi ajar terlalu luas, menentukan proyek kelas I,II,IV,dan V , kurangnya alokasi waktu pembelajaran berbasis proyek, menentukan bentuk asesmen dan bentuk asesmen pada pembelajaran berbasis proyek. Ketiga, upaya yang diterapkan guru dalam mengatasi permasalahan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar adalah pertemuan rutin dengan KKG, pendampingan PMO dan khusus coaching kepala sekolah, menggunakan buku abjad, menulis dipapan tulis, ketik, buat lembar kerja, dan membuat format untuk proyek sendiri, melanjutkan proyek di rumah, membuat catatan, dan mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.