169. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kolaborasi Siswa pada Pembelajaran Biologi
Keywords:
kolaborasi, kurikulum merdeka, problem based learningAbstract
Peserta didik abad 21 harus mampu meningkatkan keterampilan kompetitif atau 4C’s, yaitu keterampilan berpikir kritis (critical thinking and problem solving), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), dan kemampuan bekerja sama (collaboration). Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan sumber daya manusia maka diresmikan Kurikulum Merdeka. Karakteristik Kurikulum Merdeka antara lain pengembangan soft skills dan karakter, fokus pada materi esensial, dan pembelajaran yang fleksibel. Salah satu bentuk pengembangan soft skill adalah dengan adanya Profil Pelajar Pancasila yang salah satu komponennya adalah gotong royong. Gotong royong diperlukan karena sesuai dengan keterampilan 4C yaitu kolaborasi. Keterampilan kolaborasi saat ini menjadikan kerjasama sebagai suatu struktur interaksi yang dirancang sedemikian rupa guna memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Melalui berkolaborasi, peserta didik memiliki kemampuan bekerjasama dan sosial untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas X7, permasalahan yang terlihat di kelas adalah kurangnya kolaborasi antar peserta didik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kolaborasi pada peserta didik digunakan model pembelajaran problem based learning. Hal ini dikarenakan problem based learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang mengharuskan kolaborasi dalam mengumpulkan informasi dan pemecahan masalah yang diberikan oleh guru.