The Use of Two Stay Two Stray Cooperative Learning Model in English Teaching to Increase Student’s Learning Outcome

Authors

  • Ryda Kusuma Wardhani Universitas PGRI Semarang

Keywords:

Two Stay – Two Stray, Hasil Belajar, Fase E

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana two stay – two stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa tahap E kelas X-10 di SMA Negeri 5 Semarang. Akibatnya, menurut temuan wawancara, motivasi siswa rendah karena mereka percaya bahwa topik bahasa Inggris itu sulit karena tata bahasa dan kosa kata bahasa Inggris canggih. Motivasi siswa tentunya akan mempunyai pengaruh terhadap hasil belajarnya. Variabel intrinsik dan ekstrinsik sama-sama dapat mempengaruhi motivasi belajar. Apabila siswa tidak berminat terhadap kegiatan belajar maka akan langsung mempengaruhi motivasi belajarnya, begitu pula sebaliknya jika siswa berminat terhadap kegiatan belajar maka dengan sendirinya akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dapat ditentukan bahwa penerapan two stay – two stray efektif setelah menyelesaikan dua siklus, masing-masing dengan empat fase. Berdasarkan data penelitian penerapan model pembelajaran two stay – two stray pada hasil belajar siswa tahap E dengan mata pelajaran extended text terjadi peningkatan hasil belajar. Menurut Miles dan Hubermen (1994), tindakan dilakukan secara interaktif dan terus-menerus hingga data sesuai. Tidak adanya data atau informasi baru menjadi ukuran kesesuaian data. Proses penelitian mencakup tiga aliran kegiatan yang bersamaan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 11% pada siklus 1 akhirnya dipertahankan dengan diperkenalkannya siklus 2, yang meningkat sebesar 15% dari siklus 1. Rata-rata hasil belajar siswa dapat dikatakan baik, dengan peningkatan sebesar 26% sepanjang siklus penuh. siklus. Penelitian ini menunjukkan bahwa two stay – two stray berhasil meningkatkan hasil belajar siswa setelah dua siklus. Oleh karena itu, siklus berikutnya tidak diperlukan. Hasilnya, penerapan two stay – two stray pada siswa fase E berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.

References

Arnold, J., Brown-Schmidt, S., Eisenband, J., & Trueswell, J. 2000. The rapid use of gender information: Evidence of the time course of pronoun resolution from eye tracking. Cognition, 76, (B13-B26).

Bolland, J., Acker, M., & Wagner, L. 1998. The use of gender features in the resolution of pronominal anaphora. Ohio: The Ohio State University.

Cameron, K. 2001. Call and the challenge of chance. London: Intellect Books. Grabe, W., & Stoller, F. 2002. Teaching and researching reading. Hawai: Pearson Education limited.

Hanifah, N. 2014. The reading comprehension of report text of the eleventh grade students of SMA Negeri 1 Mayong Jepara in academic year 2013/2014 taught by using two stay two stray. Kudus: University of Muria Kudus.

Huckin, T. 1995. Critical discourseanalysis. Journal of TESOL-France. Jia, X. 2013. The application of classroom interaction in English lesson. Jilin: Jilin Institute of Chemical Technology.

Huda, Miftahul. (2013). Cooperative LearningTeknik, Struktur, dan Model Penerapan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Karl, J. 2004. The effect of pronoun reference drill and practice on the reading comprehension scores of middle school ELLS. Minnesota: Hamline University.

Khristianawati, M. 2013. The importance of English in an elementary school education. From http://writer-hissha.blogspot.co.id/2013/05/the-importance-of-english-in-elementary.html. Accessed on May 1th, 2017.

Lie, A. 2002. Cooperative learning. Jakarta: Gramedia.

Miles, M. B. & M. H. (2014). An analytic approach for discovery. in ceur workshop proceedings (vol. 1304, pp. 89–92).

Qian, D. 1999. Investigating the relationship between vocabulary knowledge in reading

comprehension. Canadian modern language review. 56 (2),238-308. From http://dx.doi.org/10.3138/cmlr.56.2.282

Quinn, P. 2006. Cooperative learning and student motivation. Brockport: State University of New York College.

Sahalluddin, M., Andris Susanto, D., & Sukmaningrum, R. (2023). Pembelajaran strategi sosial dengan mengintegrasikan teknik two stay two stray dalam penguasaan keterampilan berbicara kelas xi sma negeri 6 Semarang. JURNAL PENDIDIKAN, 32(2), 227–242.

Siegel, C. 2005. Implementing a research-based model of cooperative learning. Connecticut: Fairfield University.

Sukmayati, S. 2014. Applying two stay - two stray strategy to improve student’s reading comprehension. From http://download.portalgaruda.org/. Accessed on January 27th, 2017.6

Susanto, D. A., & Yosephine, M. (2017). Teachers’ perceptions towards teaching writing using word games; the case study of junior high schools in Semarang, Central Java, Indonesia. Media Penelitian Pendidikan: Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Dan Pengajaran.

Wichadee, S. 2003. The effect of cooperative learning on English reading skill and attitudes of the first year students at Bangkok University. Bangkok: BU academic.

Wilson, W., & Bernard, B. 2005. Learning to cooperate. New York: Squad Company A.S.

Yosephine, M., Hidayat, N., & Susanto, D. A. (2018). A qualitative study of efl English teacher’s perceptions towards teaching vocabulary using word games for junior high schools in Semarang Central Java: To Use Or To Reject? 1st International Conference on Education and Social Science Research.

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Wardhani, R. K. . (2023). The Use of Two Stay Two Stray Cooperative Learning Model in English Teaching to Increase Student’s Learning Outcome. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru, 1(2), 385–394. Retrieved from https://conference.upgris.ac.id/index.php/psnppg/article/view/5130

Issue

Section

Prosiding 2023