MENINGKATKAN SIKAP TOLERANSI MELALUI BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PESERTA DIDIK KELAS XI C1 SMA N 11 SEMARANG
Keywords:
bimbingan klasikal, sikap toleransi, metode diskusiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap toleransi pada peserta didik kelas XI C1 di SMA N 11 Semarang melalui bimbingan klasikal dengan metode diskusi kelompok. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya sikap toleransi peserta didik di kelas tersebut, yang ditunjukkan dengan adanya konflik dan kurangnya saling menghargai di antara mereka.Proses penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sikap toleransi peserta didik dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, persentase peserta didik yang memiliki sikap toleransi tinggi mencapai 60%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 85%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal dengan metode diskusi kelompok efektif untuk meningkatkan sikap toleransi pada peserta didik kelas XI C1 di SMA N 11 Semarang.
References
Ainullah, Nurlaisna. 2011. Pendidikan Karakter. Jogjakarta: Laksana
Anwar, R. N. (2022). Peran Mata Kuliah Modul Nusantara Dalam Peningkatan Sikap Toleransi Mahasiswa Program
Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Jurnal Pendidikan Dan Kewirausahaan, 10(2),
-655
Cahyono, T., Pribadi, H., & Suriata, S. (2018). Penerapan Sosiodrama untuk Meningkatkan Toleransi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo, 2(1), 14. https://doi.org/10.35334/jp mb.v2i1.409
Endang, B. (2009). Mengembangkan sikap toleransi dan kebersamaan di kalangan siswa. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 1(2), 89-105.
Hamzah.2009. Metode Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasyim, U. (1979). Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar menuju Dialoq dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Bina Ilmu.
Jumiatmoko, J. (2018). Peran Guru Dalam Pengembangan Sikap Toleransi Beragama Pada Anak Usia Dini. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 6(2), 199.
https://doi.org/10.21043/thu fula.v6i2.4033
Mastur dan Triyono. (2014). Materi Layanan Klasikal Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Paramitra.
Muawanah. (2018). Pentingnya Pendidikan untuk Tanamkan Sikap Toleran di Masyarakat. 5, 57–70.
https://doi.org/10.31219/osf. io/vqgj4
Nurihsan, Achmad Juntika. (2006). Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
Sari, M. Z., Fitriyani, Y., dan Amalia, D. (2020). Analisis Bahan Ajar Keragaman Suku Bangsa dan Budaya dalam Implementasi Karakter Toleransi di Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 6(3), 382. https://doi.org/10.33394/jk.v6i3.2824 Sipa, Santi. 2013. Upaya Guru Menumbuhkan Sikap Toleransi Bagi Anak Usia Dini FKIP UNTAN. Pontianak. Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Triyani, Ely Mei. 2016. Perbedaan Toleransi Antarumat Beragama Pada Penganut Islam dan Hindu di Desa Kongkong Kecamatanmijen Kota Semarang. Skripsi S1. Universitas Negeri Semarang.