MENINGKATKAN REGULASI EMOSI SISWA MELALUI BIMBINGAN KLASIKAL METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X PPLG 2 SMK N 7 SEMARANG
Keywords:
Bimbingan Klasikal, Discovery Learning, Regulasi EmosiAbstract
Regulasi emosi merupakan suatu proses menerima, mempertahankan serta mengendalikan suatu kejadian, intensitas, serta lamanya emosi yang dirasakan, proses fisiologis, yang berhubungan dengan emosi, ekspresi wajah serta perilaku yang dapat diobservasi. Berdasarkan asesmen terkait dengan fenomena yang terjadi pada lingkungan pendidikan serta hasil asesmen peserta didik berdasarkan AKPD yang dilakukan pada siswa kelas X PPLG 2 SMK N 7 Semarang menunjukkan bahwa siswa yang menyatakan dirinya belum bisa mengendalikan emosinya sebanyak 19 responden dengan prosentase 3,33% dan masuk pada kategori tinggi. Melihat urgensi serta jumlah siswa, maka dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dirasa tepat layanan Bimbingan Klasikal dengan metode Discovery Learning ini digunakan sebagai metode yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, kreativitas, mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, juga kebenaran baru. Pada penelitian yang berjudul “Meningkatkan Regulasi Emosi Siswa Melalui Bimbingan Klasikal Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X Pplg 2 Smk N 7 Semarang” dilakukan dengan 2 Siklus. Hasil Penelitian menunjukkan Regulasi Emosi peserta didik mengalami peningkatan. Sebelum dilakukannya Tindakan Tingkat Regulasi Emosi peserta didik rata-rata sebesar 58% yang dilakukan pada Pra-Siklus dengan menyebarkan Skala Psikologis yang telah dirancang. Setelah dilakukannya penelitian Tindakan selama 2 siklus tingkat Regulasi Emosi peserta didik meningkat. Pada siklus I regulasi emosi meningkat menjadi 68% dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan presentase 81%, dimana prosentase tersebut masuk dalam kategori tinggi. Sehingga dapat dikatakan PTBK yang dilakukan telah berhasil karena sudah mencapai indicator keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 70%.
References
Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler, (Yogyakarta: Diva Press, 2013), hlm. 283
Kemdikbud, Model Pembelajaran Berbasis Masalah/ PBL, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013)
Komunikasi, P. (2016). Retrieved Januari 21, 2022, from Pakar Komunikasi: https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/komunikasi-yang-efektif/amp
Prihantoro, A., & Hidayat, F. (2019). Melakukan penelitian tindakan kelas. Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 9(1), 49–60.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru edisi kedua. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Metode Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA
Gross, J. J., & Thompson, R. A. (2007). Emotion Regulation: Conceptual Foundations. In J. J. Gross (Ed.), Handbook of Emotion Regulation (pp. 3-24). New York: Guilford Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV
Kesitawahyuningtyas, M. T., & Padmomartono, S. (2014). Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Getasan, Kabupaten Semarang. Satya Widya, 30(2), 63-70.
Maufiroh, Izzetul. (2023). Hubungan Regulasi Emosi Siswa Dengan Stres Akademik Siswa Di Smk Yp 17-1 Malang. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Amin, Alfauzan, 2015, Metode & Model Pembelajaran Agama Islam (Bengkulu: IAIN Bengkulu Press
Rusman, 2016, Model-model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Perss
Yuliana, Nabila, 2018, Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar, Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, JIPP, Volume 2 Nomor 1
Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta
Payosi, Ade. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 14 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (Iain) Bengkulu
Walgito,B. (2005). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Anggraeny, N. (2014). Rational EmotiveBerhaviour Therapy (REBT) UntukMeningkatkan Regulasi Emosi Pada RemajaKorban Kekerasan Seksual. Tesis. SumateraUtara: Fakultas Psikologi UniversitasSumatera Utara.
Gross, James J. (ed.) (2007). Handbook of Emotion Regulation. Guilford Press.
Thompson, R. A. (2011). Emotion and emotion regulation: two sides of the developing coin. Emotion Review, 3(1), 53–61
Fitmawati, Entya esa. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Ditinjau Dari Kemampuan Matematika. Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia Un Pgri Kediri.
Urry, H. L., & Gross, J. J. (2010). Emotion regulation in older age. Current Directions in Psychological Science, 19(6), 352-357
Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual differences in two emotion regulation processes: Implications for affect, relationships, and well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 85(2), 348 362.http://dx.doi.org/10.1037/0022-3514.85.2.348
Rahman, Septanagilfa Arif. 2022. Pengaruh Regulasi Emosi Terhadap Keterlibatan Orangtua Dalam Pendidikan Daring Anak Studi Pada Pelaku Usaha Mikro Dan Kecil Di Kota Samarinda. Universitas Mulawarman Samarinda.
Suyanto dan Asep Jihad, 2013, Menjadi Guru Profesional, Jakrta: Erlangga
Rosidah, Ainur. (2017). Layanan Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa Underachiver. Jurnal Fokus Konseling , Volume 3, No. 2. hal 154-162
Ramli M., Dkk. (2017). Sumber Belajar Penunjang Plpg 2017 Mata Pelajaran/Paket Keahlian Bimbingan Dan Konseling. Jakarta.
Dapertemen Pendidikan Nasional. (2007). Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Diperbanyak oleh Jurusan PPB FIP UPI untuk lingkungan terbatas.