Upaya Peningkatan Percaya Diri Menggunakan Media Truth Or Dare dalam Layanan Bimbingan Klasikal Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 14 Semarang
Keywords:
Bimbingan klasikal, Truth or dare, Percaya diriAbstract
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kepercayaan diri pada siswa dengan tindakan layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan truth or dare. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 14 Semarang kota Semarang dengan subyek penelitian kelas X-6 yang terdiri dari 35 siswa. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan kelas X-6 hanya 9 siswa dengan presentase 26% yang memiliki percaya diri yang tinggi. Dalam hal ini peneliti memberikan tindakan melalui layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media permainan truth or dare yang terdiri dari 2 siklus. Hasil dari siklus I percaya diri mengalami peningkatan pada kategori tinggi memperoleh presentase 31% dengan 11 siswa, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu 69% dengan 24 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan klasikal dengan media permainan truth or dare efektif untuk meningkatkan percaya diri siswa kelas X-6 SMA Negeri 14 Semarang.
References
Hendriati Agustin. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.
Agus, Widiyanto (2013), Statistika Terapan :Konsep dan Aplikasi dalam Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Ilmu Sosial Lainnya, PT Alex Media Komputindo, Jakarta.
Aji, N. D., & Setyaputri, N. Y. (2021). Permainan Truth or Dare (Tod): Sebuah Inovasi Media BK Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Karier Siswa SMK. Semdikjar, 909–915.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Conia, P.D. D., Hilmi, Y., Kusumawati, A., Amanda, Z., & Widadiyah, Z. N. (2023). Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Permainan Truth or Dare di SMA Negeri 3 Kota Serang. Jurnal Pendidikan Tambusia, 7 (3), 3147_314778.
Elizabeth. B. Hurloc. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Ed. 5. Jakarta: Erlangga.
Hanafia, A., Wiryanto, W., Ekawati, R., & Hendratno, H. (2021). Penerapan permainan tradisional congklak untuk meningkatkan hasil belajar. Hendriati Agustin. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2014). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, Jakrta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Membantu Anak Percaya Diri. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga.
Komara, I. B. (2016). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan Karir Siswa SMP. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 33.
Kusmanto, A. S. (2013). Penggunaan Media Dalam Pelayanan Bimbingan Dan Konseling. Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Muria Kudus, 53(9), 1689–1699.
Lauster, P. (2003). Tes Kepribadian (alih bahasa: D.H. Gulo). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Lindenfield, G. (2011). Confident Teens: How to Raise a Positive, Confident and Happy Teenager. HarperCollins Publishers.
Rahmat Hidayat, Dede. (2011).Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam konseling,Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhardita, K. (2011). Efektivitas Penggunaan Teknik Permainan Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa. Edisi Khusus, 1(3), 127–138. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.biteb.2021.100642
Tohir, D. (2015). Program bimbingan pribadi sosial untuk peningkatan kepercayaan diri siswa (Doctoral dissertation, Universitas pendidikan indonesia).
Walgito,B. (2000). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi.
Wardiani, R. T., Nurmala, M. D., & Handoyo, A. W. (2022). Pengembangan Modul Bimbingan dan Konseling untuk Pencegahan Bullying di SMA. Jurnal Fokus Konseling, 8(1), 1–7.
